10 Contoh Literasi Singkat Tentang Pendidikan yang Inspiratif dan Penuh Motivasi
Contoh literasi singkat tentang pendidikan merupakan cerita atau pengetahuan yang menggambarkan suasana dan kondisi pendidikan tertentu.
Akibat Sifat Sombong
Contoh literasi singkat tentang pendidikan ini bercerita tentang sifat sombong yang tidak seharusnya kita miliki.
Temanku bernama Rina merupakan anak orang kaya yang sombong, selalu menghina, dan tidak ingin berteman dengan kami karena kami anak orang susah. Meski ia anak yang pintar, bukankah sombong merupakan hal yang tidak terpuji?
Suatu hari Rina mengejek temanku karena bajunya dekil dan jorok. Temanku menjadi bahan tertawaan teman-teman yang lain dan tidak ada yang mau duduk dengannya selain aku. Ternyata benar, kesombongan dapat membawa malapetaka.
Setelah beberapa bulan berlalu, Rina terpaksa harus balik ke desa kampung halaman orang tuanya lantaran ayahnya terlibat kasus korupsi. Hal ini mengakibatkan ayahnya harus ditahan oleh aparat kepolisian.
Kebohongan yang Berujung Malu
Contoh literasi singkat tentang pendidikan selanjutnya ini bercerita tentang Leon yang melakukan kebohongan dan berujung malu.

Advertisement
Hari itu cuaca di sekolah cukup panas, ditambah lagi dengan suasana kantin yang penuh. Melihat hal tersebut aku dan Leon memutuskan untuk tidak membatalkan belanja lantatan ramenya kantin saat itu. Sementara itu jam istirahat tinggal menghitung menit lagi.
Akhirnya aku dan Leon hanya membeli minuman dan mengurungkan niat untuk makan di kantin. Karena jika kita memaksakan untuk makan di kantin, maka akan terlambat masuk kelas.
“Yaudah deh, kayaknya kalau dipaksain makan di kantin, kita bisa telat, beli minuman saja. Nanti di jam istirahat kedua kita baru makan, gimana?” tawarku.
Leon yang sejak dulu memang hobinya makan terus memaksaku untuk makan. Dia seakan-akan tidak peduli jika lonceng bel masuk berbunyi.
“Gapapa udah Ra, kita makan aja, bentaran doang, ga bakalan pake lama,” sambungnya.
‘Enggak ah, aku yakin soal itu, kita pasti telat. Tapi kalau memang kamu udah laper banget, yaudah makan aja, tapi aku masuk kelas duluan ya?” tuturku sembari memperingatkan.
Pada akhirnya aku lebih masuk ke kelas dan benar saja, baru sampai pintu kelas bel masuk telah berbunyi.
Aku menunggu Leon yang belum kunjung datang, sementara itu guru yang mengampu sudah masuk.
Setelah pengambilan absen, tidak lama Leon masuk dengan tergesa-gesa dan nafas naik turun.
“Permisi bu, maaf saya terlambat,” ujarnya.
“Kamu dari mana saja? Kamu baru selesai memanjat pohon kelapa, ya?” tanya guru.
“Nggak bu, aku barusan dari WC soalnya kebelet buang air kecil.” Bela Leon.
“Masa iya kamu dari WC? Sudah pasti ini habis dari manjat pohon kelapa. Itu kayaknya ada parutan santan kelapa ya dibibir kamu,” jawab guru.
Pada akhirnya Leon mengaku dan menghapus parutan santan kelapa yang menempel di pipinya. Seisi kelas tertawa dengan kelakuan Leon dan Leon yang terlanjur malu.