6 Contoh Novel Bahasa Jawa beserta Nama Pengarangnya Lengkap
Apakah kamu sudah tahu judul novel bahasa Jawa beserta dengan pengarangnya? Jika belum kamu harus baca artikel ini sampai tuntas.
Padha novel ini penulis berusaha mengangkat tema tentang kesetaraan gender. Novel ini berkisah tentang seorang perempuan desa bernama Munah, yang berasal dari keluarga miskin dan dia bekerja menjadi pembantu rumah tangga.
Pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga inilah yang membuatnya harus menghormati majikannya yang memiliki status sosial yang lebih tinggi darinya.
Di samping itu Munah juga harus menghormati majikannya dengan menggunakan bahasa jawa halus, harus paham unggah-ungguh, dan apabila berjalan di depan majikannya dia harus sedikit merunduk sebagai tanda hormat.
Di dalam karyanya ini, penulis pandai sekali menyembunyikan kejutan-kejutan. Selain itu, pilihan bahasa yang indah membuat pembaca penasaran sehingga ingin menuntaskan membacanya dalam sekali duduk.
Keindahan bahasa, alur cerita yang menarik, dan penggarapan yang mumpuni membuat novel ini diganjar penghargaan bergengsi dalam dunia sastra daerah yakni anugerah rancage.
4. Suminar Karya karya Tiwiek SA


Advertisement
Tiwiek SA bisa dikatakan salah satu sastrawan Jawa yang memiliki nafas kreativitas sangat panjang.
Sepanjang hidupnya telah ratusan karya dengan beraneka genre yang telah dihasilkan dan pernah dimuat dalam berbagai media cetak.
Selain telah menghasilkan ratusan cerkak yang tersebar di berbagai media cetak. Tiwiek SA yang memiliki nama asli Suwignyo Adi juga telah melahirkan puluhan novel yang pernah terbit secara berkala di berbagai media massa.
Tak sekedar aktif dalam menciptakan karya sastra. Tiwiek SA juga aktif merangkul generasi di bawahnya untuk turut berjuang melestarikan sastra Jawa.
Salah satu bukti keseriusan Tiwiek SA dalam menjaga dan memperjuangkan sastra Jawa adalah sumbangsihnya dalam melahirkan sanggar sastra Triwida.
Novel dengan judul Suminar merupakan salah satu karya Tiwiek SA yang beberapa kali dijadikan penelitian bagi mahasiswa.
Melalui karyanya tersebut, Tiwiek SA ingin memberitahukan bagaimanakah seharusnya manusia Jawa menyikapi perubahan zaman yang tak mungkin dihentikan.
Beberapa pesan yang ingin disampaikan Tiwiek SA melalui kayanya tersebut adalah jadilah manusia yang optimis, mau bekerja keras, jangan terlalu matrealistis, selalu berpikir realistis, dan tebarlah kebaikan kepada sesama.
Tahun 2022 yang lalu Tiwiek SA berpulang, tetapi semangat dan sumbangsihnya terhadap dunia sastra Jawa harus menjadi teladan bagi generasi muda yang mengaku cinta pada sastra Jawa.
5. Srengenge Tengange Karya Sunarko ‘Sodrun’ Budiman
