3 Contoh Puisi Satire Kritik Sosial beserta Ciri-ciri dan Pengertiannya Lengkap
Bingung cara membuat puisi satire? Yuk, simak dulu penjelasan dari Mmaikos tentang puisi satire kritik sosial berikut ini!
Contoh Puisi Satire Kritik Sosial 3
Judul: “Parade Kemunafikan”
Di atas pentas penuh dengan keangkuhan,
Mereka berjalan dengan langkah gemulai,
Para pemimpin yang mengenakan topeng kebaikan,
Namun hati mereka dipenuhi dengan kebusukan.
Mereka bicara tentang moralitas dan integritas,
Sambil menyembunyikan dosa-dosa mereka yang tersembunyi,
Mengutuk kejahatan sambil melakukan kezaliman,
Seolah-olah kejahatan itu terlihat indah dan agung.
Di balik kata-kata manis yang mereka ucapkan,
Tersembunyi kepentingan pribadi yang menjijikkan,

Advertisement
Mereka menari di atas penderitaan rakyat,
Seolah-olah itu hiburan yang menyenangkan.
Partai-partai politik berlomba-lomba,
Untuk merebut kursi kekuasaan yang menyilaukan,
Tapi di balik retorika yang berkilauan,
Mereka hanya mencari keuntungan dan kekuasaan yang abadi.
Media menjadi alat manipulasi,
Mengaburkan fakta dan memutar balikkan kebenaran,
Membentuk opini publik sesuai keinginan,
Dan mengendalikan pikiran dengan kebohongan.
Tapi di tengah-tengah parade kemunafikan ini,
Ada suara-suara kecil yang menolak,
Mengungkap kebusukan di balik topeng,
Dan menyerukan perubahan yang tulus.
Bersatu kita berdiri, menentang tirani,
Mengungkap kebenaran dengan suara yang lantang,
Kita tidak akan lagi menjadi korban,
Dalam parade kemunafikan yang menggelikan.
Penutup
Nah, itulah beberapa contoh puisi satire kritik sosial, pengertian dari puisi itu sendiri, dan penjelasannya. Semoga beberapa penjelasan dari Mamikos ini bermanfaat untukmu, ya.
FAQ
Satire bisa didefinisikan sebagai salah satu jenis puisi inkonvensional yang memuat tentang sindiran atau kritikan. di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
Karikatur dan kartun , dalam seni grafis, gambar atau kemiripan yang diubah secara lucu, dilakukan dengan tujuan untuk menyindir atau mengejek subjeknya. Kartun digunakan saat ini terutama untuk menyampaikan komentar politik dan opini editorial di surat kabar dan untuk komedi sosial dan kecerdasan visual di majalah.
Satire merupakan majas sindiran yang biasa digunakan oleh penulis. Tujuannya adalah untuk menyampaikan sindiran, kritikan, maupun gagasan pada orang lain dengan cara yang halus. Sering kali, satire dibungkus dengan komedi. Majas ini sering digunakan untuk menyindir pihak yang berkuasa.
Sarkasme adalah sebuah kiasan yang digunakan untuk menyindir secara halus. Sarkasme bisa dengan mudah ditemui dalam percakapan sehari-hari.
Majas Sindiran adalah kata kiasan yang digunakan untuk menyindir sebuah obyek kalimat secara halus dan tersirat. Contoh dari majas sindiran yaitu ironi, sinisme, satire, inuendo, dan sarkasme.