8 Contoh Mobilitas Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari, Vertikal, dan Horizontal
Contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi dengan adanya perubahan pada individu maupun kelompok baik secara vertikal dan horizontal.
3. Memiliki Jabatan yang Sama dengan Orang Tua
Misalnya seorang anak memiliki ayah yang menjabat sebagai seorang wali kota di suatu daerah. Kemudian setelah dia lulus dari kuliah dan ayahnya lengser dari jabatan.
Anaknya terpilih menjadi wali kota setelah ayahnya di daerah yang sama dengan jabatan yang sama. Contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-hari ini kerap kita temukan dalam dinasti politik.
Contoh lainnya misalkan orang tuanya menjabat sebagai dokter kandungan di sebuah rumah sakit. Kemudian karir yang sama diikuti oleh anaknya di tempat yang sama dengan profesi yang sama.
Sehingga dalam satu generasi keluarga memiliki latar belakang yang sama yaitu sebagai dokter. Jadi tidak ada perubahan kedudukan maupun status sosial keluarga tersebut di masyarakat.

Advertisement
4. Memilih Karir yang Berbeda dengan Orangtua
Dalam satu keluarga, seorang ayah berprofesi sebagai seorang TNI. Kemudian anaknya lebih memilih menjadi dosen. Dimana keduanya merupakan profesi yang berada di lapisan menengah.
Sehingga meskipun berbeda profesi karirnya, namun dalam hal kedudukan keduanya sama. Maka ini termasuk contoh mobilitas sosial horizontal antargenerasi.
5. Berpindah Agama
Seorang pasangan yang akan menikah namun memiliki keyakinan yang berbeda. Misalnya wanita beragama Islam dan pasangannya beragama Kristen.
Sehingga untuk dapat menikahi wanita tersebut, laki-laki yang beragama Kristen tersebut berpindah agama. Hal ini tidak menimbulkan perubahan yang terlalu signifikan dalam kehidupan orang tersebut.
Sebab yang dia lakukan hanya mengganti agamanya. Contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-hari ini sering kita jumpai di masyarakat, khususnya kalangan selebritis.
6. Mengganti Kewarganegaraan
Contoh ini banyak dilakukan di masyarakat secara global. Baik dilakukan warga negara asing maupun warga negara indonesia. Umumnya hal ini dilakukan untuk berbagai kepentingan.
Misalnya seorang pelajar dari Indonesia akan meneruskan pendidikan ke Negara Inggris. Selain belajar dia juga akan tinggal menetap di sana.
Sehingga dia memutuskan untuk mengganti kewarganegaraan. Dari warga negara Indonesia kemudian menjadi warga negara Inggris.
Contoh lainnya seseorang menikah dengan orang Korea Selatan sehingga setelah menikah orang tersebut menetap dan berpindah kewarganegaraan menjadi warga Korea Selatan.