6 Contoh Novel Bahasa Jawa beserta Nama Pengarangnya Lengkap
Apakah kamu sudah tahu judul novel bahasa Jawa beserta dengan pengarangnya? Jika belum kamu harus baca artikel ini sampai tuntas.
Namun, karena paras cantik yang dimiliki Endang Wrȇstri. Pangeran Warsakusuma urung memberikan Endang Wrȇstri kepada kakaknya.
Tak ingin Endang Wrȇstri dimiliki kakaknya. Pangeran Warsakusuma membuat suatu fitnah yang membuat kakaknya terusir dari kerajaan.
Setelah kakaknya terusir, Pangeran Warsakusuma menikah dengan Endang Wrȇstri. Mereka pun dikarunia seorang anak bernama nama Raden Ubakawimba.
Sementara sang kakak harus terusir dari kerajaan Tuban kemudian mengabdi kepada kerajaan Banyu Biru. Setelah beberapa lama mengabdi Raden Warihkusuma kemudian dinikahkan dengan putri raja mempunyai nama Rȇtna Wayi.
Sayangnya kebahagiaan Raden Warihkusuma tak lama. Sebab, istrinya meninggal usai melahirkan seorang putri yang bernaa Rara Sendhang. Kematian istrinya inilah yang membuat Pangeran Warihkusuma diusir dari Banyu Biru.
Meski novel ini termasuk novel yang paling awal muncul dalam dunia sastra Jawa. Tetapi banyak pelajaran yang bisa diambil oleh para pembaca.
2. Krikil-krikil Pesisir Karya Tamsir AS

Advertisement

Melalui novel ini Tamsir AS mencoba memotret lebih dekat kehidupan masyarakat pesisir. Di dalam novel ini Tamsir AS menceritakan hiruk-pikuk kehidupan masyarakat pesisir dengan segala problematikanya.
Penggunaan bahasa yang memukau yang dipilih pengarang sukses membuat pembaca seolah turut melihat kehidupan masyarakat pesisir lebih dekat, di saat novel ini ditulis.
Di sisi lain, selain memberikan gambaran mengenai kehidupan sosial masyarakat pesisir secara dekat. Pengarang juga memberikan gambaran keyakinan masyarakat pesisir.
Dalam novel ini Tamsir AS menggambarkan bahwa sebagian masyarakat pesisir masih banyak yang percaya pada gugon-tuhon dan berbagai hal yang bersifat mistik.
Kiprah Tamsir AS dalam memajukan sastra Jawa sungguh sangat besar. Ia turut membidani lahirnya Sanggar Sastra Jawa Triwida yang berpusat di Tulungagung.
Selain itu, sepanjang hidupnya didedikasikan pada kemajuan sastra Jawa. Ia tak sungkan untuk merogoh kantongnya sendiri untuk membuat event sastra Jawa, maka tak mengherankan jika atas jasa-jasanya tersebut, beliau pernah menerima sejumlah penghargaan.
3. Candhikala Kapuranta Karya Sugiarta Sriwibawa

Bagi yang gemar membaca novel dengan tema feminisme, maka novel karya salah seorang sastrawan sekaligus wartawan yang pernah ikut membantu kemerdekaan lewat jalur media massa ini patut untuk dibaca.