6 Contoh Konflik Berkelanjutan dan Sesaat beserta Penjelasannya

6 Contoh Konflik Berkelanjutan dan Sesaat beserta Penjelasannya – Dalam kehidupan sosial tentu ada saat di mana kita bertentangan dan berbeda pendapat dengan orang lain.

Saat-saat seperti
ini lebih lazim dikenal sebagai konflik. Terdapat beberapa jenis konflik yang
mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tapi kali ini Mamikos hanya akan
membahas satu jenis konflik.

Konflik yang akan
dibahas adalah konflik berkelanjutan dan konflik sesaat. Seperti biasa, Mamikos
juga akan menyertakan contoh dan penjelasan lengkapnya.

Definisi Konflik

https://pixabay.com/id/users/tumisu-148124/

Konflik adalah suatu kondisi di mana dua atau lebih pihak saling beradu pendapat atau kepentingan dan tidak menemukan jalan keluar.

Konflik terbagi
menjadi beberapa jenis, tergantung pada pelaku, permasalahan atau duduk perkara,
waktu dan sebagainya.

Nah, kali ini
Mamikos akan membahas mengenai konflik berdasarkan waktu.

Konflik Berdasarkan Waktu

Sebelum kita
membahas tentang contoh konflik berkelanjutan dan sesaat yang mungkin pernah
kamu saksikan, pelajari terlebih dahulu definisinya.

Jadi, konflik berdasarkan waktu terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Konflik Sesaat

Sesuai namanya,
konflik ini merupakan suatu pertentangan yang terjadi hanya sesaat. Biasanya,
tidak akan menimbulkan permasalahan lain dan tidak akan melibatkan orang-orang
lain, kecuali orang-orang yang sejak awal sudah terlibat.

Walau begitu, konflik
sesaat tetap memiliki potensi untuk menjadi konflik berkelanjutan.

2. Konflik Berkelanjutan

Konflik jenis ini
merupakan pertentangan yang berlarut-larut. Konflik ini terjadi dikarenakan
pihak-pihak yang berseteru tidak atau belum menemukan solusi atau penyelesaian.

Pihak-pihak yang
terlibat dalam konflik berkelanjutan bisa saja meminta bantuan pihak ketiga
atau penengah, tapi bisa juga tidak.

Contoh Konflik Sesaat

Langsung saja kita
bahas satu per satu contoh konflik berkelanjutan dan sesaat beserta
penjelasannya.

Yang pertama, mari
kita bahas mengenai konflik sesaat terlebih dahulu.

Contoh 1

https://ectutoring.com/

Susi baru saja menerima kertas ujian matematikanya. Ia sangat terkejut saat melihat nilai 50 yang didapatnya. Padahal, ia sudah belajar dengan tekun dan merasa yakin akan memperoleh nilai tinggi.

Susi pun menghampiri guru matematikanya, Pak Agus, dan menanyakan perihal nilai jeleknya tersebut.

Pak Agus mengatakan bahwa tidak mungkin ia salah menilai. Susi memang mendapatkan nilai 50.

Susi masih tidak percaya. Ia akhirnya duduk dan meneliti kembali kertas ulangannya dengan saksama. Ternyata, Pak Agus memang membuat kesalahan menilai di beberapa nomor.

Susi membawa kertas ulangannya lagi kepada Pak Agus. Beliau akhirnya menerima protes Susi dan duduk meneliti kertas ulangan tersebut.

Setelah ditelusuri beberapa kali, Pak Agus memang benar-benar membuat kesalahan. Beliau segera meminta maaf pada Susi dan memperbaiki nilai gadis itu.

Susi merasa senang dan tidak mempermasalahkan hal itu lagi.

Dari contoh pertama ini, dapat kita lihat bahwa konflik yang terjadi adalah antara Susi dan Pak Agus karena kesalahan menilai kertas ulangan matematika.

Tapi Pak Agus
segera menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada Susi, sekaligus mengubah
nilai gadis tersebut.

Susi menerima
permintaan maaf Pak Agus dan konflik pun tidak menjadi berkelanjutan atau
berlarut-larut.

Contoh 2

https://pixabay.com/id/users/victoria_watercolor-6314823/

Deni dan Beni bertengkar di sebuah toko karena mereka menginginkan mainan mobil yang sama.

Deni menginginkan mainan mobil tersebut sejak berbulan-bulan yang lalu dan ia sudah susah payah menabung.

Sementara Beni menginginkan mainan mobil itu karena ia belum memiliki mainan mobil jenis itu.

Keduanya begitu larut dalam pertentangan hingga tidak menyadari seorang wanita yang mengambil mainan mobil tersebut dan membelinya.

Saat Deni dan Beni menyadari hal tersebut, mainan mobil yang mereka inginkan sudah tidak ada di rak.

Saat mereka menanyakan persediaan stok kepada penjaga toko, ternyata mainan mobil tersebut sudah habis.

Deni dan Beni termangu-mangu tapi akhirnya mereka memutuskan untuk tidak membeli mainan sama sekali.

Beni kemudian mengundang Deni ke rumahnya untuk main bersama. Deni tentu saja menyambut gembira ajakan tersebut.

Dari contoh kedua ini, bisa kita ketahui bahwa konflik antara Deni dan Beni tidak berlangsung lebih dari satu hari.

Keduanya segera menyelesaikan permasalahan yang menurut mereka memberi keuntungan kepada keduanya.

Itu sebabnya
konflik Deni dan Beni dikategorikan sebagai konflik sesaat.

Contoh 3

https://ahaslides.com/

Tiga orang mahasiswa tengah berdebat mengenai pentingnya edukasi seksual bagi anak. Ketiganya tentu saja memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Gadis A merasa bahwa edukasi seksual bagi anak tidak diperlukan karena itu justru akan membuat si anak menjadi semakin penasaran terhadap hal-hal yang berbau seksual.

Gadis B merasa bahwa edukasi seksual penting bagi anak, tapi harus kedua orang tua mereka yang mengajarkan. Sekolah tidak perlu mengajarkan karena itu hal tabu.

Gadis C merasa bahwa edukasi seksual sangat penting bagi anak. Orang tua dan guru harus memberikan anak-anak mereka edukasi seksual yang baik dan benar.

Perdebatan berlangsung selama hampir satu jam, tapi saat pelajaran selesai, perdebatan pun selesai.

Ketiga mahasiswa itu tetap pada pendapat masing-masing, tapi mereka tidak menjadi bermusuhan. Karena mereka menyadari setiap orang tentu memiliki pendapat yang berbeda.

Dari contoh di
atas dapat kita lihat bahwa ketiga pihak yang terlibat dalam konflik memutuskan
untuk tidak memperpanjang masalah.

Ketiga mahasiswa menyadari bahwa perbedaan pendapat pasti akan atau pernah terjadi. Mereka tidak membiarkan perbedaan pendapat itu merusak pertemanan mereka.

Contoh Konflik Berkelanjutan

Jangan
dulu beranjak karena kita belum selesai membahas contoh
konflik berkelanjutan dan sesaat yang
mungkin pernah terjadi di sekitarmu.

Contoh 1

https://www.dictio.id/

Pada tahun 1947 hingga 1991, Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat perseteruan terkait ideologi negara masing-masing.

Keduanya bersaing dalam politik dan militer sambil terus berusaha memengaruhi negara-negara lain untuk berpihak.

Ketika Amerika Serikat mendirikan aliansi militer NATO, Uni Soviet juga segera mendirikan aliansi militernya, yaitu Pakta Warsawa.

Ketika Amerika Serikat membuat senjata nuklir, Uni Soviet pun turut membuat senjata nuklirnya sendiri.

Ketika Amerika Serikat meluncurkan roket ke luar angkasa, Uni Soviet pun melakukan hal yang sama.

Ketika Amerika Serikat menetapkan rencana penguatan ekonomi, Uni Soviet juga melakukan hal serupa.

Persaingan ini akhirnya selesai saat Uni Soviet runtuh di tahun 1991. Secara otomatis, Amerika Serikat pun menjadi negara adidaya hingga saat ini.

Keduanya memang tidak berseteru secara langsung, itu sebabnya fenomena disebut Perang Dingin. Walau begitu, Perang Dingin tetap dikategorikan sebagai konflik yang berkelanjutan.

Contoh 2

https://pixabay.com/id/users/geralt-9301/

Masyarakat Indonesia memang terdiri dari berbagai agama. Akan tetapi, di beberapa wilayah terdapat perseteruan antar umat berbeda agama ini.

Masing-masing merasa bahwa agama merekalah yang paling benar dan baik. Sehingga mereka merasa berhak untuk menghakimi masyarakat yang berbeda agama.

Hal ini terus berlanjut hingga saat ini. Diskriminasi terhadap pemeluk agama minoritas masih terjadi. Bahkan permasalahannya mulai menyangkut hal-hal lain yang tidak ada hubungannya.

Misalnya, menyangkutpautkan permasalahan pribadi dengan agama. Atau masalah politik dengan agama.

Kasus ini merupakan salah satu contoh konflik berkelanjutan yang masih terjadi hingga saat ini.

Contoh 3

https://pixabay.com/id/users/tumisu-148124/

Gadis A di SMA merundung Gadis B tanpa alasan. Ia sering kali membuat temannya ini menangis atau bahkan terluka.

Gadis B tentu saja tidak menerima perlakuan buruk tersebut. Ia lalu membalas semua perbuatan si Gadis A hingga pada akhirnya mereka menjadi bermusuhan.

Permusuhan ini berlanjut bahkan setelah keduanya lulus dari SMA. Walau sudah berkuliah di kampus yang berbeda, keduanya tetap menaruh dendam dan tidak mau bertemu muka lagi.

Contoh ini
menunjukkan bahwa konflik berkelanjutan dapat terus berlanjut tanpa solusi atau
jalan tengah yang adil.

Biasanya, hal
tersebut dikarenakan kedua pihak sama-sama merasa tidak adil dan akhirnya lebih
memilih berperang dingin atau bersitegang.

Bagaimana? Apakah
kamu sudah memahami tentang contoh konflik berkelanjutan dan sesaat serta
penjelasannya?

Janganlah membiarkan konflik terus berlarut-larut karena itu akan menyakiti dirimu sendiri.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta