35 Contoh Majas Pertentangan dan Jenis-jenisnya Lengkap dengan Ciri-cirinya
35 Contoh Majas Pertentangan dan Jenis-jenisnya Lengkap dengan Ciri-cirinya – Disadari atau tidak, setiap harinya pasti menyisipkan majas dalam pembicaraan. Salah satunya adalah majas pertentangan.
Jika tidak percaya, maka bisa lihat sendiri contoh majas pertentangan dalam pembahasan ini.
Dengan begitu, maka akan lebih memahami bahwa kalimat-kalimat tersebut dekat sekali dengan keseharian.
Di sini, kamu juga bisa mengenal lebih dalam mengenai majas pertentangan. Baik dari segi pengertian sampai jenis-jenisnya.
Contoh Majas Pertentangan beserta Penjelasan Lengkap Lainnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Kamu tentu sudah tidak asing dengan yang namanya majas pertentangan. Hanya saja, jenis-jenisnya yang cukup banyak bisa membuat kesulitan untuk mengingatnya. Apalagi jika belajar mengenai teorinya.
Sudah pasti akan sulit untuk memahaminya. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah contoh majas pertentangan beserta pembahasannya. Dengan begitu, otak akan lebih mudah mencerna dan mengingatnya.
Berikut ini akan dipaparkan secara lengkap mengenai majas pertentangan. Mulai dari pengertian, jenis dan ciri-cirinya, sampai contoh majas pertentangan. Jadi, pastikan kamu menyimak dengan baik.
Pengertian Majas Pertentangan
Sebelum membahas mengenai contoh majas pertentangan, tentunya kamu harus tahu dulu definisinya.
Bagi yang lupa juga akan bisa mengingatnya kembali. Majas pertentangan yaitu gaya bahasa yang kata dan maknanya bertentangan.
Biasanya, akan melebih-lebihkan atau terlalu merendahkan diri. Padahal makna sebenarnya menunjukkan hal sebaliknya. Misalnya pada kalimat ‘silakan berkunjung ke gubukku yang sangat kecil.’
Keadaan yang sesungguhnya, bukan rumah reot dari bambu seperti pengertian gubuk sebenarnya.
Akan tetapi, kondisi rumah yang cukup besar dan sangat layak sebagai tempat tinggal.
Kamu akan menemukan contoh majas pertentangan lainnya di pembahasan berikutnya. Biasanya, penggunaan majas pertentangan dalam sebuah kalimat karena ingin memberikan penekanan.
Jenis Beserta Ciri-cirinya
Majas pertentangan memiliki banyak jenis. Setiap jenisnya tentu terdapat ciri khas masing-masing yang membuatnya berbeda.
Jika ingin tahu penjelasan lengkapnya, silakan lihat daftar berikut.
- Antitesis, yaitu majas yang menunjukkan sebuah pertentangan pada dua kata. Ciri-cirinya ialah ada dua kata yang berlawanan pada satu klausa. Biasanya, akan memakai antonim dan muncul dengan bersamaan.
- Litotes, yaitu majas yang isinya pernyataan kata berlawanan dengan makna sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Ciri-ciri majas ini biasanya memakai kata pembanding.
- Hiperbola, yaitu mengungkapkan sesuatu keadaan dengan berlebihan. Jadi, seakan-akan pernyataan itu terasa lebih besar. Ciri-cirinya ialah biasanya sering menggunakan gaya bahasa yang dramatis dan cenderung tidak masuk akal.
- Paradoks adalah majas yang menggambarkan sesuatu seakan-akan bertentangan, tetapi sebenarnya tidak. Ciri-cirinya ialah menggunakan 2 kata yang bertentangan dalam satu kalimat, tetapi itu merupakan kebenarannya.
- Kontradiksi Interminus, yaitu majas yang membuat pernyataan bertentangan dengan penjelasan sebelumnya. Ciri-cirinya ialah ada penjabaran tentang jenis, klasifikasi, atau ragam. Biasanya ada kata kecuali, akan tetapi, hanya, dan lainnya.
- Oksimoron, yaitu majas perpanjangan atau lanjutan dari paradoks. Adapun ciri-cirinya ialah ada hal-hal yang kontradiktif saat mengungkapkannya. Selain itu, juga terasa ada kata yang bertentangan ketika mengatakannya pada sebuah kalimat.
