6 Contoh Kontravensi Berbagai Jenis Beserta Perbedaannya Lengkap

6 Contoh Kontravensi Berbagai Jenis Beserta Perbedaannya Lengkap – Dalam interaksi sosial, terdapat istilah yang belum banyak orang ketahui, yaitu kontravensi.

Perilaku kontravensi ini menunjukan penolakan dan intimidasi.

Tentunya interaksi tersebut tidak kita harapkan terjadi di lingkungan sekitar, karena bisa memecah belah persatuan dan kesatuan antar invididu.

Berikut Jenis Hingga Contoh Kontravensi Berbagai Jenis

unsplash.com/DebbyHudson

Proses sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah pada pertentangan dan perpecahan.

Akan tetapi pada dasarnya, proses sosial disosiatif merujuk pada berbagai upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Menurut para ahli, terdapat tiga perjuangan pokok pada manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup.

Tiga hal tersebut mencakup perjuangan melawan sesama manusia, melawan makhluk hidup lain dan melawan alam.

Nah, dalam perjuangan tersebut, proses sosial yang dilakukan meliputi persaingan, pertentangan, dan kontravensi.

Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut dan contoh kontravensi dalam ilmu Sosiologi, yuk simak lebih lanjut informasi berikut.

Apa
itu Kontravensi?

Sebelum
mengetahui contoh kontravensi, tentunya kamu perlu memahami terlebih dahulu
pengertian dari kontravensi itu sendiri.

Dikutip
dari buku Modul Sosiologi, kontravensi (contravention) adalah proses
yang ditandai adanya ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan
namun tidak diungkapkan secara terbuka.

Kontravensi
dapat diartikan sebagai suatu sikap atau mental tersembunyi dari seseorang yang
berkaitan dengan unsur kebudayaan maupun sosial kepada pihak tertentu.

Nah, sikap tersembunyi tersebut dapat berupa kebencian hingga penolakan.

Biasanya, kontravensi ini muncul karena adanya perbedaan sudut pandang atau pendirian yang ada dalam diri dengan orang lain di sekitarnya.

Menurut
buku karya Bagja Waluya berjudul Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di
Masyarakat, kontravensi disebabkan oelh perbedaan pendirian antara kalangan
tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat. Bisa juga berkaitan dengan
pendirian masyarakat.

Apa
Penyebab Terjadinya Kontravensi?

Kontravensi dapat terjadi karena terdapat perbedaan pendirian kalangan tertentu dengan kalangan lain di masyarakat.

Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang terhadap seseorang, baik secara tersembunyi hingga terang-terangan.

Selain
itu, perbedaan pendapat dan kepentingan yang terjadi di antara kalangan
masyarakat tertentu juga dapat menimbulkan kontravensi sosial.

Adapun
lebih rincinya lagi, berikut adalah beberapa akar penyebab kontravensi:

Kontravensi
dapat muncul dari berbagai akar penyebab, termasuk:

1.
Perbedaan Nilai dan Keyakinan

Perbedaan dalam nilai-nilai dan keyakinan antara individu atau kelompok seringkali menjadi pemicu kontravensi.

Misalnya, perbedaan pandangan dalam hal agama, etika, atau moralitas bisa memicu perdebatan yang intens.

2.
Persaingan dan Kepentingan

Kompetisi untuk sumber daya, kekuasaan, atau pengaruh sering kali menghasilkan kontravensi.

Di tingkat individu, ini bisa menjadi persaingan dalam lingkungan kerja atau dalam relasi sosial.

Di tingkat nasional atau internasional, konflik ekonomi atau politik bisa timbul karena perbedaan kepentingan.

3.
Perbedaan Budaya dan Identitas

Perbedaan dalam budaya, bahasa, atau identitas seringkali memicu kontravensi dalam bentuk diskriminasi, ketidaksetaraan, atau prasangka.

Konflik budaya juga bisa muncul dalam isu-isu seperti migrasi dan multikulturalisme.

4.
Inovasi dan Perubahan Sosial

Ketika perubahan sosial atau inovasi diusulkan atau diimplementasikan, kontravensi bisa muncul di antara mereka yang mendukung perubahan dan mereka yang merasa terancam olehnya.

Contohnya adalah kontravensi di sekitar teknologi baru, perubahan kebijakan, perubahan sosial atau reformasi sosial.

Tipe
Kontravensi

Kontravensi
memiliki berbagai tipe, sehingga untuk dapat mengetahui apa saja tipe
kontravensi ini biasanya terkait erat dengan suatu generasi yang ada di dalam
masyarakat.

Hal ini sendiri terjadi dalam skala perubahan yang cepat, misalnya pada anak dengan orang tua.

Dengan meningkatnya usia anak yang mengakibatkan lingkungan pergaulan kian meluas menyebabkan orang tua khawatir jika anak kemudian akan melakukan berbagai penyimpangan dari tradisi.

Selain
itu, ada juga tipe kontravensi yang berhubungan dengan seks. Di mana tipe ini
menyangkut tentang hubungan suami istri dan juga perannya di dalam masyarakat.

Dan
terakhir, tipe parlementer yang merupakan kontravensi yang menyangkut dengan
hubungan antara mayoritas dan juga minoritas.

Jenis-jenis
Kontravensi

Setelah
mengetahui pengertian dari kontravensi, berikut adalah jenis-jenis kontravensi
yang juga perlu kamu ketahui.

  • Kontravensi intensif, merupakan bentuk yang dilakukan secara ajeg atau terus menerus dan dalam pelaksanaannya kontravensi intensif ini kemudian akan memberikan dampak psikologis pada suatu kehidupan bermasyarakat.
  • Kontravensi rahasia, merupakan bentuk yang dalam pelaksanaanya dilakukan secara rahasia atau sembunyi-sembunyi dalam suatu kehidupan masyarakat.
  • Kontravensi taktis, merupakan bentuk dengan pola aturan dalam pelaksanaannya sehingga pada umumnya ciri kontravensi ini sangat sulit untuk dihilangkan.
  • Kontravensi umum, adalah bentuk yang dilakukan secara umum dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Di sini, kontravensi umum lebih memberikan titik fokus terhadap dampak yang ditimbulkan serta intensitas kejadiannya.
  • Kontravensi sederhana merupakan bentuk yang dilakukan dalam ruang lingkup masyarakat kecil. Bentuk kontravensi ini sendiri tidak berdampak luas karena dilakukan antara individu atau antar kelompok dalam masyarakat.

Dampak
dari Kontravensi

Terdapat berbagai dampak yang diciptakan daam kontravensi, seperti dampak postif dan juga dampak negatif.

Nah, berikut penjelasan mengenai dampak kontravensi.

1. Dampak Positif Kontravensi

Dampak
positif dari adanya kontravensi, umumnya akan mendorong berlangsungnya
keteraturan sosial dalam masyarakat, misalnya:

  • Dalam diskusi ilmiah, dan
    seminar-seminar tentang per masalahan tertentu, umumnya perbedaan pendapat
    justru diharapkan untuk melihat kelemahan-kelemahan suatu pendapat maka bisa
    dijumpai pendapat atau pilihan-pilihan dalam proses jalannya ilmiah.
  • Memberikan rasa memiliki,
    dengan adanya kontravensi prilaku antar individua tau kelompok secara tidak
    langsung menunjukan kecintaannya terhadap budaya dalam masyarakat.
  • Memberikan kesatuan yang
    kuat atau sikap solidaritas. Keadaan seperti ini akan terjadi pada kontravensi jika
    adanya kesatuan yang diperoleh dalam bentuk kontravensi berkelompok.
  • Kontravensi bisa menjadi
    dampak pendorong perubahan sosial. Dengan adanya kontravensi secara langsung,
    maka dapat mengubah kebijakan serta arahan dari pihak-pihak yang bertentangan.

2. Dampak Negatif Kontravensi

Sementara
itu, berikut adalah dampak negatif dari adanya kontravensi antara lain:

  • Memberikan rasa ketidak
    percayaan dalam kehidupan masyarakat. Seringkali, ras ketidakpercayaan dalam
    kehidupan bermasyarakat terjadi karena adanya kontravensi yang dilakukan dalam
    kehidupan bermasyarakat. Karena hal tersebut, kontravensi akan menimbulkan rasa
    kecurigaan antar masyarakat.
  • Dampak negatif yang kedua
    dari adanya kontravensi adalah mendorong berlangsungnya konflik sosial. Dimana
    akhrinya keadaan ini akan mengakibatkan adanya pertikaian dalam kehidupan
    bermasyarakat.
  • Dampak negatif dari
    kontravensi berikutnya adalah menghambat proses mobilitasisi masyarakat. Nah, proses
    mobilisasi dalam masyarakat ini dapat terhambat dengan adanya kontravensi. Proses
    ini menjadi sangat penting dalam upaya memberikan dorongan kemajuan untuk
    menjadi kehidupan dalam masyarakat.

Cara Mengelola Kontravensi Secara Konstruktif

Mengelola
kontravensi secara konstruktif adalah kunci untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positifnya:

  • Berpikir Kritis: Berpegang pada pendekatan berpikir kritis membantu dalam mengevaluasi argumen dan data yang ada, sehingga mendorong diskusi yang produktif.
  • Empati: Berusaha memahami pandangan orang lain dengan empati membantu mengurangi konfrontasi dan membangun dialog yang saling menghormati.
  • Keterbukaan terhadap Pembelajaran: Siap untuk mengubah pandangan jika ada bukti atau argumen yang kuat mempengaruhi pemahaman kita.
  • Dialog Terbuka: Membuka kanal komunikasi yang jujur dan terbuka membantu mengurangi ketegangan dan menciptakan ruang untuk diskusi yang mendalam.
  • Mencari Titik Persamaan: Identifikasi titik-titik persamaan atau tujuan bersama yang dapat menjadi dasar kerjasama.

Berbagai Contoh Kontravensi

Berikut
ini adalah beberapa contoh kontravensi yang merupakan salah satu fenomena
sosial dalam masyarakat.

1.
Saling Menjatuhkan Usaha

Adanya rasa tidak suka, dan kecemburuan antara pengusaha satu dengan pengusaha lainnya dapat menyebabkan kontravensi terjadi.

Antara satu dan lainnya dapat saling menjatuhkan dengan cara mengintimidasi saingan bisnisnya.

2.
Menyebarkan Berita Tidak Benar

Kontravensi terjadi ketika ada seseorang yang dengan sengaja menyebarkan berita yang tidak benar atau fitnah kepada tetangganya.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya rasa iri atau tidak suka. Fenomena satu ini paling sering terjadi di kehidupan bermasyarakat.

Hingga sekarang, fenomena sosiaol ini juga masih sangat sering berlangsung dalam masyarakat dan benar-benar tidak terlihat dalam diri seseorang pada orang lainnya.

Bahkan, media yang berbentuk dunia perfilman juga  menjadi media penyadaran untuk masyarakat bahwa perilaku itu salah dan tidak seharusnya dilakukan.

3.
Mengungkap Rahasia yang Tidak Seharusnya

Dalam dunia kerja, atau dalam tentunya ada rahasia atau sesuatu yang tidak boleh dibeberkan di depan umum karena alasan tertentu.

Apabila kontrovensi satu ini terjadi, maka biasanya akan menggemparkan dan merusak hubungan sosial antar individu bahkan kelompok.

4.
Tidak Suka Atas Sebuah Keputusan

Sebagai contoh kontravensi dalam sebuah pekerjaan di lingkungan RT adalah saat ada pekerjaan yang telah selesai, beberapa warga ada yang tidak setuju dengan hasilnya.

Beberapa masyarakat ada yang menyimpan rasa ketidaksukaan dan biasanya akan menyembunyikan perasaan itu.

5.
Demo Mahasiswa

Aksi unjuk rasa atau demo yang dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa, menunjukan perasaan tidak suka dan tidak setuju dengan keputusan yang ditetapkan pemerintah.

Kebijakan yang dianggap tidak baik bagi mahasiswa itulah yang menimbulkan keinginan untuk protes dengan cara berdemo.

6.
Persaingan Antarcalon Anggota Legislatif

Contoh kontravensi dalam politik mengenai kejadian yang tergolong dalam kontravensi di wilayah lembaga politik.

Contohnya saja persaingan antarcalon anggota legislatif terjadi sangat seru, hingga salah satunya melakukan kampanye hitam.

Salah satu caranya adalah berusaha untuk menjatuhkan salah satu pihak lain dengan mengumbar fitnah yang merusak citra lawannya demi mencegahnya untuk menang.

Nah, itulah berbagai contoh kontravensi yang bisa Mamikos bagikan kepada kalian.

Kontravensi sendiri merupakan suatu sikap atau mental tersembunyi dari seseorang yang berkaitan dengan unsur kebudayaan maupun sosial kepada pihak tertentu.

Buat kamu yang ingin mencari informasi lengkap seputar materi mata pelajaran Sosiologi lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta