10 Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem dengan Berbagai Penyebabnya

10 Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem dengan Berbagai Penyebabnya – Ekosistem merupakan sebuah tempat yang penting untuk dijaga kelestariannya agar dapat berlangsung lama dan baik.

Berbagai upaya telah dilakukan sebagai manusia untuk menjaganya, tetapi begitu banyak faktor yang mempengaruhi ekosistem. Bisa jadi dari faktor-faktor tersebut membuat kondisi ekosistem yang ada menjadi tidak lagi seimbang.

Maka dari itu, penting untuk bisa mengenali apa saja faktor ketidakseimbangan ekosistem yang ada.

Berbagai Penyebab dan Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem yang Berjalan

unsplash.com/@robertlukeman

Keberadaan dari makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya akan selalu membutuhkan peran satu dengan yang lainnya. Kehidupan baru bisa berjalan saat keduanya mampu untuk berkembang secara beriringan.

Oleh karena itu, saat terjadi ketidakseimbangan atas ekosistem, maka kehidupan menjadi terganggu. Ada banyak dampak yang ditimbulkan dari kondisi satu ini.

Selain itu, terdapat beberapa faktor ketidakseimbangan ekosistem yang bisa menyebabkan kondisi tersebut terjadi sebagai berikut.

1. Letusan Gunung Berapi

Pertama dari faktor ketidakseimbangan ekosistem yang hadir yaitu adanya letusan gunung berapi. Tidak bisa untuk dipungkiri bahwa bencana alam yang terjadi juga bisa menyebabkan kerusakan atas keseimbangan ekosistem yang ada.

Bisa dibilang pula bahwa adanya letusan gunung berapi menjadi faktor paling cepat yang bisa membuat kerusakan ekosistem. Hal tersebut dikarenakan letusan dari gunung berapi yang mengeluarkan awan panas, lahar panas, dan aliran piroklastik.

Letusan yang terjadi dari gunung berapi bisa menyebabkan banyak makhluk hidup terbunuh, terutama untuk hewan dan tumbuhan. Bahkan juga bisa membuat lanskap lingkungan menjadi rusak.

Material yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi juga mampu untuk meningkatkan tingkat keasaman tanah serta perairan yang ada di sekitarnya.

Namun, letusan gunung berapi juga memberikan dampak yang baik untuk kehidupan manusia seperti tanah yang menjadi lebih subur.

2. Gempa Bumi

Faktor kedua yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem yaitu terjadinya gempa bumi. Bencana alam satu ini bisa menjadikan ekosistem rusak karena adanya pergeseran tanah.

Terjadinya pergeseran tanah tersebut bisa berdampak atas tanah yang runtuh, longsor, bahkan tsunami bisa terjadi.

Tentunya kejadian ini bisa membunuh sebagian besar dari makhluk hidup dan kerusakan ekosistem yang terjadi bisa dalam skala cukup besar.

3. Hutan Gundul

Faktor ketiga yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau ketidakseimbangan ekosistem yaitu hutan yang gundul. Kondisi hutan yang gundul tersebut bisa terjadi karena penggundulan hutan yang begitu berlebihan.

Hal ini membuktikan bahwa faktor yang datang dari manusia juga memberikan dampak cukup besar terhadap kondisi ekosistem yang sedang berjalan. Bahkan manusia juga bisa menjadi faktor utamanya.

Penggundulan hutan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan selalu memberikan kerugian terhadap kelestarian dari hutan tersebut.

Sangat disayangkan bahwa hampir sebagian dari hutan yang ada di bumi ini sudah pernah mengalami penebangan pohon, baik dalam skala kecil maupun besar.

Meskipun penebangan pohon ini sendiri dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki oleh manusia setiap harinya.

Namun, tetap saja kegiatan penggundulan hutan yang dilakukan harus diimbangi dengan penanaman hutan kembali. Jika hal ini tidak dilakukan, maka lahan menjadi kosong tanpa adanya pohon.

Kondisi ini akan memuat banyak hewan menjadi mati dan menyebabkan banjir dalam skala yang besar.

4. Pestisida Berlebih

Pada faktor ketidakseimbangan ekosistem yang keempat yaitu karena penggunaan pestisida yang berlebihan. Biasanya penggunaan dari pestisida ini dilakukan dalam lingkungan perkebunan.

Hal tersebut biasanya dilakukan untuk membantu menghilangkan hama yang ada di sekitar perkebunan dan mengganggu tanaman yang ada.

Namun, perlu untuk dipahami juga bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan akan membuat ekosistem di sekitarnya menjadi rusak.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya zat kimia yang menjadi kandungan di dalam pestisida tersebut. Zat kimia yang ada bisa memberikan pengaruh atas kandungan tanah serta membuat sumber air menjadi tercemari.

5. Perburuan Liar yang Berlebih

Faktor lainnya yang bisa membuat ekosistem menjadi tidak seimbang yaitu melakukan perburuan liar yang berlebihan. Perburuan liar tersebut biasanya terjadi terhadap hewan.

Biasanya hewan diburu untuk diambil beberapa bagian tubuhnya dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki oleh manusia. Beberapa bagian tersebut diantaranya seperti gading, kulit, dan lain sebagainya.

Perburuan liar yang dilakukan secara berlebih bisa menyebabkan kepunahan atas spesies hewan tertentu. Hal ini tentunya akan berdampak dan membuat ekosistem menjadi terganggu keseimbangannya.

Salah satu dampak yang diberikan yaitu terjadinya kerusakan atas rantai makanan yang berlaku. Setelah itu, banyak hewan yang menjadi kesulitan untuk bisa mendapatkan sumber makanannya dari waktu ke waktu.

Jika kondisi ini memburuk, maka banyak hewan yang menjadi mati dalam kondisi kelaparan.

6. Banjir dan Longsor

Faktor lain yang bisa membuat ekosistem menjadi tidak seimbang yaitu terjadinya banjir dan longsor. Perlu untuk dipahami bahwa memang kejadian banjir dan longsor sendiri merupakan kejadian bencana alam.

Namun, penyebab dari banjir dan longsor bisa disebabkan oleh adanya faktor dari manusia.

Saat banjir dan longsor terjadi, maka nantinya ada banyak dampak yang diberikan. Mulai dari permukaan tanah yang menjadi rusak, hewan menjadi mati, dan tumbuhan juga akan mati.

Selain itu, perlu untuk diketahui bahwa dampak yang diberikan dari kejadian banjir dan longsor akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa dipulihkan kembali.

7. Eksploitasi Sumber Daya Alam Berlebih

Pada faktor ketidakseimbangan ekosistem yang selanjutnya yaitu eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan secara berlebihan.

Faktor satu ini disebabkan oleh ulah manusia dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki.

Penting untuk dipahami bahwa sumber daya alam yang telah terkena eksploitasi akan sulit untuk dapat mengalami pemulihan. Oleh karena itu, kerusakan yang ditinggalkan dari eksploitasi ini bisa bertahan untuk kurun waktu yang begitu lama.

Setelah itu, nantinya akan membuat kondisi ekosistem mengalami kerusakan yang cukup besar dan parah.

Contoh dari kegiatan eksploitasi sumber daya berlebihan seperti logam dan mineral yang terus diambil tanpa adanya upaya untuk menjaga lingkungan di sekitarnya.

Zona yang merupakan bekas tempat pengambilan logam dan mineral tersebut akan habis terkuras sehingga menjadikannya zona mati. Tentu zona ini tidak lagi dapat digunakan sebagai tempat tinggal untuk hewan maupun tumbuhan.

8. Pembuangan Sampah dan Limbah Sembarangan

Faktor lain yang membuat ekosistem menjadi tidak seimbang yaitu kebiasaan manusia untuk membuang sampah maupun limbah secara sembarangan.

Jika tidak dilakukan dengan sesuai, maka kebiasaan ini bisa menyebabkan polusi yang begitu besar. Tentu saja kondisi dari ekosistem menjadi terganggu dan rusak.

Saat sampah dan limbah dibuang dengan sembarangan begitu saja, maka akan menyebabkan pertumbuhan yang dialami oleh tanaman menjadi terhambat.

Selain itu, lingkungan menjadi tercemar dan bahkan berpotensi untuk membunuh hewan maupun tumbuhan di sekitarnya.

9. Badai

Faktor yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem yaitu badai. Hal ini dikarenakan badai membawa kekuatan yang begitu besar dalam dampaknya.

Beberapa badai yang membawa kekuatan begitu besar mulai dari angin kencang, hujan deras, dan bahkan gelombang badai. Hal-hal tersebut yang menjadikan ekosistem mengalami kerusakan.

Pada badai yang terjadi di daerah pesisir akan membawa air asin dalam jumlah yang begitu besar. Kemudian, air asin tersebut ditumpahkan ke daerah daratan. Kejadian ini akan membuat kerusakan ekosistem menjadi lebih parah.

10. Penggunaan Bom dalam Penangkapan Ikan

Kegiatan lainnya yang bisa menjadi faktor penyebab dari ketidakseimbangan ekosistem yaitu kebiasaan manusia dalam menangkap ikan. Terutama saat penangkapan ikan tersebut terbiasa dilakukan dengan menggunakan bom.

Hal ini akan memberikan pengaruh dan dampak yang cukup besar terhadap keberlangsungan dari ekosistem di laut. Mulai dari terumbu karang yang menjadi rusak hingga populasi ikan menjadi berkurang begitu pesat.

Mengingat bahwa terumbu karang merupakan tempat untuk tinggal atau habitat dari hewan serta tumbuhan laut. Saat ikan maupun terumbu karang berkurang, maka perkembangan ekosistem menjadi terhambat.

Penutup

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai beberapa faktor ketidakseimbangan ekosistem yang bisa mengancam keberlangsungannya. Kamu bisa mulai mencoba mengenali apakah ada faktor yang timbul di sekitar lingkunganmu.

Tidak hanya dengan mengenal faktor yang bisa menyebabkannya, tetapi juga kamu perlu untuk mengenali seperti apa contoh ketidakseimbangan ekosistem. Kamu bisa membaca lebih mendalam seputar ekosistem melalui situs blog Mamikos.

FAQ

Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem?

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem yaitu adanya banjir, penebangan secara liar, longsor, dan kebiasaan untuk membuang sampah dengan sembarangan.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem?

Faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem seperti suhu, iklim, sinar matahari, curah hujan, kondisi air, dan tanah.

Apa yang terjadi pada ketidakseimbangan ekosistem?

Saat ketidakseimbangan ekosistem terjadi, maka akan membawa beberapa dampak yang buruk seperti kepunahan spesies, terjadinya kelaparan dimana-mana, dan sejenisnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dengan sebaik mungkin agar menjaga semua makhluk hidup di bumi untuk tetap bisa menjalani kehidupan dengan baik dan nyaman.

Apa penyebab terjadinya gangguan ekosistem?

Hal yang menyebabkan terjadinya gangguan ekosistem dari sisi faktor manusia seperti perburuan secara liar, penggundulan hutan yang tidak teratur, eksploitasi secara berlebihan, dan membuang sampah maupun limbah secara sembarangan.

Apa saja 7 kegiatan manusia yang mengganggu ekosistem?

Kegiatan-kegiatan manusia yang menyebabkan adanya gangguan pada ekosistem seperti terjadinya penebangan secara liar, pengambilan sumber daya alam yang begitu berlebihan, pembuangan limbah secara sembarangan ke laut, pencemaran kondisi tanah, gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor, penggunaan bahan bakar yang dapat merusak ozon, hingga terjadinya pemanasan global.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta