4 Contoh Puisi Kontemporer beserta Makna dan Nama Pengarangnya

Puisi kontemporer sering kali memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan pesan dan emosi sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam untuk mengapresiasi keindahannya. Simak beberapa contoh puisi kontemporer dalam artikel ini.

14 Mei 2024 Bella Carla

Penyair juga menggambarkan momen pribadi yang sarat makna, ketika ia kembali ke sungai di mana ia pertama kali menorehkan kata ‘asu’ di batu.

Pengalaman ini menandai perjalanan spiritual dan emosional sang anak yang mencoba memahami pesan yang terkandung dalam kata tersebut dan bagaimana ia meresapi nasihat terakhir ayahnya.

Sungai dan batu dalam puisi turut menjadi simbol alam yang menghadirkan momen refleksi dan introspeksi.

Mereka menyimpan jejak kenangan dan pelajaran hidup yang berharga. Hubungan dengan alam menguatkan pemahaman sang anak akan siklus kehidupan dan perubahan yang tak terelakkan.

Puisi ini juga menyoroti konsep kehilangan dan warisan. Karena meskipun ayah telah tiada, pesannya tetap hidup dalam kata-kata dan pengalaman sang anak.

Tanda seru yang hilang menandakan perubahan dan perjalanan hidup yang terus berlanjut, namun pesan dan arahan yang ditinggalkan ayah tetap berakar dalam hati sang anak.

Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, Joko Pinurbo menyampaikan pesan tentang kehidupan, kehilangan, dan perjalanan batin seseorang melalui momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi ini mengingatkan pembaca akan kebijaksanaan yang terkandung dalam pengalaman hidup dan warisan emosional yang kita terima dari orang-orang yang kita cintai.

Contoh Puisi Kontemporer: Solitude (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

yang paling mawar
yang paling duri
yang paling sayap
yang paling bumi
yang paling pisau
yang paling risau
yang paling nancap
yang paling dekap
samping yang paling
Kau!

Makna Puisi

Puisi “Solitude” karya Sutardji Calzoum Bachri adalah contoh puisi yang menyentuh tema kesendirian.

Dengan menggunakan metafora yang kuat untuk menggambarkan kesendirian, dalam setiap baris di puisi ini terdapat kontras yang menonjol antara konsep atau objek yang memiliki sifat yang berlawanan.

Misalnya, “yang paling mawar” dan “yang paling duri” menggambarkan hubungan yang kontradiktif antara keindahan dan kepedihan dalam kesendirian.

Metafora yang berlawanan ini memperkuat pemahaman tentang kesendirian sebagai pengalaman yang kompleks dan ambigu.

Penyair juga menggunakan pengulangan kata-kata seperti “yang paling” untuk memperkuat efek puisi.

Close