10 Contoh Literasi Singkat Tentang Pendidikan yang Inspiratif dan Penuh Motivasi
Contoh literasi singkat tentang pendidikan merupakan cerita atau pengetahuan yang menggambarkan suasana dan kondisi pendidikan tertentu.
Pentingnya Kepribadian dan Adab yang Baik dan Benar
Contoh literasi singkat tentang pendidikan pentingnya pendidikan karakter anak bangsa.
Jam dinding menunjukkan pukul 13.00 yang artinya 30 menit lagi kelas akan selesai. Pembahasan hari ini juga sudah hampir selesai dan aku melihat ibu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sudah mulai mengemas peralatan belajarnya dari atas meja ke dalam tas.
Suasana kelas begitu senyap dan diam. Bahkan suara sepeda motor dan mobil di jalanan yang jaraknya kisaran 100 meter terdengar cukup jelas dan keras.
Tiba-tiba saja ibu guru memecah keheningan kelas dengan mengajukan pertanyaan.
“Anak-anak, sebelum pembelajaran hari ini berakhir, ibu ingin mengajukan pertanyaan. Menurut kalian, apakah hal penting dalam sebuah negara?”
Kemudian temanku bernama Ita menjawab: “Pemerintah, Bu,” jawabnya.
Ibu guru langsung merespon: “Salah, ada lagi yang ingin menjawab?”
Kami mulai kebingungan sembari berpikir untuk menemukan jawabannya. Lalu Rita memberanikan diri menjawab pertanyaan: “Pengakuan dari negara lain bu?”
Akan tetapi jawabannya masih salah. Melihat kami yang sudah bingung dan penasaran, bu guru memberikan jawabannya.
“Jawaban kalian semua tidak salah, benar, tetapi ada yang lebih penting untuk sebuah negara dan hal tersebut bukanlah yang disebutkan tadi.” Jawab bu guru.
“Lalu jawabannya apa bu?” Tanya kami dengan rasa penasaran.
“Jawabannya adalah kepribadian dan adab setiap insan di dalam suatu negara tersebut,” Jawab bu guru lugas.
Pentingnya Memiliki Rasa Percaya Diri
Selanjutnya, contoh literasi singkat tentang pendidikan di bawah ini bertemakan tentang pentingnya untuk menanamkan rasa percaya diri di setiap individu.

Advertisement
Rasa percaya diri perlu ditanamkan sejak dini. Percaya diri tidak hanya serta merta muncul dengan sendirinya karena butuh pelatihan.
Hal inilah yang diyakini oleh ibu Ajeng. Ia memiliki anak yang cukup percaya diri dengan setiap tindakan dan ucapannya.
Namanya Ina, meskipun ia masih kelas 5 SD, tetapi ia adalah anak yang energik, cerdas, dan penuh dengan keyakinan.
Dia juga selalu mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilihat dan dirasakannya. Kejadiannya bermula dari bulan lalu ketika diadakan lomba bernyanyi antar kelas.
Pada saat batas akhir pendaftaran lomba, siswa kelas 5 SD kelasnya Ina tidak ada yang mau mendaftar lomba bernyanyi.
Mengetahui hal tersebut wali kelasnya, Pak Ismail marah kepada murid-muridnya. Mereka beralasan jika semuanya malu karena suaranya jelek.
Tidak ada yang bisa bernyanyi sehingga takut menjadi bahan tertawaan. Tapi hal ini tidak berlaku untuk Ina.
Dia mencoba mendaftarkan diri sebagai perwakilan perlombaan menyanyi antar kelas. Semua teman-teman kelasnya bersyukur karena ada yang mewakili kelasnya.
Meskipun Ina belum bisa bernyanyi, tetapi Ina pernah menjuarai perlombaan baca puisi di sekolahnya. Dia memiliki keyakinan jika ia mau berlatih bernyanyi setiap hari pasti bisa.
Hari perlombaan tiba. Ia dipanggil maju untuk bernyanyi di depan para juri dan para hadirin yang datang menyaksikan.
Ia tampak gugup, tetapi teman-teman sekelasnya hadir dan menyemangatinya. Sehingga Ina bisa bernyanyi dengan baik.
Para hadirin memberi tepuk tangan meriah atas performa Ina dalam bernyanyi. Performa Dini pun membuat teman-teman yang lain sadar jika rasa percaya diri sangat penting dan perlu terus dibangun.
Mereka akhirnya sadar jika memiliki rasa percaya diri kita bisa menghadapi rintangan dan membuat banyak orang suka dan mendukung.
Ujian Bukan Perkara yang Menakutkan
Contoh literasi singkat tentang pendidikan yang terakhir adalah mengenai ujian sebagai hal yang menakutkan.
Bagi para murid, ujian seakan menjadi suatu momok yang menakutkan. Sebenarnya ujian hanya salah satu cara untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan dan pemahaman dalam memahami setiap pelajaran yang sudah disampaikan sebelumnya.
Kita tidak boleh salah dalam mengartikan bahwa ujian seperti hantu yang menakutkan.
“Kamu sih pasti tenang dan enak, sudah pintar, ambis, selalu paham apa yang guru jelaskan lagi. Sementara aku, kamu sudah tahu sendirikan bagaimana?” ujar Kinan.
“Kamu juga sama pintar, percaya sama kemampuan yang kamu punya. Yakin dan percaya sama ketentuan Tuhan, jangan lupa rajin belajar sama berdoa” Dewi menimpali.
“Tapi beneran aku takut banget ngga bisa jawab soal ujiannya.”
“Tenang dan tidak perlu khawatir, habiskan makananmu biar kita bisa pulang,” jawab Dewi.
Beberapa hari kemudian, semua peserta ujian dikumpulkan di lapangan untuk mendapatkan pengarahan mengenai ujian dari kepala sekolah.
“Anak-anakku semua, 3 hari lagi kalian akan menempuh ujian akhir semester. Selesaikan ujian dengan sungguh-sungguh. Ujian kali ini akan menentukan apakah kalian sudah atau belum bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.”
“Selamat menempuh ujian dan jangan sampai terlambat datang. Kerjakan soal-soal dengan yakin dan sungguh-sungguh supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari,” ujar kepala sekolah di pagi itu. Apel pagi untuk pengarahan diakhiri dengan doa bersama.
Hari ujian pun tiba, semua murid mengerjakan soal ujian dengan serius. Pengawas ujian sibuk mengawasi murid-murid yang mengerjakan soal ujian. Aku juga serius mengerjakan semua soal dengan sungguh-sungguh.
Tidak lupa juga kupasrahkan apapun hasilnya yang akan terjadi nanti. Aku ingat dengan pesan dari kedua orang tuaku.
“Nak, kamu harus yakin usaha dan juga doa-doa sepanjang hari yang kau panjatkan tidak akan menghianati hasil. Sungguh-sungguhlah dalam mengerjakan dan serahkan semua hasilnya kepada Tuhan.”
Akhirnya hari pengumuman nilai ujian telah tiba. Aku dan Kinan lulus dengan hasil yang memuaskan.
Demikianlah contoh literasi singkat tentang pendidikan yang memotivasi dan inspiratif.
Literasi singkat tadi bisa dibaca dan menambah wawasan lebih luas serta mendapatkan informasi baru.
Dengan rajin membaca jalan kesuksesan dan lebih bijaksana lagi nantinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya.