Gambar Alveolus beserta Fungsi dan Ciri-cirinya pada Sistem Pernapasan
Yuk, kenali alveolus beserta ciri dan fungsinya lengkap dengan membaca artikel ini!
4. Ekspirasi
Setelah pertukaran gas terjadi, udara yang telah terkaya karbon dioksida dikeluarkan dari paru-paru melalui proses ekspirasi.
Fungsi Alveolus
Alveolus memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan fungsi sistem pernapasan manusia dengan memungkinkan pertukaran gas yang efisien.
Fungsi alveolus juga membersihkan udara yang dihirup dari kotoran, dan menjaga stabilitas alveolus.
Berikut penjelasan lebih rinci tentang fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia:
1. Pertukaran Gas
Fungsi utama alveolus adalah sebagai tempat pertukaran gas yang vital dalam proses pernapasan.
Oksigen yang kita hirup dihirup masuk ke dalam alveolus melalui inspirasi, dan dari sana, oksigen tersebut berdifusi melalui dinding tipis alveolus ke dalam pembuluh darah kapiler yang melekat padanya.

Advertisement
Sebaliknya, karbon dioksida, yang dihasilkan sebagai hasil dari metabolisme sel, berdifusi dari darah ke dalam alveolus untuk dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
2. Penyaringan Kotoran
Alveolus juga berfungsi sebagai penyaring untuk partikel-partikel kecil yang mungkin masuk ke dalam saluran pernapasan.
Sel-sel khusus dalam alveolus seperti makrofag dapat menelan dan menghilangkan kotoran, debu, bakteri, dan benda asing lainnya yang mungkin masuk bersama dengan udara yang dihirup.
3. Kontrol Keseimbangan Cairan
Fungsi alveolus selanjutnya adalah membantu dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam paru-paru.
Mereka mengatur jumlah cairan di dalam ruang udara dan menghindari terjadinya pembengkakan atau edema paru.
4. Penjaga Keseimbangan pH
Alveolus berkontribusi dalam menjaga keseimbangan pH dalam sistem pernapasan dengan mengatur konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam cairan paru-paru.
Penyakit Emfisema pada Alveolus
Emfisema adalah penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru, terutama alveolus.

Gambar alveolus di atas menunjukkan perbandingan dinding alveolus sebelum dan setelah mengalami kerusakan.
Dinding tersebut akan kehilangan elastisitasnya yang menyebabkan alveolus menjadi melebar dan kehilangan luas permukaan pertukaran gas yang efisien.
Selain itu, elastisitas yang berkurang membuat alveolus sulit kembali ke bentuk asalnya selama proses ekspirasi, menyebabkan udara terperangkap di dalam paru-paru.
Hal ini meningkatkan risiko infeksi dan memperburuk gejala sesak napas.
Oleh karena itu, emfisema memiliki dampak yang signifikan pada fungsi alveolus dan sistem pernapasan secara keseluruhan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melakukan pertukaran gas yang efektif.