17 Contoh Realitas Sosial di Sekolah, Masyarakat, dan Keluarga dalam Ilmu Sosiologi
17 Contoh Realitas Sosial di Sekolah, Masyarakat, dan Keluarga dalam Ilmu Sosiologi – Sepanjang hidupnya, manusia tidak mungkin mampu hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Dalam upaya mencukupi segala yang dibutuhkannya, manusia akan menjalin hubungan dengan orang lain.
Jalinan hubungan antara manusia dengan sesamanya ini akan memberikan pengaruh kepada mereka yang saling terkait. Banyak pengaruh yang diberikan lingkungan terhadap manusia yang ada di dalamnya, selain cara pikir dan bersikap.
Pengaruh dari lingkungan ini terkadang juga akan membentuk kepribadian dan perilaku seseorang di dalam kehidupannya. Mengenai pengaruh lingkungan yang membentuk perilaku seseorang inilah yang kemudian sering disebut dengan realitas sosial. Yuk, pelajari tentang realitas sosial dan contohnya!
Contoh Realitas Sosial di Sekolah, Masyarakat, dan Keluarga dalam Ilmu Sosiologi
Daftar Isi
Daftar Isi
A. Apa itu Realitas Sosial?
Di dalam ilmu sosiologi, realitas sosial dapat diartikan sebagai suatu kenyataan dalam kehidupan manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya yang dipengaruhi oleh adanya dikonstruksi masyarakat.
Adapun konstruksi sosial yang terjadi di dalam kehidupan manusia dalam bermasyarakat ini terjadi karena adanya tiga faktor yakni kesepakatan, interaksi, dan kebiasaaan sosial.
Terjadinya realitas sosial sendiri tidak bisa dilepaskan dari adanya kondisi dan situasi tertentu yang terjadi masyarakat.
Contoh mudahnya adalah kemiskinan yang terjadi di suatu daerah. Terjadinya kemiskinan pada suatu daerah tidak muncul secara tiba-tiba atau karena kehendak masyarakat itu sendiri.
Namun, kemiskinan ini terjadi dikarenakan adanya konstruksi sosial yakni karena adanya faktor lain seperti pembangunan yang tidak merata, kurangnya lapangan pekerjaan, ketimpangan infrastruktur dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat.
B. Dimensi Realitas Sosial
Realitas Sosial mempunyai dua dimensi, yakni subjektif dan objektif. Realitas sosial subjektif merupakan suatu kondisi yang ada di dalam kehidupan masyarakat dan bisa diterima dengan dipengaruhi oleh pendapat pribadi seperti opini atau ide.
Realitas sosial objektif merupakan suatu kondisi yang sebenarnya ada di masyarakat dan bisa diterima masyarakat tanpa bisa dipengaruhi oleh pendapat pribadi.
C. Proses Terbentuknya Realitas Sosial
Realitas sosial tidak muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba, melainkan karena melalui beberapa proses. Berikut ini adalah proses terbentuknya realitas sosial.
1. Internalisasi
Pada tahap ini, seorang individu dapat melakukan penerimaan terhadap berbagai macam norma, nilai, dan realitas apa saja yang ada di dalam masyarakat berkat adanya sosialisasi.
Fungsi sosialisasi pada tahapan ini adalah usaha yang dilakukan untuk memberikan pemahaman norma dan nilai tertentu yang akan diterapkan di suatu masyarakat yang dilakukan satu individu kepada individu lainnya.
Contoh
Sekolah merupakan tempat untuk mengasah keterampilan dan sebagai tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mendapatkan teman.
2. Eksternalisasi
Setelah proses sosialisasi yang dilakukan individu yang sudah diberi sosialisasi ini, Ia akan berusaha untuk mengekspresikan segala norma dan nilai yang telah disosialisasikan kepada dirinya sesuai dengan kemampuannya dalam berekspresi.
Contoh
Sekolah bagi sebagian kalangan dianggap sebagai tempat yang bisa digunakan untuk menaikkan kedudukan sosial.
3. Objektivasi
Tahap ini adalah tahap akhir dari terjadinya realitas sosial. Pada tahapan ini hasil berekspresi yang dilakukan oleh seorang dari hasil sosialisasi yang pernah diterimanya menjadi suatu kebiasaan dalam berperilaku di dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh
Sekolah menjadi suatu lembaga yang menjadi prasyarat bagi yang mereka ingin mendapatkan pekerjaan.
Setelah seorang individu bisa diterima di suatu tempat kerja, secara tidak langsung individu tadi telah mampu meningkatkan kedudukan sosialnya.
D. Macam-macam Realitas Sosial
Realitas sosial tercipta karena adanya pengalaman individu yang berkumpul dalam suatu kelompok masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan keterangan Peter L. Berger yang merupakan ahli dalam ilmu sosiologi, realitas sosial bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni sebagai berikut.
1. Realitas Sosial Objektif
Realitas sosial dalam bentuk ini dianggap sebagai suatu kompleksitas dari definisi realitas yang berkaitan dengan keyakinan, ideologi, tindakan, gejala sosial, dan tindakan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
2. Realitas Sosial Simbolik
Realitas sosial dalam bentuk ini memiliki sebuah ekspresi yang bentuknya simbolik dari suatu kenyataan yang memiliki sifat objektif.
Tak hanya itu, realitas ini banyak diketahui orang karena memiliki bentuk beragam misalnya barang-barang yang memiliki nilai seni, berita di televisi, maupun karya fiksi.
3. Realitas Sosial Subjektif
Realitas sosial dalam bentuk ini merupakan gabungan dari kedua realitas yang telah disebutkan di atas.
Sehingga, bisa disimpulkan bawah realitas ini merupakan suatu kenyataan atau pengalaman individu yang telah dikonstruksi oleh beragam proses internalisasi.
Bisa dikatakan bahwa suatu kenyataan yang dimiliki oleh seorang individu di dalam lingkungan masyarakat dapat mengalami perubahan seiring dengan pengalaman dan peristiwa apa yang saja yang telah dialami oleh individu yang bersangkutan.
E. Contoh Realitas Sosial
Berikut ini adalah contoh-contoh realitas sosial.
1. Realitas Sosial di Sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga yang di dalamnya berisi kepala sekolah, guru, staf karyawan, dan siswa yang berkumpul di suatu tempat yang sama dalam kurun waktu tertentu.
Selama berada di sekolah, semua elemen ini saling melakukan interaksi sehingga secara alami akan tercipta suatu realitas sosial yang tidak mungkin bisa dihindari.
Beberapa contoh realitas sosial yang terjadi di lingkungan sekolah antara lain:
- Siswa yang memiliki prestasi baik akan sering berinteraksi dengan siswa yang memiliki prestasi baik.
- Siswa yang memiliki kegemaran yang sama akan berkumpul atau ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan hobinya.
- Siswa yang sering membolos biasanya sering berkumpul dengan mereka yang suka membolos juga.
- Siswa yang ikut kegiatan OSIS memiliki hubungan yang lebih intim dibanding dengan siswa yang tidak ikut dengan kegiatan OSIS.
- Guru yang terkesan santai dan mudah bergaul lebih disukai siswa dibanding dengan guru yang otoriter dan galak.
- Siswa memiliki kedekatan emosional dengan wali kelasnya dibanding dengan guru lain.
- Siswa sering mengikuti trend yang sedang menjadi tren di berbagai lini sosial media dengan tujuan tidak ingin dianggap ketinggalan zaman.
2. Realitas Sosial di Masyarakat
Suatu masyarakat berisi bermacam-macam orang dengan beragam latar belakang akan menciptakan suatu realitas sosial yang unik.
Hal inilah yang menyebabkan realitas sosial antara daerah satu dengan daerah lainnya tidak selalu sama.
Terjadinya realitas sosial yang ada di masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah interaksi sosial, norma sosial yang diberlakukan, peran sosial, dan terjadinya perubahan sosial yang ada di lingkungan masyarakat.
Contoh
- Tiap-tiap individu yang ada di dalam suatu masyarakat memiliki kecenderungan senang berkumpul dengan yang memiliki keyakinan atau kepercayaan yang sama.
- Individu yang memiliki pandangan politik yang sama akan memiliki kesamaan dalam memilih calon pemimpin atau memilih partai yang sama.
- Individu yang dianggap memiliki status sosial lebih tinggi dari masyarakat lainnya biasanya memiliki posisi penting di dalam pemerintahan.
- Individu yang berprofesi sebagai guru, ustadz, dosen atau tenaga pendidik lainnya dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi dibanding mereka yang berprofesi sebagai buruh pabrik atau petani.
- Individu yang tinggal di kawasan perkotaan memiliki kecenderungan cara hidup yang berbeda dengan individu yang tinggal di kota.
- Individu yang berasal dari suku yang sama atau memiliki budaya yang sama cenderung suka berkumpul atau berinteraksi dengan mereka yang sama dari segi budaya dan bahasa dibanding berkumpul dengan individu lain yang berbeda suku dan bahasa.
3. Realitas Sosial di Keluarga
Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Di tiap keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Hubungan yang terjalin di dalam keluarga ini akan membentuk sebuah realitas sosial. Hal ini terjadi karena di setiap keluarga pastilah memiliki nilai dan norma yang coba diterapkan dengan harapan keluarga tersebut bisa harmonis.
Contoh
- Anak yang terlalu dikekang oleh orang tuanya sering mengalami kesulitan untuk merasa kesulitan untuk bergaul dengan temannya.
- Anak yang mendapat dukungan dari orang tuanya untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuannya cenderung lebih mudah mendapatkan kesuksesan.
- Keluarga yang menerapkan sikap demokrasi di antara anggota keluarga memiliki peluang lebih besar mendapatkan kebahagiaan dibandingkan dengan keluarga yang bersikap otoriter.
- Anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter sering kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan memiliki peluang depresi lebih tinggi dibanding anak yang diasuh dengan pola asuh demokrasi.
- Pelajaran tentang norma dan nilai yang diberikan orang tua kepada anak seringkali berpedoman dengan agama dan keyakinan yang dianut oleh orang tua.
Demikian informasi yang bisa Mamikos sampaikan mengenai contoh realitas sosial di sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam ilmu sosiologi. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
FAQ
Ya, keluarga termasuk realitas sosial karena suatu keluarga terbentuk dari kelompok orang yang mempunyai ikatan kuat.
Beberapa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat contohnya antara lain kepadatan penduduk, kenakalan remaja, kriminalitas, mudik, dan terjadinya korupsi.
Realitas sosial yang sering disebut dengan kenyataan sosial merupakan suatu fakta atau hal nyata yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Para ahli menyebutkan bahwa realitas sosial terbentuk melalui tiga tahap yakni internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi.
Realitas sosial adalah suatu kehidupan manusia yang terbentuk karena adanya pengalaman bermasyarakat atau terjadi karena adanya pergaulan sosial antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: