59+ Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri saat Interview Kerja dan Cara Menjawabnya
Agar persiapanmu lebih matang untuk menghadapi wawancara kerja, kamu harus mempersiapkan daftar jawaban dari setiap perkiraan pertanyaan.
10. Mudah Kecewa

Pastikan bahwa sifatmu yang satu ini berkaitan dengan performa kerjamu. Kamu boleh menyampaikan kelemahan ini, asal kamu juga tetap memberikan alasan yang logis.
Kamu bisa menyebutkan bahwa kamu mudah kecewa jika kamu mengalami kegagalan saat mengerjakan sesuatu karena tidak sesuai dengan target yang sudah diberikan.
Tapi, sebutkan juga bahwa kamu tidak akan terus berlarut dalam kekecewaan itu karena kamu menjadikan kegagalan tersebut sebagai pemicu agar kamu tidak mengulanginya lagi di masa depan.
11. Kurang Fleksibel terhadap Perubahan

Kesulitan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Solusi: Meningkatkan fleksibilitas dengan membiasakan diri dengan perubahan kecil dan bertahap.
12. Sering Overthinking

Cenderung berpikir yang berlebih, yang kadang-kadang membuat proses pengambilan keputusan menjadi lambat.
Solusi: Belajar untuk mengenali saat-saat di mana overthinking terjadi dan fokus pada informasi yang relevan.
13. Networking

Kurang aktif dalam membangun jaringan dan hubungan dengan orang lain. Solusi: Mengikuti acara networking, seminar, dan mencari peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang di industri yang sama.
14. Terlalu Perfeksionis

Memiliki standar yang sangat tinggi dan sulit untuk puas dengan hasil yang baik. Solusi: Belajar menerima bahwa tidak semua pekerjaan harus sempurna dan fokus pada pencapaian yang realistis.
Atau, kamu juga bisa memberikan jawaban “Untuk mengatasi kecenderungan ini, saya telah belajar menetapkan batas waktu yang realistis dan fokus pada kualitas tanpa harus mengorbankan efisiensi.”
15. Cari Aman dan Tidak Biasa Mengambil Risiko

Menghindari pengambilan risiko dan cenderung memilih zona nyaman. Solusi: Mencari kesempatan untuk mengambil risiko yang terukur dan mempelajari manfaatnya.
Setelah mengidentifikasi kekurangan ini, tambahkan bagaimana kamu sedang berupaya untuk lebih berani mengambil risiko yang terukur, dan bagaimana ini membantumu tumbuh secara profesional.
Misalnya, “Saya terus bekerja untuk lebih berani mengambil risiko yang terukur, dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek baru yang menantang di luar zona nyaman saya.”
16. Kurangnya Kemampuan Delegasi

Sulit untuk mempercayakan tugas-tugas kepada anggota tim. Solusi: Belajar memahami kekuatan anggota tim dan memberikan tanggung jawab sesuai dengan keahlian mereka.
17. Sulit Menolak Permintaan Orang Lain


Advertisement
Kesulitan untuk mengatakan “tidak” ketika diminta bantuan. Solusi: Belajar menetapkan batas dan mengutamakan pekerjaan yang benar-benar penting.
18. Kurang Percaya pada Kemampuan Orang Lain

Sulit untuk mempercayai bahwa orang lain dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Solusi: Membangun kepercayaan melalui komunikasi terbuka dan memberikan dukungan yang diperlukan.
19. Terlalu Ambisius

Memiliki ambisi yang tinggi, terkadang melebihi kapasitas waktu dan sumber daya yang dimiliki.
Solusi : Menerapkan pemetaan jangka waktu yang realistis dan memprioritaskan tujuan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.
20. Terfokus pada Kritik

Mudah terpengaruh dan terlalu terfokus pada kritik, bahkan yang bersifat konstruktif.
Solusi: Mengembangkan ketahanan emosional dan mengambil hikmah dari kritik untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
21. Kurang Tegas dalam Mengambil Keputusan

Cenderung ragu-ragu saat dihadapkan dengan keputusan sulit atau ketika harus membuat pilihan yang berdampak besar. Hal ini bisa menyebabkan tertundanya proyek atau keputusan yang tidak optimal.
Untuk mengatasi ini, bisa mulai dengan membuat pro dan kontra secara tertulis sebelum memutuskan sesuatu
22. Terlalu Mengandalkan Logika

Cenderung terlalu fokus pada fakta dan logika, sehingga kurang mempertimbangkan aspek emosional atau perasaan orang lain. Hal ini bisa membuat komunikasi terasa kurang empati. Untuk mengatasi ini, penting untuk lebih memahami dan menghargai perspektif dan emosi orang lain saat berinteraksi.
23. Kekurangan Pengalaman dalam Kepemimpinan

Meskipun memiliki kemampuan teknis yang baik, mungkin belum memiliki banyak pengalaman dalam memimpin tim atau proyek besar.
Untuk mengatasi ini, bisa mulai dengan mencari kesempatan untuk menjadi ketua tim dalam proyek kecil dan belajar dari pengalaman tersebut.
24. Kurang Pengalaman dalam Negosiasi

Kesulitan dalam situasi negosiasi atau tawar-menawar, yang dapat mengurangi kemampuan untuk mencapai kesepakatan terbaik. Untuk memperbaiki ini, dapat mempelajari teknik negosiasi melalui pelatihan atau simulasi.
25. Kurang Memahami Teknologi Terkini

Kurang mengikuti perkembangan teknologi terbaru yang dapat membantu efisiensi pekerjaan, terutama di industri yang terus berkembang seperti teknologi atau marketing digital.
Untuk mengatasi ini, bisa mulai dengan mengikuti seminar, kursus, atau pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi terkini.
26. Kesulitan Menyampaikan Kritik

Kurang nyaman dalam memberikan umpan balik negatif atau kritik kepada rekan kerja. Ini dapat menyebabkan masalah yang berulang atau kualitas pekerjaan yang kurang optimal karena kesalahan yang tidak dikoreksi.
Untuk mengatasinya, bisa belajar tentang cara memberikan umpan balik konstruktif yang jelas tetapi tetap empatik.
27. Menghindari Konfrontasi

Menghindari konflik atau konfrontasi yang diperlukan, yang dapat menyebabkan masalah tidak terselesaikan atau keputusan yang tidak diambil secara tegas. Untuk memperbaiki ini, perlu belajar berkomunikasi dengan tegas dan diplomatis ketika menghadapi konflik.
Cara Menjawab Apa Kelebihan dan Kekurangan Anda
Sekilas pertanyaan terkait kelebihan dan kekurangan diri sangat mudah dijawab. Namun, sebenarnya pertanyaan tersebut bisa menjadi jebakan apabila kamu kurang memahami cara menjawab yang paling tepat.
Pelamar bisa ditolak kerja karena dianggap berlebihan mengungkapkan kelebihan diri, tetapi juga bisa ditolak karena terlalu rendah diri dengan kekurangannya.
Lalu, bagaimana cara menjawab kelebihan dan kekurangan apabila ditanya oleh HRD?
1. Tidak Berbohong dan Melebih-Lebihkan Diri
Barangkali kamu merasa bahwa dirimu memiliki banyak kelebihan, sehingga potensial untuk ditunjukkan pada HRD.
Hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah, apalagi jika kamu sangat ingin diterima di perusahaan tujuan. Hal penting yang perlu kamu ingat adalah jangan sampai jawabanmu bohong atau tidak sesuai kenyataan.
Misalnya saja ketika HRD bertanya tentang kelebihan, kamu akan menjawab memiliki jiwa kepemimpinan.
Kamu ingin terlihat keren di mata HRD, sehingga menyebutkan bahwa kontribusi kepemimpinanmu ada di skala nasional, seperti menjadi ketua perhimpunan mahasiswa di sebuah negara.
Padahal, pada kenyataannya kamu hanya pernah menjabat kepemimpinan di level daerah.
HRD akan menilai kamu kompeten tetapi setelah bertanya lebih jauh tentang seluk beluk kepemimpinan dan pengalamanmu tersebut, HRD akan tahu bahwa kamu tidak jujur. Jawaban yang kamu ajukan justru menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Sebaiknya jawablah pertanyaan kelebihan dan kekurangan sesuai kondisi dirimu sendiri tanpa harus memberikan bumbu-bumbu pemanis agar HRD terkesan.
2. Memberikan Contoh Kelebihan yang Kontributif
Biasanya, pelamar hanya akan menyebutkan kelebihan diri yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Padahal, kelebihan tersebut seharusnya bisa membuat perusahaan tempat kerja menjadi lebih baik.
Berikan contoh kelebihan diri yang bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Misalnya saja kamu mempunyai kelebihan dapat mengorganisasi kegiatan, sehingga kemampuan tersebut dapat diterapkan untuk merencanakan event-event penting yang ada di perusahaan.
Ada pula contoh kelebihan diri yang selalu tepat waktu, sehingga kamu cocok ditempatkan di posisi deal maker.
Kelebihan lainnya pun bisa kamu sesuaikan dengan posisi kerja yang kamu lamar di perusahaan.
3. Memberikan Solusi Bagi Kekurangan Diri
Apakah kekurangan yang kamu sebutkan pada jawaban bersifat fatal?
Jika masih bisa diperbaiki, jangan lupa jelaskan caramu mengatasi kekurangan tersebut. Contohnya kamu memiliki kekurangan tidak menguasai bahasa asing.
Setelah mengatakan kekurangan tersebut, lanjutkanlah dengan keinginanmu untuk mengambil kursus bahasa.
Contoh lainnya adalah kekurangan seperti tidak berani berbicara di depan umum dan mudah gugup, sehingga kamu bisa mengatasinya dengan mengambil kelas public speaking.
Adapun contoh kekurangan diri yang tidak bisa diperbaiki sebaiknya tidak disebutkan saat interview karena akan membuat penilaian menjadi buruk.
Sekalipun kamu memiliki kekurangan yang berakibat fatal bagi perusahaan, kamu tetap perlu berusaha menjadi lebih baik.
Pelamar dengan sifat pelupa akan merugikan perusahaan, apalagi jika ia ditempatkan di posisi strategis yang berhubungan dengan banyak orang.
Untuk menyiasatinya, diperlukan kesadaran agar ia selalu mencatat apa yang diinstruksikan oleh atasan dan langsung menyampaikannya pada orang yang dituju.