3 Contoh Puisi Satire Kritik Sosial beserta Ciri-ciri dan Pengertiannya Lengkap
Bingung cara membuat puisi satire? Yuk, simak dulu penjelasan dari Mmaikos tentang puisi satire kritik sosial berikut ini!
Dengan memanfaatkan humor dan sindiran, puisi satire kritik sosial mampu mengekspos masalah-masalah yang sering kali diabaikan atau disembunyikan oleh pihak-pihak yang berkuasa.
Selain itu, puisi satire juga dapat memberikan ruang bagi suara-suara minoritas atau kelompok yang terpinggirkan untuk diungkapkan.
Tujuan dari puisi satire kritik sosial tidak hanya sekadar menghibur atau menyindir, tetapi juga untuk membangkitkan kesadaran sosial dan politik dalam masyarakat.
Dengan menghadirkan gambaran yang menggelitik dan menghibur, puisi satire mampu menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk merenungkan serta bertindak terhadap berbagai masalah yang diangkat.
Oleh karena itu, puisi satire kritik sosial memiliki peran yang penting dalam menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.
Ciri-ciri Puisi Satire
Puisi satire memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari puisi satire sebelum masuk pada pembahasan contoh puisi satire kritik sosial:

Advertisement
Humor dan Sindiran
Salah satu ciri paling mencolok dari puisi satire adalah penggunaan humor dan sindiran.
Penyair menggunakan bahasa yang lucu, cerdas, atau satir untuk menyampaikan pesan kritik mereka secara tidak langsung.
Sindiran seringkali ditujukan kepada individu, kelompok, atau institusi tertentu.
Kritik Tajam
Puisi satire cenderung mengandung kritik tajam terhadap kelemahan, ketidakberesan, atau kebodohan dalam masyarakat, politik, budaya, atau hal lainnya. Kritik ini dapat bersifat universal atau spesifik terhadap situasi atau tokoh tertentu.
Penggunaan Teknik Retoris
Penyair menggunakan berbagai teknik retoris seperti hiperbola (penggunaan ekspresi yang berlebihan), ironi (penggunaan kata-kata yang berlawanan dengan makna sebenarnya), atau paradoks (penggunaan pernyataan yang terlihat bertentangan) untuk menciptakan efek yang kuat dan menghibur.
Penyampaian Pesan Kritis
Puisi satire memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan kritis tentang masalah-masalah sosial, politik, atau budaya.
Pesan ini seringkali menggugah pemikiran pembaca dan mendorong mereka untuk merenungkan kondisi yang ada di sekitar mereka.
Penggunaan Stereotip dan Karikatur
Penyair sering menggunakan stereotip atau menggambarkan karakter dengan cara yang berlebihan sebagai bagian dari penggunaan humor dan sindiran dalam puisi satire. Ini membantu memperkuat pesan kritik yang disampaikan.