15 Contoh Sikap Optimis, Ikhtiar, Kompetitif dan Tawakal dalam Kehidupan Sehari-Hari

15 Contoh Sikap Optimis, Ikhtiar, Kompetitif dan Tawakal dalam Kehidupan Sehari-Hari – Dalam agama Islam, terdapat tiga kunci untuk bisa meraih kesuksesan dan sesuatu yang diinginkan. Tiga kunci tersebut adalah, optimis, tawakal, dan ikhtiar. Selain itu, dalam kehidupan secara umum dibutuhkan juga salah satu sifat lainnya untuk melengkapi tiga kunci sebelumnya. Sifat yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kompetitif.

Penerapan Sikap Optimis, Ikhtiar, Kompetitif, dan Tawakal

unsplash.com/@katekerdi

Umat muslim memiliki kewajiban untuk senantiasa berpikir optimis. Sebab, dengan sikap optimis itu nantinya mampu mengantarkan seseorang untuk bisa berpikir lebih terbuka dan tentunya positif. Selain itu, dengan memiliki sikap optimis juga akan mampu untuk membangkiktkan semangat bekerja kerasa dan berusaha demi mencapai tujuan.

Tidak hanya itu, kaum muslimin pun diperintahkan untuk selalu berusaha dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mendapat sesuatu yang diinginkannya atau ikhtiar. Sedangkan, sikap berserah diri setelah berusaha semaksimal mungkin disebut dengan tawakal. Kemudian, dalam kaitannya dengan bersikap kompetitif sebenarnya telah disinggung sejak tadi.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kompetitif tidak selalu memiliki kesan yang negatif. Kompetitif dalam kebaikan juga dapat berbentuk usaha dan kerja keras. Tentunya usaha dan kerja keras itu diiringi atas nama Allah SWT dan demi mendapatkan ridho-Nya.

Pengertian Tawakal, Optimis, Ikhtiar, dan Kompetitif

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tawakal dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk sikap pasrah diri kepada kehendak Allah SWT; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT saat tengah menghadapi keadaan yang sulit dan sebagainya. Sedangkan ikhtiar merupakan alat atau suatu syarat yang harus dipenuhi demi mencapai maksud tertentu. Selain itu, ikhtiar secara sederhana berarti daya upaya.

Kemudian, optimis memiliki pengertian yang cukup berbeda dengan sikap ikhtiar dan tawakal. Namun, sikap ini sangat diperlukan dan penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, pengertian dari optimis adalah orang yang senantiasa memiliki harapan dan juga pandangan baik dalam menghadapi segala hal serta kondisi.

Terakhir adalah definisi dari sikap kompetitif yang termaktub dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Umumnya, kompetitif berkaitan dengan adanya suatu kompetisi atau persaingan. Di mana, sikap ini dapat merujuk pada hal yang kurang baik, tetapi akan berarti suatu hal yang baik bila diterapkan dengan maksud mengharapkan ridho sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Demikian, pada artikel ini, keempat sikap tersebut memiliki hubungan dan kaitannya yang erat. Kehidupan yang tengah dijalani di dunia ini tentunya terdapat persaingan dan tidak mungkin seseorang tidak pernah menghadapi persaingan sebelumnya. Sebab, hukumnya sudah seperti itu dan manusia atau makhluk hidup lainnya tidak memiliki kuasa untuk mengubahnya. Namun, hendak membuat persaingan itu menjadi seperti apa itulah yang bisa manusia lakukan.

Untuk menghadapi persaingan yang terjadi setiap harinya, maka ada baiknya seseorang menerapkan sikap ikhtiar, tawakal, dan optimis. Terlebih bila individu tersebut memeluk agama Islam. Lalu, apakah dengan menerapkan tiga sikap itu akan membuat segalanya lebih baik? Simak artikel ini sampai selesai, ya.

Sikap Tawakal, Optimis, Ikhtiar, dan Kompetitif dalam Al-Quran

unsplash.com/@26_ms

Perilaku ikhtiar dan tawakal merupakan sikap terpuji yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia. Al-Quran sebagai pedoman hidup umat manusia memuat sejumlah perintah untuk bekal dalam kehidupan sehari-harinya. Di antaranya, Al-Quran membahas perilaku tawakal dan ikhtiar. Berikut adalah uraiannya:

Perilaku Optimis dalam Al-Quran

“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” (Q.S. Az-Zumar: 53)

Pada ayat di atas, dijelaskan perintah untuk bersikap optimis. Perilaku yang dimaksudkan dalam surat Az-Zumar ayat 53 itu adalah sikap optimis dalam memohon ampun kepada Allah SWT. Di mana, Allah SWT mengajak umat manusia yang untuk bertobat. Sebab, Dia akan mengampuni dosa hambanya saat mereka bertobat dengan sungguh-sungguh.

Perilaku Ikhtiar dalam Al-Quran

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)”. (Q.S. An-Najm: 39-42)

Berikutnya, ayat di atas menjelaskan tentang perintah untuk menerapkan sikap ikhtiar. Ayat itu menyebutkan bahwa manusia hanya akan mendapatkan sesuatu jika mereka telah berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah SWT pun akan memberikan balasan yang sempurna untuk manusia yang berperilaku ikhtiar.

Perilaku Tawakal dalam Al-Quran

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berkata lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (Q.S. Ali Imran: 159)

Pada ayat Al-Quran yang membahas perintah untuk tawakal sebagaimana ayat Al-Imran ayat 159 di atas. Pada ayat tersebut, manusia diperintahkan hendaknya bertawakal kepada Allah SWT. Caranya adalah dengan memasrahkan diri dan ikhlas menerima apapun hasil yang diberikan oleh Allah SWT. Sebab, Allah SWT mencintai dan memberikan kebaikan pada orang-orang yang bertawakal.

Perilaku Kompetisi dalam Al-Quran

“Dan Kami telah menurunkan kitab (Al-Quran) kepadamu (Muhammad SAW) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menuntut apa yang diturunkan Allah SWT dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu . Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-ya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepada mu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. Al-Maidah: 48)

Maksud dari ayat dalam surat Al-Maidah di atas adalah Allah SWT yang memberi perintah kepada seluruh hamba-Nya untuk berkompetisi. Adanya kompetisi inilah yang kemudian memunculkan sikap kompetitif. Namun, perlu diingat bahwa Allah memerintah untuk bersaing atau berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.

Sikap Tawakal, Ikhtiar, dan Optimis dalam Hadits Rasulullah SAW

unsplash.com/@26_ms

Sikap Optimis dalam Hadits Rasulullah SAW

“Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak thiyaroh (takhayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) tetapi yang baik itu adalah al-fa’lu (rasa optimis.’ Dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah apa itu al-fa’lu?’ Beliau SAW menjawab, ‘Kalimat baik yang salah satu dari kalian mendengarnya.’” (H.R. Ahmad)

Sikap Ikhtiar dalam Hadits Rasulullah SAW

“Diriwayatkan dari Az-Zubair bin Al-Awam r.a. dari Nabi SAW bersabda, ‘Demi Zat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh seseorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya lalu Allah mencukupkannya dengan kayu itu lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya atau menolaknya.’” (H.R. Bukhari)

Sikap Tawakal dalam Hadits Rasulullah SAW

“Telah bercerita kepada kami Al-Mughirah bin Abu Qurrah As-Sadusi berkata: Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ada seorang lelaki yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah apakah aku harus mengikat untaku kemudian bertawakal atau aku melepaskannya kemudian bertawakal?’ Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu kemudian bertawakallah.’” (H.R. Tirmidzi)

Contoh Perilaku Ikhtiar, Tawakal, Optimis, dan Kompetitif dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Perilaku Ikhtiar

  • Bekerja keras untuk mendapatkan rezeki
  • Bersungguh-sungguh saat menuntut ilmu
  • Ikhlas menjalankan ibadah
  • Bertaubat dan memohon pengampunan dengan sunguh-sungguh
  • Menghindari berbagai hal yang dapat mendatangkan dosa

2. Perilaku Tawakal

  • Yakin atas datang nya rezeki atas izin Allah SWT
  • Bersyukur atas nikmat yang diberikan setiap harinya
  • Tidak lalai saat tengah dikelilingi kenikmatan
  • Bersandar hanya pada Allah SWT saat menghadapi ujian

3. Perilaku Optimis

  • Fokus pada diri sendiri
  • Tidak membandingkan diri dengan pencapaian orang lain
  • Menjauhi sikap iri dan dengki

4. Perilaku Kompetitif

  • Memberikan sedekah dengan jumlah yang berbeda setiap saatnya
  • Bersaing dengan sehat
  • Tidak menjatuhkan pihak lain

Demikian, itu tadi informasi seputar ikhtiar, tawakal, optimis, dan kompetitif. Sejauh ini perilaku manakah yang sudah berhasil kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Semoga perilaku tersebut diridhai oleh Allah SWT dan dapat mendatangkan banyak kebaikan lagi untuk kamu. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah