Contoh Naskah Drama Teater Pendek dan Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Naskah Drama Teater Pendek dan Cara Membuatnya Lengkap – Kamu mendapatkan tugas untuk membuat naskah drama pendek, namun bingung tidak tahu harus mulai darimana?

Beberapa contoh naskah drama teater pendek di bawah ini bisa dijadikan referensi.

Secara umum, ada beberapa tahap pembuatan naskah drama. Selain itu, dalam proses penulisannya kamu juga harus tetap melibatkan beberapa unsur, yaitu intrinsic dan ekstrinsik. Yuk, simak terus!

Contoh Naskah Drama Teater Pendek

pexels.com/@cottonbro

Pada dasarnya, membuat naskah drama teater cukup mudah. Kamu hanya harus berpegang pada 3 bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog yang menjadi struktur naskah secara umum.

Berikut adalah contoh naskah drama teater yang dapat dijadikan sebagai panduan:

1. Contoh Naskah Drama Teater Pendek di Sekolah SMA

Cerita ini terjadi pada sebuah sekolah menengah atas terkenal bernama SMA 1 Tunas Jaya. Di sekolah tersebut, terjalin sebuah persahabatan sangat erat dan mereka dikenal sebagai geng Jengkol.

Di ruang kelas yang berisi jajaran meja dan kursi terjadi suatu keributan dan melibatkan salah satu anggota dari geng paling populer tersebut.

Dana: Aku penasaran banget, kenapa persahabatan geng Jengkol sangat akrab? Kira-kira bagaimana caranya supaya persahabatan mereka putus? (Diam dan memikirkan sesuatu)

Dana : Ah, aku sudah menemukan ide cemerlang. Aku curi saja buku Matematika Nara, setelah itu aku letakkan dalam tas Jia. Dengan begitu, Nara dan Dona pasti akan menuduh Jia.

Terlihat semua anggota geng Jengkol masuk ke kelas sambil tertawa.

Nara : (Membuka tas dan mendadak wajahnya menjadi sangat panik)

Dona : Ada apa Nar, kok kelihatan panik banget?

Nara : Aduh gimana nih Don, buku Matematikaku hilang. Pasti kena hukum Pak Leon nih! (menepuk jidat)

Dona : Kok bisa, mungkin ketinggalan di rumah kamu?

Nara : Nggak mungkin lah Don, aku ingat tadi pagi sudah aku masukkan dalam tas.

(Tiba-tiba Dana datang dan memotong pembicaraan mereka dengan berlagak sok tahu)

Dana : Sebenarnya aku tahu siapa yang mencuri buku matematika kamu.

Nara : Memangnya siapa? (Memasang raut wajah penasaran)

Dona : Jangan sok tahu deh kamu!

Dana : Aku ngomong beneran lho (melirik ke arah Jia)

Nara : Siapa sih Dan? Cepetan deh kasih tahu!

Dana : Itu tuh sahabat karibmu. (Menunjuk Jia)

Dona : Nggak mungkinlah, kamu kok sotoy banget sih.

Dana : It’s ok kalau kamu nggak percaya, tapi coba aja periksa tasnya Jia.

Nara : Boleh aku lihat tasmu Ji?

Jia : Iya, ini periksa saja. Aku nggak merasa menyembunyikan buku Matematika kamu kok.

Nara dan Donna menggeledah isi tas Jia dan tidak beberapa lama kemudian menemukan buku Matematika Nara di dalamnya. Kedua sahabat tersebut memandang ke arah Jia secara bersamaan.

Jia : Hah? (Mata terbelalak lebar).

Dana : Tuh kan bener apa kataku, pasti Jia itu sirik sama kamu, makanya dia nyembunyiin buku matematika kamu supaya kena hukum.

Jia : Bukan aku Nara, sumpah!

Dona : Kamu kok segitu teganya sama Nara sih, Ji?

Jia : Bukan akun Don, kalian harus percaya sama aku.

Nara : Aku nggak nyangka kamu sejahat ini Ji.

Dona : Cukup tahu ya Ji, menyesal aku selama ini bersikap baik ke kamu.

(Nara dan Dona keluar kelas, sementara Dana tertawa tertahan menyaksikannya)

2. Contoh Naskah Drama Teater Pendek Anak Sekolah

Pada sore hari itu, tepatnya di pekarangan rumah Nono, ada Noni, Samsul, dan Lorie yang sedang berkumpul. Tidak lama kemudian, Nono keluar dari dalam rumahnya.

Nono : Hi guys, ada apa ini? Tumben kalian ngerumpi di halaman rumahku. Ada berita heboh, ya?

Noni : Iya nih, sampe lupa mau manggil kamu.

Samsul : Oh iya, kamu ada acara nggak hari ini? (Melihat ke arah Nono)

Nono : Kebetulan ngga ada, emang kalian mau ngajak aku pergi kemana?

Samsul : Ngga ada sih, cuma tanya aja. Siapa tahu kamu ada kesibukan lain, kan biasanya kamu selalu sibuk, ya nggak Non?

Noni : Betul tuh…Nono sih super sibuk.

Nono : Ah, lebay banget deh kalian.

Tiba-tiba Lorie nyeletuk dan menyampaikan idenya untuk menjahili Lolita si cewek cupu yang biasanya lewat dari depan rumah Nono.

Lorie : Eh teman-teman, aku punya ide cemerlang nih!

Noni : Ide apaan? Pasti ide kamu itu jelek. (Manyun)

Lorie : Biasanya kan sore gini si Lolita lewat jalan ini, gimana kalau kita ngerjain dia aja pasti seru. Setuju nggak?

Nono : Ngerjain Lolita? Nggak deh, nanti aku disamperin sama bapaknya yang galak.

Samsul : Kamu itu Lor, idemu selalu nggak masuk akal.

Noni : Iya tuh, kamu kan udah tua, masa masih mau jahil aja.

Lorie : Ye, tua apaan? Wajahku mungkin kelihatan tua, tapi usiaku masih ABG cuy!

Nono : Aduh, terserah kamu deh Lor.

Lorie : Kok kalian malah menceramahi aku sih? Nggak asyik deh kalian ini.

Samsul : Habisnya kamu, sudah 17 tahun tapi kelakuannya masih seperti anak TK.

Noni : Dengerin tuh kata si Samsul, seharusnya kamu berubah dikit.

Karena pada dasarnya Lorie memang keras kepala dan jahil, dia mengacuhkan semua ucapan nasihat dari teman-teman terdekatnya.

Lorie : Masa bodoh sama kalian! (Menyilangkan kedua tangan di depan dada).

Melihat sikap Lorie yang keras kepala, Samsul yang terkenal rajin beribadah pun masih tetap berusaha menasehati Lorie.

Samsul : Iseng sih boleh Lor, tapi kalau berlebihan tidak baik. Lolita juga nggak pernah mengganggu kamu, jadi kenapa kamu mau ngerjain dia?

Noni : Benar tuh apa yang dikatakan Samsul. Aku justru merasa iba kalau ngeliat Lolita. Kan kasihan banget dia nggak ada temennya. Apalagi, dia itu anak yang berbakti sama orang tua.

Lorie : Sok tahu kamu Non, kayak detektif aja.

Noni : Taulah, Lolita itu setiap hari bantuin orang tuanya dagang mie ayam di pasar.

Nono : Masa sih?

Noni : Yaelah Nono, masa gitu aja kamu ngga tau. Padahal tetangganya Lolita itu kamu, bukan aku.

Nono : Ye, aku mana pernah memperhatikan dia.

Lorie : Yaudah deh, sekarang aku batalkan niatku untuk mengganggu Lolita.

Samsul : Nah, gitu dong Lorie yang baik.

Lorie : Preeet! (Memonyongkan bibir ke arah Samsul).

Sejak saat itu, Lorie sudah tidak mengganggu Lolita lagi, tapi sifat jahilnya masih tidak berubah. Lorie masih suka menjahili teman lain, baik di sekolah maupun saat bermain di luar sekolah.

3. Contoh Naskah Drama Teater Singkat Ibu-ibu Rumpi

Di sebuah komplek perumahan, terlihat ibu-ibu sedang mengerumuni gerobak penjual sayuran keliling. Seperti biasa, ada bu Nani, bu Nugi, dan bu Shanti yang sedang bergosip sambil memilih sayuran.

Bu Nani : Eh bu ibu, tahu ngga kalau suaminya bu Sonya katanya ketahuan selingkuh sama anaknya.

Bu Nugi : Memangnya siapa yang bilang bu?

Bu Shanti : Jangan bicara sembarangan bu, kalau ngga ada buktinya sama aja fitnah.

Bu Nani : Ye bu Shanti, saya belum selesai cerita udah main potong aja.

Bu Nugi : Jadi, ibu dapat berita dari mana bu?

Bu Nani : Saya tuh kemarin malam dikasih tau suami saya, dia diceritain sama sepupunya Bu Sonya. Pokoknya gitu deh. Tapi saya sih percaya kalau pak Sofian itu selingkuh.

Bu Shanti : Duh, belibet banget ceritanya.

Bu Nugi : Kok Bu Nani bisa menyimpulkan seperti itu?

Bu Nani : Ya jelas dong. Lihat saja, Pak Sofyan selalu tampil parlente, sedangkan Bu Sonya lusuh dan dekil. Sebelas dua belas lah penampilannya sama ART.

Pedagang sayur yang menyaksikan kegaduhan diantara pelanggannya hanya bisa mengelus dada.

Bu Shanti : Kalau belum ada bukti konkritnya saya tetap tidak percaya bu.

Bu Nani : Ya terserah bu Shanti saja, saya kan cuma menyampaikan informasi. Mau percaya atau tidak terserah ibu.

Sejenak gosip dan keributan terhenti dan ibu-ibu kembali ke aktivitas memilih sayuran untuk dimasak.

Bu Nugi : Ssst bu, bu Nani! (Memanggil dengan suara pelan).

Bu Nani : Ada apa bu? (Menatap heran ke arah bu Nugi).

Bu Nugi : Saya sepertinya tidak asing sama laki-laki yang sedang bergandengan tangan dengan wanita sexy disana itu.

Bu Shanti : Mana sih buk? (Kepala celingukan kesana kemari).

Bu Nugi : Itu tuh bu, yang barusan lewat. (Menunjuk dengan kepala).

Bu Nani : Ah bu Nugi, membuat saya penasaran saja.

Ketiga ibu-ibu dan pedagang sayur serempak melihat ke arah yang ditunjukkan bu Nugi dan seketika bu Nani tercengang kaget.

Bu Shanti : Bukannya itu suami ibu, bu Nani?

Pedagang sayur : Betul!

Bu Nugi : Kira-kira perempuan itu siapa ya? Apa adiknya? Tapi kok mesra banget?

Bu Nani : Nggak mungkin ini!

Bu Shanti : Maksud ibu apa?

Bu Nugi : Apa jangan-jangan suami bu Nani punya selingkuhan?

Bu Nani : Ngga mungkin!

Bu Nani berlari pulang ke rumahnya dengan menangis tersedu-sedu. Ternyata gosip mengenai perselingkuhan suaminya benar adanya.

Cara Membuat Naskah Drama

pexels.com/@cottonbro

Setelah membahas tentang contoh naskah drama teater pendek, sekarang kamu juga harus mempelajari bagaimana tahap-tahap pembuatannya. Meskipun tampak sederhana, namun faktanya ini tidak mudah.

Selain konsistensi dalam mempertahankan alur cerita di naskah pendek teater, ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah drama. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa ikuti panduan di bawah ini:

1. Tentukan Tema dan Judul

Untuk membuat naskah drama yang epic dan otentik, kamu harus menentukan tema atau gagasan cerita terlebih dahulu.

Perlu diingat bahwa pemilihan tema tidak harus terpaku pada konflik tertentu.

Kamu bisa menyesuaikan tema dengan jenis pertunjukan dan durasi waktu pementasan. Semakin sedikit waktu, semakin terbatas pula konfliknya.

Supaya audiens merasa terhibur dan betah menonton, pastikan kamu memilih tema yang unik.

Setelah menentukan tema, langkah berikutnya adalah membuat judul untuk naskah drama tersebut.

Pastikan jika tema dan judul memiliki keterkaitan. Dengan begitu, dari judulnya audiens bisa mendapatkan gambaran mengenai seperti apa jalannya pementasan.

2. Menyusun Karakter

Proses lain yang tidak kalah pentingnya dalam membuat naskah drama teater pendek adalah menyusun karakter dari setiap tokoh, termasuk karakter atau sifat dari masing-masing tokoh.

Dalam proses ini, kamu bisa menggunakan 2 cara, yaitu tertulis (melalui percakapan untuk menunjukkan karakter tokoh) dan tersirat (melalui perilaku tokoh dalam cerita).

Sementara itu, karakter tokoh dikategorikan menjadi 3, yaitu antagonis (jahat), protagonis (baik), dan tritagonis (penengah).

3. Tentukan Alur Cerita

Plot atau alur cerita adalah inti penting dari sebuah naskah drama teater. Dalam menentukan alur, kamu bisa menggunakan plot maju, mundur maupun campuran. Jadi, bisa sesuaikan dengan kebutuhan.

Alur maju berisi rangkaian cerita dari masa lalu ke masa kini, alur mundur adalah cerita dari masa depan ke masa lalu, sedangkan campuran merupakan kombinasi dari keduanya.

4. Menulis Kerangka Cerita

Pada contoh naskah drama teater pendek yang dituliskan di atas, kamu pasti bisa memahami kerangka ceritanya. Untuk membuat kerangka, kamu bisa mengacu pada prolog, dialog, dan epilog.

Pementasan drama sebaiknya dibuka dengan pengenalan tokoh (bagian prolog), lalu dilanjutkan percakapan antartokoh, setelahnya barulah perkenalkan pada situasi yang dialami menuju konflik.

Kemudian, tempatkan setiap tokoh di puncak konflik yang sekaligus menjadi puncak dari drama. Selanjutnya, cari penyelesaian dari konflik yang dihadapi tokoh.

Dalam situasi ini, drama memasuki fase epilog atau penyelesaian permasalahan yang dialami tokoh dan sekaligus menjadi akhir atau penutup dari pementasan drama.

5. Menyusun Dialog Antar Tokoh

Proses penyusunan dialog sebaiknya dilakukan secara terpisah dengan kerangka cerita.

Tujuannya adalah supaya dialog lebih mengena dan audiens bisa terbawa suasana.

Supaya seimbang, usahakan bahwa setiap tokoh mendapatkan porsi percakapan yang sama.

Hal ini dilakukan demi menghindari ada tokoh yang terkesan hanya jadi pajangan.

6. Menulis Ulang Naskah Drama

Tahapan terakhir dalam membuat naskah drama teater adalah menulis ulang naskah yang telah disusun.

Hal ini dimaksudkan supaya jalinan cerita benar-benar telah berkembang dan sempurna.

Penulisan ulang merujuk pada kerangka dan plot yang ada, tapi dilengkapi dengan dialog utuh.

Jika sudah masuk ke fase penulisan ulang, maka naskah drama telah siap untuk dipentaskan.

Unsur-unsur Wajib dalam Naskah Drama

Kualitas cerita dari suatu drama dipengaruhi oleh 2 unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Keduanya adalah pondasi awal untuk membangun drama. Setiap unsur dapat memberikan sentuhan unik pada naskah.

Oleh sebab itulah, sebelum menulis drama, sebaiknya pahami terlebih dahulu apa itu unsur intrinsik dan ekstrinsik agar dapat menerapkan keduanya secara tepat.

1. Unsur Intrinsik

Mengacu pada unsur yang mengendalikan drama dari sisi internal. Unsur intrinsik akan memberikan pengaruh besar terhadap isi naskah drama. Secara umum, unsur intrinsik meliputi beberapa hal, yaitu:

  • Tema
  • Judul
  • Tokoh
  • Latar
  • Plot
  • Dialog
  • Amanat

2. Unsur Ekstrinsik

Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah komponen pembangunan cerita yang dipengaruhi faktor eksternal.

Umumnya, hal ini dipengaruhi kondisi penulis drama. Di bawah ini adalah faktor yang jadi unsur ekstrinsik naskah drama:

  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Pola pikir
  • Kondisi tempat tinggal (lingkungan)

Contoh naskah drama teater pendek di atas bisa dijadikan acuan bagi kamu yang ingin menulis drama.

Akan tetapi, selain mengamati contoh naskah drama teater, kamu juga tetap perlu memerhatikan struktur penulisan drama dan unsur-unsur wajib yang perlu diterapkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta