Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif beserta Penjelasannya
Mungkin kamu pernah membaca bahasan mengenai kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif. Jika ingin tahu apa maksudnya, simak artikel Mamikos ini.
3. Pemotongan Suku Bunga
Penurunan suku bunga merupakan salah satu contoh kebijakan moneter ekspansif yang dapat dilakukan oleh bank sentral.
Biasanya, bank komersial akan meminjam uang dari bank sentral saat mereka harus menghadapi masalah likuiditas.
Sebagai ganti dari pinjaman itu, bank sentral akan memberikan bunga pada pinjaman ini kepada bank komersial.
Di saat suatu negara sedang mengalami resesi atau perlambatan laju ekonomi, bank sentral dapat menurunkan suku bunga acuan mereka.
Tak hanya itu saja. Para pelaku bisnis juga dapat memanfaatkan suku bunga rendah tersebut untuk meningkatkan investasi dalam modal usaha dan efisiensi produk yang mereka hasilkan.
B. Begini Penjelasan Kebijakan Moneter Kontraktif
Setelah membaca penjelasan kebijakan moneter ekspansif di atas, berikutnya Mamikos juga punya uraian apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter kontraktif di bagian ini.

Advertisement
Kebijakan moneter kontraktif merupakan serangkaian tindakan yang akan diambil oleh bank sentral demi mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.
Tujuan utama dari penerapan kebijakan moneter kontraktif tak lain adalah untuk mengendalikan inflasi dengan cara mengurangi tingkat pengeluaran dan investasi dalam masyarakat.
Kebijakan moneter kontraktif ialah ukuran moneter untuk mengurangi pengeluaran pemerintah atau tingkat ekspansi moneter yang dilakukan bank sentral.
Kebijakan moneter kontraktif bisa juga disebut sebagai alat ekonomi makro yang dipakai untuk memerangi kenaikan inflasi di suatu negara.
Tujuan Penerapan Kebijakan Moneter Kontraktif Dalam Sebuah Negara
Sama seperti kebijakan moneter ekspansif, pada kebijakan kontraktif juga memiliki beberapa tujuan dalam penerapannya. Tujuan utama dari penerapan kebijakan moneter kontraktif di antaranya:
a. Mengendalikan inflasi di negara tersebut
Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar di negara tersebut, tujuan utama dari kebijakan moneter kontraktif ialah untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.
Dalam jangka panjang, inflasi yang cukup tinggi dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat di negara yang dimaksud.
b. Mencegah overheating ekonomi
Tujuan penerapan kebijakan moneter kontraktif juga untuk mencegah terjadinya kondisi overheating ekonomi, yang mana permintaan domestik melebihi kapasitas produksi maksimal yang dapat ditangani oleh perekonomian di negara tersebut.
Contoh-Contoh Kebijakan Moneter Kontraktif
Beberapa contoh penerapan kebijakan moneter kontraktif dalam sebuah negara meliputi beberapa hal di antaranya adalah:
1. Kenaikan tingkat suku bunga
Dalam kebijakan moneter kontraktif, biasanya salah satu instrumen yang akan digunakan yakni kenaikan tingkat suku bunga.
Bank sentral dapat meningkatkan suku bunga acuan demi mengurangi minat pinjaman dan investasi masyarakat, sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar.