10 Contoh Konflik Fungsional dan Disfungsional dalam Sosiologi
Jika dilihat berdarkan tujuan organisasi, macam-macam konflik sosial dapat dipilah menjadi konflik fungsional dan disfungsional. Simak contohnya dalam artikel ini.
2. Perbedaan Kebudayaan di Masyarakat
Penyebab konflik sosial juga bisa dikarenakan dua kelompok memiliki perbedaan budaya yang signifikan.
Kedua masyarakat dengan perbedaan budaya ini pun saling bertentangan satu sama lain. Misalnya saja, perbedaan adat istiadat yang mengakibatkan konflik.
3. Adanya Perbedaan Kepentingan
Konflik sosial nyatanya juga dapat terjadi karena terdapat nilai-nilai serta kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan di dalam masyarakat. Misalnya saja, perbedaan pandangan tentang hak-hak individu.
4. Terjadinya Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial juga menjadi salah satu faktor umum terjadinya konflik sosial di masyarakat. Misalnya saja, ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan kerja.

Advertisement
5. Adanya Tindak Kekerasan
Tindak kekerasan yang dilakukan suatu kelompok kepada kelompok lain juga bisa menyebabkan konflik sosial. Misalnya saja, saat kelompok mayoritas menindas kelompok minoritas.
Macam-macam Konflik Sosial di Masyarakat
Tahukah kamu bahwa ada banyak macam jenis konflik sosial di masyarakat? Nah, macam-macam konflik sosial itu terbagi dalam berbagai kategori antara lain.
1. Konflik sosial berdasarkan posisi pelaku
Berdasarkan posisi pelaku, konflik sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni konflik vertikal dan konflik horizontal.
Nah, konflik vertikal adalah konflik yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak sejajar. Misalnya saja, bentrok antara polisi dan masyarakat yang menolak penggusuran.
Sedangkan, konflik horizontal adalah konflik antarpihak yang derajat atau kedudukannya sama. Misalnya saja, pertikaian dengan kekerasan antarsuku, atau tawuran antarwarga beda kampung.
2. Konflik sosial berdasarkan sifat pelaku
Berdasarkan sifat pelakunya, konflik sosial dapat dibedakan menjadi konflik terbuka dan tertutup. Nah, kedua jenis konflik ini berbeda dari segi penampakan konfliknya.
Misalnya, konflik terbuka merupakan konflik sosial yang diketahui oleh semua orang. Jadi, konflik itu tidak hanya diketahui oleh pihak yang terlibat saja, namun juga khalayak umum yang terkait dengannya.
Contoh konflik sosial terbuka adalah demonstrasi buruh, demonstrasi mahasiswa menolak Omnibus Law, dan sejenisnya.
Sementara, konflik tertutup merupakan merupakan konflik yang diketahui oleh beberapa pihak saja, seperti pihak yang terkait saja.
Contoh dari konflik tertutup adalah pemberian gaji pada karyawan WNI dengan karyawan WNA di suatu perusahaan yang nominalnya tidak sama, padahal peran keduanya setara dalam bekerja.
Namun, konflik sosial ini belum muncul ke permukaan sehingga tidak diketahui oleh siapapun di luar perusahaan.