- Anakronisme, yaitu majas yang berkaitan dengan waktu. Ciri-ciri dari majas ini biasanya menceritakan sebuah masa lampau atau yang telah lalu. Jadi, pernyataan tersebut bisa bertentangan dengan waktu pernyataan.
Contoh Majas Pertentangan
Antitesis
Contoh 1
Tua maupun muda bisa mendaftar diri di perusahaan itu, asalkan masih produktif bekerja.
Pembahasan :
Contoh majas pertentangan Antitesis ada pada kata ‘tua’ dan ‘muda’, dimana keduanya mempunyai makna berlawanan.
Contoh 2
Dari pagi sampai malam, kamu bekerja untuk memperoleh uang demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Pembahasan:
Majas antitesis di contoh kedua itu ada pada kata ‘pagi’ dan ‘malam’, dimana keduanya mempunyai makna berlawanan.
Contoh 3
Surga atau neraka bergantung pada perlakuan baik atau buruk yang sudah kamu lakukan selama hidup.
Pembahasan:
Majas antitesis di contoh ketiga itu ada pada kata ‘surga’ dan ‘neraka’, dimana keduanya mempunyai makna berlawanan.
Litotes
Contoh 1
Saya yang baru anak kemarin sore serta amatiran ini, memohon bimbingan dari senior dengan rasa hormat.
Pembahasan :
Pada contoh majas pertentangan pertama di atas, majas litotes mengarah pada penggunaan kalimat ‘anak kemarin sore’.
Makna kalimat tersebut ialah orang yang belum berpengalaman pada suatu hal. Jadi, penggunaan majas litotes untuk merendahkan diri.
Contoh 2
Mari saya antar Anda ke kantor menggunakan motor butut ini.
Pembahasan:
Pada contoh kedua di atas, majas litotes mengarah pada penggunaan kalimat ‘motor butut’’.
Makna kalimat tersebut ialah kendaraan yang tidak terlalu mewah atau mahal, tetapi masih layak pakai. Jadi, penggunaan majas litotes untuk merendahkan diri.
Contoh 3
Mudah-mudahan kado murah ini dapat bermanfaat untukmu.
Pembahasan:
Pada contoh majas pertentangan ketiga di atas, majas litotes mengarah pada penggunaan kalimat ‘kado murah’.
Makna kalimat tersebut ialah sebuah hadiah yang spesial yang dipilihkan khusus. Jadi, penggunaan majas litotes tersebut untuk merendahkan diri.
Hiperbola
Contoh 1
Aku telah mencari kunci rumah tersebut sampai keliling dunia, tetapi tidak ditemukan juga.
Pembahasan :
Pada contoh pertama di atas, majas hiperbola mengarah pada kalimat ‘keliling dunia’. Kedua kata itu menunjukkan arti yang berlebihan. Tentu saja bukanlah makna yang sesungguhnya.
Hal itu karena tidak mungkin mencari sebuah kunci rumah harus keliling dunia. Maksudnya mungkin sudah mencari benda itu ke berbagai tempat. Namun, tetap tidak ditemukan.
Contoh 2
Terima kasih Ibu, cintamu sepanas matahari yang menyinari hidupku.
Pembahasan:
Pada contoh kedua di atas, majas hiperbola mengarah pada kalimat ‘sepanas matahari’.
Kedua kata itu menunjukkan arti yang berlebihan. Tentu saja bukanlah makna yang sesungguhnya.
Hal itu karena matahari sangat panas dan cinta tidak bisa diukur dengan hal itu.
Maksudnya mungkin saking besarnya cinta yang diberikan oleh Ibu, jadi menyamakannya dengan matahari.
Mengingat matahari sangat berguna untuk bumi. Memberikan kehangatan, sinar yang terang, memberikan kehidupan, dan lain sebagainya.
Contoh 3
Film Bollywood sudah mengguncang industri film di Indonesia.
Pembahasan:
Pada contoh ketiga di atas, majas hiperbola mengarah pada kalimat ‘mengguncang’.
Kedua kata itu menunjukkan arti yang berlebihan. Tentu saja bukanlah makna yang sesungguhnya.
Hal itu karena tidak mungkin hanya dengan adanya Bollywood, industri film Indonesia terguncang.
Maksudnya mungkin film Bollywood sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Contoh Majas Pertentangan
Paradoks
Contoh 1
Walaupun dari tadi siang aku belum makan, tetapi malam ini sama sekali tidak merasa lapar.
Penjelasan:
Kata bertentangan dalam contoh pertama di atas ada pada kalimat ‘dari tadi siang aku belum makan’. Kemudian, bertentangan dengan kalimat ‘tetapi malam ini sama sekali tidak merasa lapar’.
Meskipun keduanya adalah hal yang bertentangan. Akan tetapi, dalam koridor logis masih bisa diterima dengan akal sehat.
Contoh 2
Kemiskinan menghabisi yang lemah saat para pemimpinnya sibuk dengan kekayaan sendiri.
Pembahasan:
Kata bertentangan dalam contoh kedua di atas ada pada kalimat ‘kemiskinan menghabisi yang lemah’. Kemudian, bertentangan dengan kalimat ‘para pemimpinnya sibuk dengan kekayaan sendiri’.
Meskipun keduanya adalah hal yang bertentangan. Akan tetapi, dalam koridor logis masih bisa diterima dengan akal sehat.
Contoh 3
Meskipun merokok tidak baik bagi kesehatan, tetapi tetap saja diperlukan oleh kebanyakan pria.
Pembahasan:
Kata bertentangan dalam contoh ketiga di atas ada pada kalimat ‘merokok tidak baik bagi kesehatan’. Kemudian, bertentangan dengan kalimat ‘diperlukan oleh kebanyakan pria’.
Meskipun keduanya adalah hal yang bertentangan. Akan tetapi, dalam koridor logis masih bisa diterima dengan akal sehat.
Kontradiksi Interminus
Contoh 1
Semua karyawan dilarang masuk ke ruangan khusus itu, kecuali sudah mempunyai identitas khusus.
Pembahasan:
Majas Kontradiksi Interminus mengarah pada pengecualian dalam kalimat. Pernyataan majasnya ada di kalimat ‘kecuali sudah mempunyai kartu identitas khusus.’
Contoh 2
Seluruh siswa harus pergi ke masjid untuk menunaikan sholat berjamaah, kecuali siswa perempuan.
Pembahasan:
Majas Kontradiksi Interminus mengarah pada pengecualian dalam kalimat. Pernyataan majasnya ada di kalimat ‘kecuali siswa perempuan’
Contoh 3
Semua siswa dilarang masuk ke kantor kepala sekolah, kecuali ada hal-hal penting.
Pembahasan:
Majas Kontradiksi Interminus mengarah pada pengecualian dalam kalimat. Pernyataan majasnya ada di kalimat ‘kecuali ada hal-hal penting.’
Oksimoron
Contoh 1
Dalam hidup dan matiku, cuma kamu yang selalu di hati.
Pembahasan:
Pada contoh pertama di atas, mungkin tidak ada kata yang aneh atau berlebihan. Hanya saja terasa seperti ada yang berlawanan, yaitu pada kata ‘hidup’ dan ‘mati.’ Keduanya memang bertentangan, tetapi masih bisa dicerna oleh akal.
Contoh 2
Dia sudah merasakan pahit dan manisnya kehidupan.
Pembahasan:
Pada contoh kedua di atas, mungkin tidak ada kata yang aneh atau berlebihan. Hanya saja terasa seperti ada yang berlawanan, yaitu pada kata ‘pahit’ dan ‘manis.’ Keduanya memang bertentangan, tetapi masih bisa dicerna oleh akal.
Contoh 3
Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda.
Pembahasan:
Pada contoh ketiga di atas, mungkin tidak ada kata yang aneh atau berlebihan. Hanya saja terasa seperti ada yang berlawanan, yaitu pada kata ‘kegagalan’ dan ‘kesuksesan.’ Keduanya memang bertentangan, tetapi masih bisa dicerna oleh akal.
Anakronisme
Contoh 1
Setelah bayi itu dilahirkan, lalu bicara pada ibunya.
Pembahasan:
Majas Anakronisme pada contoh pertama di atas ada pada kalimat ‘bicara pada ibunya.’ Kalimat tersebut termasuk majas karena tidak mungkin bayi yang baru lahir bisa langsung berbicara.’
Contoh 2
Manusia zaman purba telah menulis di buku yang bahannya dari kertas.
Pembahasan:
Majas Anakronisme pada contoh kedua di atas ada pada kalimat ‘menulis di buku.’ Kalimat tersebut termasuk majas karena di zaman purba belum ada buku tulis yang terbuat dari kertas. Adanya hanya menulis di batu tulang, atau daun.
Contoh 3
Pada zaman penjajahan, prajurit saling menghubungi lewat handphone.
Pembahasan:
Majas Anakronisme pada contoh pertama di atas ada pada kalimat ‘menghubungi lewat handphone.’’ Kalimat tersebut termasuk majas karena di zaman penjajahan belum ada handphone.
Contoh Tambahan Majas Pertentangan
1. Antitesis
“Kemewahan dan kesederhanaan selalu hadir dalam setiap pilihan hidup.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “kemewahan” dan “kesederhanaan” yang menunjukkan dua hal berlawanan dalam satu kalimat.
2. Antitesis
“Ketika terang dan gelap saling bertukar, malam dan pagi menyatu.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “terang” dan “gelap,” serta “malam” dan “pagi” menunjukkan makna berlawanan.
3. Litotes
“Rumah kecil ini tak seberapa, tetapi cukup nyaman untuk kita tinggali.”
Pembahasan:
Penggunaan “rumah kecil” sebagai ungkapan merendahkan diri, padahal sebenarnya rumah tersebut layak dan nyaman.
4. Litotes
“Hanya secuil bantuan ini, mudah-mudahan bisa meringankan bebanmu.”
Pembahasan:
Ungkapan “secuil bantuan” merendahkan diri, padahal sebenarnya bantuan tersebut mungkin cukup besar.
5. Hiperbola
“Seluruh dunia ini rasanya sudah kujelajahi untuk menemukanmu.”
Pembahasan:
Menggunakan ungkapan “seluruh dunia” untuk menekankan pencarian yang sangat luas, meskipun tidak mungkin benar-benar menjelajahi seluruh dunia.
6. Hiperbola
“Tangisannya bisa menghancurkan gunung yang kokoh.”
Pembahasan:
Ungkapan berlebihan “menghancurkan gunung” digunakan untuk menggambarkan betapa kuat tangisan tersebut.
7. Paradoks
“Aku merasa paling kesepian saat berada di tengah keramaian.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “kesepian” dan “keramaian” menggambarkan perasaan yang bertolak belakang dengan situasi.
8. Paradoks
“Di antara kebahagiaan ini, ada sedikit kesedihan yang tidak bisa kuabaikan.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “kebahagiaan” dan “kesedihan” menggambarkan dua perasaan yang muncul bersamaan.
9. Kontradiksi Interminus
“Semua boleh menggunakan fasilitas ini, kecuali mereka yang belum terdaftar.”
Pembahasan:
Pertentangan muncul dengan kata “kecuali,” memberikan pengecualian pada pernyataan sebelumnya.
10. Kontradiksi Interminus
“Semua siswa boleh bermain di lapangan, kecuali jika sedang ada ujian.”
Pembahasan:
Pertentangan muncul dari pengecualian “kecuali jika sedang ada ujian.”
11. Oksimoron
“Keheningan itu begitu berisik dalam pikiranku.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “keheningan” dan “berisik,” meskipun keduanya terjadi dalam satu situasi.
12. Oksimoron
“Dia adalah sosok yang penuh keanggunan dalam kekasarannya.”
Pembahasan:
Pertentangan antara “keanggunan” dan “kekasaran” yang menggambarkan dua sifat bertolak belakang dalam satu orang.
13. Anakronisme
“Setelah selesai menulis di laptopnya, si prajurit zaman batu beristirahat.”
Pembahasan:
Pertentangan waktu di sini, karena laptop tidak ada pada zaman batu.
14. Anakronisme
“Raja Mesir mengirim email untuk mengundang para pejabatnya ke rapat.”
Pembahasan:
Pertentangan muncul karena pada masa raja-raja Mesir kuno tidak ada teknologi seperti email.
Dari contoh majas pertentangan di atas, tentu kamu sudah bisa memahaminya dengan baik.
Belajar majas sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja perlu mengingat jenis-jenis dan polanya.
Ketika sudah hafal semua pola atau ciri-ciri dari setiap jenis majas, maka membuat kalimat lainnya akan mudah. Selain majas pertentangan, masih ada pembagian lain beserta jenis-jenisnya sendiri.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: