9 Contoh Kearifan Lokal di Bidang Pendidikan dan Sekolah beserta Penjelasannya
Dalam artikel kali ini, kalian akan mempelajari tentang kearifan lokal yang terdapat di bidang pendidikan atau sekolah.
4. Seragam Batik

Indonesia memiliki bermacam-macam kain batik. Semuanya dibedakan berdasarkan asal daerah, cara pembuatan dan jenis batik.
Ada batik Mega Mendung dari Cirebon, batik Keraton dari Yogyakarta, batik Gentongan dari Madura, batik Sogan dari Solo, batik Simbut dari Banten, dan masih banyak lagi.
Batik sudah menjadi pakaian nasional Indonesia yang hingga saat ini masih dilestarikan. Sekolah-sekolah di Indonesia biasanya memiliki satu hari khusus di mana murid-murid mengenakan seragam batik.
Tak hanya itu, ada pula Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, di mana murid dan guru biasanya akan dianjurkan untuk mengenakan batik.
Seragam batik ini juga merupakan salah satu bentuk kearifan lokal Indonesia dalam bidang pendidikan dan sekolah.
Hal tersebut tentu untuk mengajarkan para murid ragam jenis batik sekaligus mencintai keindahan dan melestarikannya.

Advertisement
5. Pakaian Tradisional di Hari Kartini

Khusus di Hari Kartini pada 21 April, sekolah-sekolah biasanya akan mengadakan acara khusus. Di acara ini, murid-murid perempuan dan guru-guru wanita akan mengenakan kebaya.
Hal ini untuk melestarikan pakaian wanita khas Indonesia tersebut. Di samping mengenakan kebaya, guru-guru juga akan mengajarkan tentang sejarah pejuang-pejuang wanita dari Indonesia.
Akan tetapi, selain kebaya, banyak pula murid-murid dan guru-guru yang mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Seperti pakaian adat Madura, Aceh, Jambi, Bali, dan masih banyak lagi.
Nilai kearifan lokal yang berusaha diajarkan dari acara ini adalah bahwa dibalik penampilan lembut dan anggun seorang perempuan, terdapat kekuatan, kecerdasan dan keberanian.
Dan bahwa lelaki dan perempuan memiliki peranan yang sama pentingnya dalam kehidupan. Oleh sebab itu, pria dan wanita harus diperlakukan setara.
6. Pelajaran Bahasa Daerah

Kearifan lokal lainnya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah adalah pelajaran bahasa daerah.
Bahasa daerah yang dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran tentu saja disesuaikan dengan lokasi daerah sekolah.
Misalnya, bahasa Sunda dipelajari oleh murid-murid di sekolah daerah Jawa Barat, sementara bahasa Jawa dipelajari oleh murid-murid di sekolah daerah Yogyakarta, dan bahasa Banjar dipelajari oleh murid-murid di sekolah daerah Kalimantan Selatan.
Hal ini tentu saja untuk mengajarkan murid-murid bahwa Indonesia memiliki kebudayaan berupa bahasa dari berbagai suku yang beragam.
Mempelajarinya juga mengajarkan murid tentang keberagaman dan toleransi. Bahwa, walau berbeda-beda, namun mereka tetap satu sebagai putra-putri bangsa Indonesia.