Contoh Proposal Penelitian Kualitatif yang Baik dan Benar

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif yang Baik dan Benar- Proposal penelitian sangat erat kaitannya dengan dunia akademik. Tidak hanya digunakan untuk membuat tugas akhir seperti skripsi dan tesis, proposal kegiatan juga biasa digunakan oleh mahasiswa yang ingin melakukan suatu proyek penelitian mengenai fenomena yang terjadi.

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif 

http://kreativitas.unsyiah.ac.id

Proposal penelitian tentunya dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan, baik pendanaan, sponsor, maupun motivasi. Namun, untuk kepentingan skripsi atau tesis, proposal penelitian dibuat untuk mengemukakan permasalahan yang terjadi dan menunjukan pentingnya penelitian dilakukan agar memunculkan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. 

Proposal penelitian tentunya tidak asal di buat, tentu ada aspek-aspek yang harus dijelaskan agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan alurnya. Penelitian juga membutuhkan cara pandang tersendiri untuk menentukan metode yang tepat.

Berdasarkan pendekatannya, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap hubungan antar variabel yang dapat diukur atau dinyatakan dalam bentuk angka. Sedangkan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data dalam bentuk deskriptif berupa kata-kata tertulis dari fenomena yang diamati.

Khusus pada kesempatan kali ini, kita akan memperdalam terlebih dahulu penelitian kualitatif, ya teman-teman. Di bawah ini Mamikos akan berikan urainnya secara lengkap dengan contoh proposal penelitian kualitatif yang baik dan benar. 

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli

Sebelum membahas lebih dalam tentang contoh proposal penelitian kualitatif yang baik dan benar. Berikut ini adalah pengertian penelitian menurut para ahli yang harus kamu pahami terlebih dahulu. 

Menurt David H. Penn, penelitian adalah pemikiran yang sistematis tentang berbagai jenis masalah yang dalam pemecahannya memerlukan pengumpulan fakta-fakta.

Menurut Sugiyono, penelitian adalah sebuah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Sutrisno Hadi MA,  penelitian merupakan sebuah usaha untuk menemukan, mengembangkan, serta menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.

Menurut J. Suprapto M, penelitian merupakan penyelidikan dari suatu bidang ilmu yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dengan sabar, hati-hati, dan sistematis.

Menurut Mohammad Ali, penelitian merupakan sebuah cara untuk memahami suatu hal dengan melakukan penyelidikan melalui bukti-bukti yang muncul dan dilakukan secara hati-hati sehingga dapat diperoleh pemecahannya.

Struktur Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif 

1. Judul Proposal

Dalam pembuatan proposal kualitatif, hal yang paling penting untuk diketahui pertama kali adalah judul proposal. Judul harus dibuat dengan jelas karena menggambarkan penelitian yang ingin dilakukan. Misalnya, penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh tindakan A terhadap tindakan B, maka dibuatlah judul “Pengaruh tindakan A terhadap tindakan B pada tahun 2021”

2. Latar Belakang

Latar belakang biasanya berisi tentang alasan ingin dilakukannya penelitian tersebut. Namun, alasan dijabarkan melalui fakta-fakta mengenai suatu permasalahan. Dari latar belakang inilah diketahui urgensi topik penelitian, perlu diteliti atau tidak,  jika diteliti akan berguna atau tidak. 

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Pertanyaan rumusan masalah yang paling umum digunakan adalah Apa dan Bagaimana. Misalnya seperti contoh diatas, Jika menggunakan pertanyaan “Apa”, maka hasil penelitian hanya perlu menjawab pengaruh-pengaruhnya saja. Namun, jika menggunakan pertanyaan  “Bagaimana”, maka akan ada proses dari pengaruh tindakan yang harus dijelaskan. 

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat perlu disampaikan dalam proposal penelitian untuk mengetahui bobot penelitian akan berguna atau tidak untuk masyarakat secara umum dan akademik secara khusus. Penelitian harus menghasilkan manfaat, minimal memberikan pengetahuan baru. Lebih baik lagi ketika penelitian bisa memunculkan solusi.

5. Landasan Teori

Landasan teori berisi kumpulan teori-teori dan konsep yang sejenis dengan penelitian yang akan dibuat. Gunanya sebagai acuan untuk melihat pola penelitiannya. Semakin banyak teori dan konsep yang dicantumkan maka semakin baik acuan yang digunakan. 

6. Kerangka Pemikiran

Setelah menemukan landasan teori dan konsep yang digunakan pada penelitian sejenis, kamu akan mengetahui alur atau pola penelitian yang dilakukan. Dari situ, kamu bisa menentukan kerangka pemikiran. Bagian ini lebih lebih merujuk kepada langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. 

7. Argumen pokok atau Hipotesis

Bagian Ini berisi mengenai jawaban sementara yang mengenai penelitian yang kamu lakukan. Argumen pokok atau hipotesis tidak perlu dijelaskan panjang lebar, hanya berisi jawaban singkat saja. 

8. Metode Penelitian

Pada bagian inilah dijelaskan mengenai metode penelitian yang akan digunakan, yaitu metode penelitian Penelitian kualitatif. Hal ini perlu ditulis untuk memperjelas cara-cara yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian kualitati sendiri bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis sehingga tidak begitu rumit seperti penelitian kuantitatif. 

9. Sistematik Penelitian

Bagian ini hanya berisi urutan isi proposal saja seperti  Bab 1 (Pendahuluan), Bab 2 (Landasan Teori), Bab  3 (Pembahasan), dan Bab 4(Kesimpulan).

Bagaimana teman-teman Mamikos, sampai sini kamu sudah mendapat pencerahan, belum? Kalau belum, kita langsung simak saja contoh proposal penelitian kualitatif di bawah ini agar lebih memahami, ya. 

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif

Judul Penelitian 

Efektivitas Kerjasama Negara-negara ASEAN dalam Penanggulangan Bencana di Asia Tenggara.

Latar Belakang

Bencana alam yang terjadi di negara-negara kawasan Asia Tenggara selain mengakibatkan korban jiwa dan kehilangan harta benda, juga berdampak langsung pada kerugian ekonomi yang berpotensi menghambat pembangunan ekonomi. Untuk itu dibutuhkan kerjasama penanggulangan bencana diantara negara-negara anggota ASEAN sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi bencana. 

Perkembangan dalam kerjasama penanggulangan bencana di Asia Tenggara sangat dipengaruhi bencana besar tsunami Aceh yang terjadi pada Desember 2004. Peristiwa tersebut mendorong ASEAN membentuk kelompok kerja bernama ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM). ACDM melalui  AHA Center sebagai  badan operasional telah merespon 13 bencana yang terjadi di Kawasan Asia Tenggara dalam kurun waktu 2010-2015

Dalam upaya merespon bencana-bencana tersebut ternyata ACDM mengalami banyak kendala dan tidak berjalan sesuai dengan norma, aturan dan prosedur yang berlaku. Fungsi penawaran dan permintaan bantuan belum berfungsi sepenuhnya, hanya sebatas mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi bencana. Bencana bencana Topan Haiyan  pada tahun 2013 di Filipina misalnya, ACDM tidak dapat berfungsi maksimal karena tidak ada dukungan dari negara-negara ASEAN lainnya. 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, adapun rumusan masalah yang dibuat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas kerjasama negara-negara ASEAN dalam penanggulangan bencana di Asia Tenggara?” 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kerjasama penanggulangan bencana di Asia Tenggara. Dengan mengetahui hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memunculkan solusi mengenai penanganan bencana dan mendorong masing-masing negara agar dapat berpartisipasi maksimal dalam penanggulangan bencana di kawasan. 

Landasan Teori

Teori pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Rezim Internasional. Rezim internasional seringkali diartikan sebagai bagian dari perangkat dalam proses pembuatan kesepakatan antar negara yang menyediakan norma, prinsip, dan prosedur yang berperan membentuk para aktor untuk mengatasi hambatan dalam pembuatan keputusan.

Teori kedua adalah tentang Risiko Bencana. Pengkajian aspek risiko bencana adalah  sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang ada. Potensi dampak negatif akan dihitung juga dengan mempertimbangkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut.

Kerangka Pemikiran 

Penelitian ini akan menguji setiap bencana yang terjadi di masing-masing negara di Asia Tenggara sejak ACDM dibentuk. Uraian tersebut sekaligus melihat respon yang diberikan oleh negara-negara terhadap salah satu negara yang terkena bencana melalui kerja sama ACDM. Dengan melihat hal tersebut akan terlihat keefektifan kerja sama yang dibentuk. 

Argumen Pokok

Berdasarkan penjabaran sebelumnya maka argumen yang muncul adalah kerjasama Negara-negara ASEAN dalam Penanggulangan Bencana di Asia Tenggara melalui ACDM belum efektif sejak respon pertama yang diberikan terhadap bencana yang muncul setelah kesepakatan kerjasama. 

Metode Penelitian

1. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif untuk menjelaskan problematika dengan menganalisis secara mendalam permasalahan yang terjadi. Penelitian Kualitatif ini bersifat deskripsi. 
2. Metode Pengambilan Data. Penelitian ini memanfaatkan sumber data sekunder untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Data sekunder berupa studi pustaka dari buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal, surat kabar, laporan tahunan, dan website
3. Metode Analisis Data. Metode ini menggunakan metode deskriptif analitis. Dengan tahapan adalah proses pengumpulan dan penyusunan data untuk dianalisis. Analisis akan dilakukan dengan menganalisis beberapa kasus bencana yang telah ditangani oleh ACDM. 

Sistematika Penulisan

1. BAB I : Membahas tentang Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Landasan Teori, Kerangka Pemikiran, Argumen Pokok, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II :Bab ini memaparkan Program Kerja ACDM,  Institusi-institusi, Perangkat oprasional, da Standard Operating Procedure
3. BAB III :Bab ini akan membahas tentang persoalan-persoalan yang menjadi tantangan bagi ACDM, perkembangan norma-norma ACDM, dan upaya ACDM dalam menghadapi tantangan yang terjadi.
4. BAB IV :Penutup berisi Kesimpulan

Nah, di atas adalah contoh proposal penelitian kualitatif yang membahas tentang efektivitas kerjasama. Contoh tersebut merupakan proposal dalam keilmuan sosial dan politik yang berkaitan dengan hubungan antar negara. 

 Apakah contoh proposal penelitian kualitatif yang baik dan benar diatas cukup membantumu? Sekian dulu pengetahuan yang dapat Mamikos bagikan kepadamu tentang contoh proposal penelitian kualitatif. Semoga berhasil, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah