11 Hal yang Bisa Merusak atau Menghilangkan Pahala Puasa Ramadhan, Catat Ya

11 Hal yang Bisa Merusak atau Menghilangkan
Pahala Puasa Ramadhan, Catat Ya – Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah
wajib yang paling ditunggu umat Muslim dunia.

Apalagi puasa Ramadhan hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun. Berbagai keistimewaan puasa Ramadhan juga menjadi alasan-alasan umat Muslim menjalankan puasa dengan bersungguh-sungguh,

Namun, akan lebih baik jika kamu mengetahui bahwa ada hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa.

Hadis 5 Perkara yang Merusak Pahala Puasa

Canva/@everydayplus/Getty Images

Ada lima dosa yang menjadi hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa yang diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam Al-Hadis.

“Diriwayatkan dari Anas R.A, Rasulullah SAW bersabda : Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu: berbohong, menggunjing, mengadu orang, bersumpah palsu dan memandang (lain jenis) dengan syahwat”.

Hadis 5 perkara yang merusak pahala puasa di atas akan
Mamikos jelaskan secara rinci beserta dalil yang sahih di bawah ini.

1. Berkata Bohong

Hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa yang pertama adalah berbohong.

Berbohong atau menyampaikan perkataan yang tidak sesuai
dengan kenyataan merupakan tindakan salahkan dalam ajaran Islam.

Hal ini dianggap sebagai dosa besar karena dapat menjadi
awal dari perilaku dosa lainnya.

Ketika seorang Muslim berbohong, terutama saat sedang
menjalankan ibadah puasa, maka nilai ibadah tersebut menjadi rusak atau hilang di
hadapan Allah SWT.

Hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa tersebut juga diriwayatkan dalam Hadis,

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta,
maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (H.R.
Bukhari).

2. Ghibah, Menggunjing, atau Membicarakan Hal Buruk Orang Lain

Dalam ajaran Islam, membicarakan hal-hal buruk terkait orang
lain merupakan perilaku tercela.

Islam menggambarkan perbuatan tersebut seperti memakan bangkai
saudara sendiri yang telah mati dan sangat tidak pantas dilakukan.

Allah SWT bahkan telah menyebutkan bahwa,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.

Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.”

Sedangkan, Nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam hadis riwayat Ibnu Khuzaimah bahwa terdapat hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa:

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rofats.

Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’,” (H.R. Ibnu Khuzaimah).

3. Melakukan Adu Domba dan Fitnah

Hadis 5 perkara yang merusak pahala puasa selanjutnya adalah
sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam H.R Muslim.

“Pelaku adu domba tidak akan masuk surga,” (H.R. Muslim)

Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa setiap Muslim yang
melakukan adu domba ke sesama Muslim tidak akan masuk surga.

Dosa yang diakibatkan oleh adu domba dan fitnah, yang sering
disebut lebih kejam dari pembunuhan, tentu merupakan dosa besar yang dapat
merusak atau menghilangkan pahala puasa Ramadhan.

4. Mengatakan Sumpah Palsu

Mengatakan palsu sama dengan melakukan ingkar janji yang dilarang
keras dalam ajaran Islam. Lebih lagi jika sumpah palsu tersebut menggunakan
nama Allah SWT, hal itu dianggap sangat serius.

Dalam Islam perbuatan ini termasuk dalam tiga dosa paling
besar yang wajib untuk  dihindari.

Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 77 yang
menguatkan adanya hadis 5 perkara yang merusak pahala puasa.

اِنَّ الَّذِيْنَ
يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ
ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا
خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ
وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ
اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا
يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ
عَذَابٌ اَلِيْمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat,

Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka (QS. Ali Imran: 77)”

5. Memandang Lawan Jenis dengan Syahwat

Selain makan dan minum, ibadah puasa adalah untuk menahan
hawa nafsu, termasuk syahwat.

Salah satu sumber dari syahwat adalah pandangan mata, terutama pada lawan jenis yang bukan mahram. Tentunya pandangan tersebut menjadi hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa.

Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan merupakan salah satu anak panah iblis,” (H.R. Al-Hakim dan Thabrani).

Hal yang Bisa Merusak atau Menghilangkan Pahala Puasa

Selain hadis 5 perkara yang dapat merusak pahala puasa di atas, terdapat pula beberapa hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa Ramadhan.

Bagi umat Muslim, wajib mengetahui beberapa perkara sebagai
berikut:

1. Berkata Kasar, Jorok, Memaki

Islam mengajarkan bahwa puasa bukan hanya sekadar makan dan minum.

Menahan nafsu termasuk menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata kasar dan jorok yang ditujukan untuk memaki adalah salah satu esensi dari berpuasa.

Ketika tidak sedang dalam keadaan berpuasa saja, berkata
kasar atau memaki bukanlah hal terpuji yang justru mendatangkan dosa. Apalagi
saat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadis Riwayat Bukhari,

“Puasa itu bukanlah sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia.

Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari)

2. Melakukan Hal-hal Keji dan Munkar

Allah mewajibkan dan memberi perintah kepada umat Muslim
untuk berpuasa agar menambah ketakwaan dan kebaikan diri.

Maka, jika seorang Muslim yang sedang berpuasa justru
melakukan hal keji dan munkar, seseorang tersebut justru menjauhkan diri dari
ketakwaan kepada Allah SWT.

3. Tidak Menjalankan Salat 5 Waktu

Sebuah Hadis meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Tidak diterima puasa orang yang tidak mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad)

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut sudah menjelaskan bahwa sebagaimana orang yang berpuasa tapi tidak menjalankan kewajiban salat 5 waktu menjadikannya hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa.

4. Tidak Memaafkan atau Memperbaiki Hubungan pada Sesama Muslim

Rasulullah SAW dalam Hadis Bukhari juga menyampaikan bahwa
janganlah berpuasa apabila masih mempunyai perselisihan dengan saudaranya.

Maka dari itu, disarankan untuk saling meminta dan memberi
maaf kepada sesama Muslim sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

5. Beribadah karena Riya

Seseorang berpuasa dengan tujuan ingin mendapat pujian dari
orang lain atau merasa bahwa ibadah puasanya lebih baik dari puasa yang
dilakukan oleh orang lain.

Perilaku tersebut bukan hanya sebagai hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa, tetapi juga termasuk dalam perbuatan riya.

Sifat riya adalah perilaku yang memperlihatkan ibadah kepada orang lain semata-mata untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari mereka, tanpa memperhatikan niat yang tulus kepada Allah SWT.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan
bahwa riya tidak hanya menjadi pengurang pahala, tetapi juga tergolong dalam
perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan sabda Beliau:

ومنْ صَامَ
يُرائِي فقد أشرَكَ     

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani).   

6. Berbuka dengan yang Haram

Hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa yang terakhir adalah berbuka dengan makanan atau minuman yang diharamkan Islam.

Selain makanan atau minuman yang diolah dari bahan yang diharamkan Islam, membeli makanan berbuka dengan uang yang haram juga termasuk dalam hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa.

Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh semua Muslim yang telah memenuhi syarat sah puasa.

Namun, apabila terdapat seorang Muslim yang dengan sengaja
melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, maka merugilah orang tersebut.

Apa saja yang dapat membatalkan puasa Ramadhan?

1. Makan dan Minum dengan Sengaja

Sudah sangat jelas bahwa perintah berpuasa adalah menahan
lapar dan minum dari waktu Subuh hingga Magrib menjelang.

Berarti, jika terdapat seseorang yang berakal tapi dengan
sengaja makan dan minum, maka ibadah puasanya menjadi batal saat itu juga dan
tidak akan mendapat pahala.

2. Muntah dengan Sengaja

Proses keluarnya makanan atau minuman dari perut melalui mulut dengan sengaja adalah salah satu hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa.

Sebenarnya, muntah bisa terjadi secara sengaja maupun tidak
karena berbagai kondisi. Ketika kondisi badan sedang tidak sehat, maka dapat
menyebabkan muntah yang tidak di sengaja.

Lain halnya dengan muntah disengaja yang terjadi dengan
memasukkan jari ke dalam mulut sehingga makanan kembali keluar.

Meskipun begitu, jika seseorang muntah secara tidak sengaja
atau tiba-tiba, maka puasanya tetap dianggap sah. Hal ini karena tidak ada
bagian dari muntahannya yang tertelan kembali.

Namun, apabila seseorang sengaja menelan kembali bagian dari
muntahannya, maka puasanya akan menjadi batal.

3. Keluarnya Air Mani

Air mani yang keluar karena aktivitas seperti onani atau
bersentuhan dengan lawan jenis akan mengakibatkan pembatalan puasa.

Ini termasuk kasus di mana air mani keluar tanpa adanya
hubungan seksual. Namun, jika air mani keluar karena mimpi basah, puasa tetap
dianggap sah dan bisa dilanjutkan.

Hal ini berbeda jika air mani keluar karena tindakan sengaja
dan kegagalan untuk menahan hawa nafsu.

Contohnya adalah melakukan aktivitas seperti masturbasi,
berciuman, berpegangan dengan lawan jenis, atau sengaja melihat aurat lawan
jenis.

Ketika air mani keluar karena kesengajaan dan dorongan nafsu, termasuk pada hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa karena melanggar aturan menahan hawa nafsu selama bulan puasa.

4. Haid atau Menstruasi

Berbeda dengan laki-laki, perempuan dapat mengalami
menstruasi setiap bulannya. Islam melarang puasa bagi perempuan Muslim yang
sedang mengalami menstruasi.

Selain darah haid, flek yang muncul menjelang atau selama
masa haid juga termasuk dalam larangan berpuasa bagi perempuan.

Para ulama dari berbagai mazhab fiqh sepakat bahwa keluarnya
darah haid membuat seorang perempuan tidak boleh melakukan puasa.

Imam Nawawi, seorang ulama hadis, menyatakan bahwa,

“Kaum Muslimin sepakat bahwa perempuan yang sedang haid tidak diwajibkan untuk melakukan salat dan puasa selama masa tersebut” (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 3/250).

5. Nifas

Selain menstruasi, hal yang dapat membatalkan puasa bagi perempuan adalah keluarnya darah nifas.

Umumnya darah haid keluar selama satu minggu, tetapi bisa
berlangsung hingga 15 hari. Sementara itu, masa nifas biasanya berlangsung
selama 40 hari, tapi paling lama  60
hari.

Apabila masih tersisa waktu untuk berpuasa dalam bulan
Ramadhan setelah masa haid atau nifas berakhir, maka perempuan tersebut wajib
menjalankan puasa hingga Hari Raya Idulfitri.

Baik perempuan yang mengalami haid dan nifas pada saat bulan
Ramadhan diwajibkan untuk mengganti puasanya.

6. Berhubungan Suami Istri pada Waktu Berpuasa

Hal yang membatalkan puasa juga termasuk berhubungan suami
istri di luar waktu yang diizinkan.

Jika seseorang dengan sengaja melakukan hubungan suami istri
di siang hari saat sedang berpuasa, tidak hanya akan membatalkan puasanya,
tetapi juga akan dikenakan denda atas pelanggaran tersebut.

Denda yang diberlakukan adalah dengan berpuasa selama dua
bulan berturut-turut sebagai bentuk pengganti atas perbuatan tersebut.

Namun, jika seseorang tidak mampu untuk menjalankan denda
tersebut, maka ia wajib memberikan makanan pokok kepada 60 fakir miskin.

Makanan pokok yang diberikan biasanya setara dengan satu mud
atau sekitar 0,6 kilogram beras untuk setiap fakir miskin yang berhak menerima.

7. Merokok

Merokok berarti memasukkan zat ke dalam tubuh manusia
sebagaimana ketika kita makan dan minum.

Oleh karena itu, seseorang yang merokok padahal dalam kondisi berpuasa, maka puasanya menjadi batal.

Penutup

Dengan mengetahui hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa, kita tentunya akan lebih berhati-hati dan menjaga sikap selama berpuasa.

Jangan sampai puasa kita hanya sebatas mendapatkan rasa
lapar dan haus saja, hanya karena tidak bisa menjaga lisan dan perbuatan.

Semoga artikel Mamikos tentang hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa ini bermanfaat, ya.

FAQ

Hal apa saja yang dapat merusak pahala puasa?

Terdapat 5 perkara yang merusak pahala puasa, yaitu berbohong, ghibah, adu domba, sumpah palsu, dan tidak menahan nafsu atau syahwat.

Apakah gosip bisa membatalkan puasa?

Bergosip atau ghibah termasuk dalam hal yang bisa merusak atau menghilangkan pahala puasa, tapi tidak membatalkan puasa.

Hal apa saja yang membatalkan puasa?

Hal yang dapat membatalkan puasa di antaranya: muntah, keluarnya air mani, haid, ifas, berhubungan suami istri, makan minum dengan sengaja, merokok, dan lainnya.

Apa merokok membatalkan puasa?

Merokok menyebabkan suatu zat masuk ke dalam tubuh seperti halnya makan dan minum, maka puasa orang tersebut dianggap batal.

Apakah melakukan onani membatalkan puasa?

Air mani yang keluar karena aktivitas seperti onani atau bersentuhan dengan lawan jenis akan mengakibatkan pembatalan puasa.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah