17+ Contoh Sub Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia Resmi Kemenparekraf

17+ Contoh Sub Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia Resmi Kemenparekraf – Ekonomi kreatif digadang-gadang sebagai salah
satu penunjang ekonomi nasional di masa modern ini.

Kemenparekraf atau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara resmi membagi ekonomi kreatif menjadi 17 sub sektor.

Berikut adalah
penjelasan lengkap sekaligus contoh sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia berdasarkan
kategori resmi dari Kemenparekraf.

Definisi Ekonomi Kreatif

https://disparpora.sijunjung.go.id/

Sebelum kita
membahas contoh sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia berdasarkan pembagian Kemenparekraf,
mari kita bahas definisi ekonomi kreatif terlebih dahulu.

Ekonomi kreatif dalam diartikan sebagai suatu proses pembangunan ekonomi yang melibatkan gagasan-gagasan atau ide-ide kreatif dan intelektual.

Itu sebabnya ekonomi jenis ini melibatkan banyak kreator dan inovator.

Ekonomi kreatif
ini memang baru muncul pada awal abad ke-21. Maka dari itu, Kemenparekraf
memusatkan generasi muda sebagai penggerak ekonomi ini.

Karena, selain melihatkan
banyak ide-ide atau gagasan-gagasan kreatif, ekonomi jenis ini juga melibatkan banyak
sumber daya manusia dan teknologi modern.

Ciri-ciri Ekonomi Kreatif

Sekilas, ekonomi
kreatif memang tidak ada bedanya dengan ekonomi aliran lain. Hanya saja ekonomi
ini menekankan pada kreativitas manusia.

Tapi, sebenarnya
ekonomi kreatif memiliki beberapa ciri-ciri khas loh! Berikut penjelasan
lengkapnya:

1. Terdapat Nilai Kreasi Intelektual

Ciri-ciri yang
utama dari ekonomi kreatif adalah nilai kreasi intelektual yang bertopang pada
ide-ide dan gagasan-gagasan kreatif.

Maksudnya, suatu produk
ekonomi kreatif harusnya dihasilkan melalui proses kreativitas para ahli yang
bekerja sama.

Maka dari itu, hal
yang utama harus dimiliki suatu produk dalam aliran ekonomi ini adalah ide yang
menghasilnya nilai kreasi intelektual.

2. Dinamis

Maksudnya dinamis
adalah produk ekonomi kreatif ini harulah mudah berubah-ubah dengan menyesuaikan
aktivitas ekonomi.

Itu sebabnya para
kreator dan inovator berperas besar dalam pembuatan produk ekonomi kreatif. Karena
mereka harus selalu mengembangkan dan meningkatkan produk-produk tersebut.

3. Distribusi Langsung dan Tidak Langsung

Oleh karena
sifatnya yang dinamis dan menyesuaikan dengan aktivitas ekonomi, produk hasil
dari ekonomi kreatif memiliki ciri-ciri dapat didistribusikan secara langsung
maupun tidak langsung.

Distribusi
langsung maksudnya adalah produk dikirim langsung kepada konsumen. Sementara
distribusi tidak langsung menggunakan perantara yang mengirimkan produk kepada
konsumen.

4. Melibatkan Kerja Sama

Ekonomi kreatif cenderung melibatkan banyak pihak. Itu sebabnya dibutuhkan banyak kerja sama dalam bidang ekonomi
ini.

Baik kerja sama
dengan pemerintah untuk mengatur berbagai kebijakan, maupun kerja sana dengan
pengusaha lain.

5. Tanpa Batas

Maksud dari ciri
yang satu ini adalah suatu produk ekonomi kreatif tidak memiliki batasan yang
pasti, baik dalam hasil akhir produknya maupun sumber daya manusia.

Siapa saja bisa menciptakan
produk ekonomi kreatif, siapa saja bisa bekerja sama untuk menghasilnya produk
ekonomi kreatif, dan ide atau gagasan apa saja dapat direalisasikan sebagai produk
ekonomi kreatif.

Manfaat Ekonomi Kreatif

Kehadiran ekonomi
kreatif tentu saja membawa manfaat bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat
dari pengembangan ekonomi kreatif:

  • Membuka dan menambah lapangan
    pekerjaan bagi masyarakat
  • Mengurangi angka
    pengangguran
  • Mengasah kreativitas dan meningkatkan inovasi masyarakat
    dalam berbagai bidang
  • Menciptakan persaingan
    ekonomi dan bisnis yang sehat
  • Meningkatkan jumlah
    pengusaha dan perusahaan dalam negeri
  • Membangun dan
    meningkatkan identitas negara di kancah internasional

Sub Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia dan Contoh-contohnya

Kemenparekraf
secara resmi telah membagi ekonomi kreatif menjadi 17 sub sektor.

Berikut adalah
penjelasan lengkap sekaligus contoh sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia menurut
Kemenparekraf:

1. Pengembang Game

https://store.steampowered.com/

Sub sektor ini termasuk yang paling kekinian. Karena melibatkan industri game (permainan).

Akhir-akhir ini
memang game sudah sangat digandrungi masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Oleh sebab itu, industri game dinilai memiliki potensi besar dalam
meningkatkan ekonomi kreatif.

Kemenparekraf
mendorong dan memotivasi para pengembang game lokal untuk terus berkarya
dan menciptakan inovasi game yang mendidik dan berkualitas.

Contoh produk game
buatan anak bangsa dalam sub sektor ini adalah Code Atma (oleh Agate Games), Grammarian
Ltd (oleh Algorock and Simpleton), Dreadout (oleh Digital Happiness), Motte
Island (oleh Gamebell Studio), Coral Island (oleh Stairway Games), Ultra Space
Battle Brawl (oleh Mojiken Studio), dan masih banyak lagi.

2. Kriya

https://unsplash.com/@mahmur_marganti/

Salah satu ciri
khas bangsa Indonesia adalah kerajinan tangannya yang sangat beragam dan
berkualitas. Mulai dari kerajinan tangan rotan, kayu, logam, tekstil, keramik,
hingga kaca, semua ada.

Selain itu, kerajinan
tangan atau kriya juga berkaitan erat dengan ekonomi kreatif. Oleh sebab itu,
Kemenparekraf mendorong para pengrajin tangan untuk meningkatkan inovasi dan ide-ide
gemilang untuk produk kriya.

Contoh produk
kriya buatan anak bangsa dalam sub sektor ini adalah pandai emas dan perak, ukiran
kayu, keris, wayang golek, batik, topeng, dan masih banyak lagi.

3. Desain Interior

https://www.99.co/

Nah, generasi muda atau yang lebih sering disebut sebagai generasi Z memang terkenal menyukai estetika suatu ruangan.

Misalnya, kamu tertarik untuk mengunjungi kafe dan restoran yang memiliki tata ruang yang indah.

Oleh sebab itu,
Kemenparekraf menjadikan desain interior sebagai salah satu sub sektor ekonomi
kreatif yang berpotensi tinggi.

Contoh produk desain
interior buatan anak bangsa dalam sub sektor ini adalah Revastudio Interior (karya
Revano Satria), Hotel Seminyak (karya Ni Wayan Melati Blanca Danes), Nanny’s Pavillon
Jakarta (karya Vincentius Hadi Soetjiadi), Plus Design (Prasetio Budhi), dan
masih banyak lagi.

4. Musik

https://www.youtube.com/

Sub sektor
selanjutnya yang juga sangat digandrungi generasi muda adalah musik. Mulai
banyak bermunculan anak-anak bangsa berbakat yang terjun ke dunia musik.

Maka dari itu,
Kemenparekraf juga menjadikan bidang ini sebagai sub sektor ekonomi kreatif
yang sangat menjanjikan.

Contoh musik
buatan anak bangsa dalam sub sektor ekonomi kreatif ini adalah Lathi (oleh
Weird Genius), I Love You 3000 (oleh Stephanie Poetri), To The Bone (oleh
Pamungkas), Waktu Yang Salah (oleh Fiersa Besari), dan masih banyak lagi.

5. Seni Rupa

https://nusaweek.com/

Tidak jauh berbeda
dengan kriya, Indonesia juga memiliki segudang karya seni rupa. Mulai dari
lukisan, patung hingga pahatan.

Itu sebabnya
Kemenparekraf menjadikan seni rupa sebagai salah satu sub sektor ekonomi
kreatif. Dengan begitu, hal ini juga dapat mendorong generasi selanjutnya untuk
terus berkarya dan menciptakan inovasi baru.

Contoh seni rupa
dari Indonesia adalah Lukisan Kamasan (Bali), Patung Suku Asmat (Papua), Monumen
Selamat Datang (karya Edhi Sunarso), Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro
(karya Raden Saleh), dan masih banyak lagi.

6. Desain Produk

studiohiji.com

Kalau kamu suka
membeli barang atau produk, pasti dikemas dengan cantik dan rapi bukan? Nah,
kemasan tersebut adalah salah satu contoh hasil dari desain produk.

Akhir-akhir ini,
masyarakat memang semakin mengapresiasi bentuk dan kecantikan desain produk. Sehingga Kemenparekraf pun menjadikannya
sebagai salah satu sub sektor dalam ekonomi kreatif.

Contoh desain
produk yang ada di Indonesia adalah desain produk kemasan Indomie, Bamboo
Violin (buatan Andar Bagus Sriwarno), furnitur rotan Studiohiji (buatan Abie
Abdillah), peralatan rumah tangga dari keramik (buatan Jenggala Keramik), dan
sebagainya.

7. Fashion

https://www.glamour.com/

Yang sejak dulu
hingga sekarang selalu menjadi salah satu penopang aktivitas ekonomi adalah fashion.

Dengan adanya sub
sektor fashion dalam Ekonomi Kreatif, diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas para desainer lokal sekaligus minat masyarakat terhadap produk fashion
lokal.

Beberapa contoh desainer
fashion yang terkenal di Indonesia maupun luar negeri adalah Tex
Saverio, Peggy Hartanto, Anne Avantie, Dian Pelangi, Rinda Salmun, dan masih
banyak lagi.

8. Kuliner

https://www.instagram.com/tamandedari/

Sejak dulu,
Indonesia sudah terkenal dengan ragam kuliner dari
berbagai daerah. Tak heran bila industri ini disebut sebagai salah
satu sub sektor yang berpotensi tinggi dalam perkembangan ekonomi kreatif.

Para pengusaha pun
mulai berlomba-lomba menciptakan inovasi sajian unik yang membawa kearifan
lokal kuliner khas Indonesia.

Contohnya restoran
yang mengusung kearifan lokal adalah Hutan Kota by Plataran (Jakarta), Taman
Dedari (Bali), Café Tiga Tjeret (Solo), Kampung Daun (Bandung), dan masih
banyak lagi.

9. Film, Animasi, Video

https://www.imdb.com/

Film, animasi dan
video dalam negeri memang sedang mengalami peningkatan yang sangat signifikan,
baik dari pihak rumah produksi maupun penonton.

Oleh sebab itu, Kemenparekraf
pun berupaya untuk terus menggenjot produksi film, animasi dan video Indonesia.

Beberapa contoh film,
animasi dan video karya anak bangsa adalah Mencuri Raden Saleh (karya Angga Dwimas
Sasongko), Gundala (karya Joko Anwar), Pengabdi Setan (karya Joko Anwar), Yuni
(karya Kamila Andini), dan masih banyak lagi.

10. Fotografi

http://archive.ivaa-online.org/

Sub sektor
fotografi juga semakin berkembang akhir-akhir ini. Semakin banyak fotografer
andal dalam negeri yang menorehkan prestasi.

Tak heran bila
Kemenparekraf menjadikannya sebagai salah satu sub sektor dalam perkembangan
ekonomi kreatif.

Beberapa contoh fotografer
dalam negeri yang mendunia adalah Oscar Motuloh,
Eric Prasetya, Darwis Triadi, Kayus Mulia, dan masih banyak lagi.

11. Desain Komunikasi Visual

https://id.m.wikipedia.org/

Desain Komunikasi
Visual (DKV) atau kerap disebut Desain Grafis juga masih menjadi salah satu sub
sektor yang penting dalam ekonomi kreatif.

Potensi pasar
domestik semakin menjanjikan, praktisi DKV lokal semakin banyak dan
berpengalaman, dan kesadaran masyarakat tentang DKV pun semakin meningkat.

Contoh produk hasil DKV adalah pamflet, animasi 3D, spanduk, logo produk, brosur, dan sebagainya.

12. Televisi dan Radio

https://id.m.wikipedia.org/

Katanya, televisi
dan radio sudah tidak begitu disukai masyarakat lagi sejak adanya internet dan gadget
mutakhir lainnya.

Tapi itu semua
tidak benar. Sebab, televisi dan radio masih menjadi media informasi nomor satu
di dalam dan luar negeri loh!

Di Indonesia sendiri pertumbuhan stasiun televisi dan radio masih terus meningkat.

Oleh karena itu, Kemenparekraf memasukkan televisi dan radio ke dalam sub sektor ekonomi kreatif agar tayangan televisi dan radio Indonesia semakin berkualitas.

Beberapa contoh
stasiun televisi dan radio yang saat ini masih naik daun adalah NET TV, Trans TV, Prambors, HardRock FM, Gen FM, dan
lain-lain.

13. Arsitektur

https://id.m.wikipedia.org/

Indonesia juga terkenal
dengan keberagaman arsitekturnya, dan semua itu dapat dilihat dari arsitektur rumah-rumah
adat di Indonesia.

Itu sebabnya Kemenparekraf
menjadikan arsitektur salah satu sub sektor yang yang harus dikelola dengan
lebih serius.

Beberapa contoh hasil karya arsitek anak bangsa adalah Masjid Istiqlal (arsitek
Fredrich
Silaban), Museum Tsunami Aceh (arsitek Ridwan Kamil), Perpustakaan
Universitas Indonesia (arsitek Budiman Hendropurnomo), dan lain-lain.

14. Periklanan

https://www.youtube.com/

Iklan masih menjadi
media promosi produk-produk dan jasa yang sangat efisien. Potensi industrinya
sudah tidak diragukan lagi, dan itu sebabnya Kemenparekraf menjadikannya
sebagai sub sektor ekonomi kreatif.

Beberapa contoh periklanan
Indonesia yang menarik perhatian adalah iklan
Kartu As (“Aku enggak punya pulsa.”), tutorial naik Gojek (Gojek), Rokok
Djarum 76, dan lain-lain.

15. Seni Pertunjukan

https://borobudurpark.com/

Setiap daerah di
Indonesia setidaknya memiliki satu seni pertunjukan yang sangat khas, baik tradisional
maupun kontemporer.

Kemenparekraf
melihat bahwa ada begitu banyak potensi untuk dikembangkan dalam industri ini.

Beberapa seni
pertunjukan Indonesia
yang mendunia adalah Reog Ponorogo, Tari Kecak, Wayang
Orang, Wayang Golek, dan sebagainya.

16. Penerbitan

https://www.gramedia.com/

Nah, industri
selanjutnya yang saat ini sedang meningkat pesat adalah penerbitan, baik
digital maupun konvensional, baik mayor maupun indie.

Saat ini, semakin
banyak penerbit yang bermunculan, memberikan banyak peluang untuk berpartisipasi
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beberapa penerbit
yang terkenal di Indonesia adalah Penerbit
Gramedia, Penerbit Erlangga, Penerbit Mizan, Penerbit Yudhistira, DIVA Press,
dan sebagainya.

17. Aplikasi

https://www.gojek.com/

Contoh sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia yang terakhir adalah aplikasi.

Kemajuan digital
dan teknologi saat ini membuat aplikasi di gadget menjadi sesuatu yang
tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari.

Walau begitu,
masih banyak masyarakat yang buta aplikasi dan masih kurang SDM yang mampu
menggarap industri ini. Itu sebabnya Kemenparekraf menjadikannya sebagai sub
sektor ekonomi kreatif.

Beberapa contoh
aplikasi yang dikembangkan oleh anak bangsa adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Ruangguru, Vidio, dan
masih banyak lagi.

Itulah 17 contoh sub
sektor ekonomi kreatif di Indonesia yang sudah ditetapkan secara resmi oleh
Kemenparekraf.

Semoga kamu bisa menjadi salah satu anak bangsa yang mampu membangun ekonomi kreatif ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta