Mengenal Hasil Budaya Zaman Mesolitikum Beserta Penjelasannya Lengkap
Salah satu cara mengetahui sejarah adalah dengan mempelajari bukti dan budaya zamannya. Lalu, apa saja hasil budaya zaman Mesolitikum?
- Situs Arkeologi Toala
Kebudayaan Toala dinamakan sesuai dengan situs arkeologi utamanya di Toala, Maros.
Situs ini menjadi tempat penemuan artefak dan bukti-bukti arkeologis yang mencerminkan kehidupan manusia Mesolitikum.
- Penggunaan Alat-Alat Batu
Seperti kebanyakan kebudayaan Mesolitikum, Kebudayaan Toala menggunakan alat-alat batu.
Alat-alat ini melibatkan kapak batu, mata panah, dan perkakas lainnya yang digunakan untuk berburu, meramu, dan aktivitas sehari-hari.
- Seni Cadas di Gua Toala
Salah satu ciri khas Kebudayaan Toala adalah seni cadas yang ditemukan di Gua Toala.

Advertisement
Seni cadas ini terdiri dari gambar-gambar yang diukir atau dicadas pada dinding gua, termasuk gambar manusia dan hewan. Seni ini memberikan wawasan tentang aspek artistik dan kreatif dari kebudayaan mereka.
- Kehidupan Nomaden
Seperti banyak kebudayaan Mesolitikum lainnya, Kebudayaan Toala diduga hidup dalam pola hidup nomaden, yang berarti mereka tidak menetap di satu tempat untuk waktu yang lama.
Peralihan kehidupan manusia pendukung zaman Mesolitikum terkait dengan sumber daya alam dan kegiatan berburu yang berubah-ubah.
- Peninggalan Budaya Lainnya
Selain seni cadas, Kebudayaan Toala juga meninggalkan berbagai peninggalan budaya lainnya, termasuk alat-alat dari batu, cangkang kerang, dan artefak sehari-hari lainnya.
Semua ini memberikan gambaran lengkap tentang cara hidup dan perkembangan teknologi manusia Mesolitikum di wilayah itu.
7. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Kebudayaan Bacson-Hoabinh diyakini berkembang di tepi Sungai Mekong, Vietnam, pada periode 10.000 – 4.000 SM.
Hasil budaya zaman Mesolitikum tersebut juga memiliki jejak yang meluas ke kawasan Indo-china, Sumatera Timur, dan Melaka.
Pada sekitar 2000 SM, kebudayaan ini diyakini telah menyebar ke Indonesia melalui jalur barat dan timur.
Jalur barat membawa kebudayaan ini melalui kawasan Melayu Austronesia dengan peninggalan zaman Mesolitikum berupa peralatan tulang, kapak genggam Sumatera, dan kapak pendek.
Di jalur timur, melalui kawasan Papua Melanosoid, peninggalan zaman Mesolitikum berupa alat serpih (flakes).
Kebudayaan Bacson-Hoabinh mencerminkan kepercayaan animisme atau dinamisme dalam sejarahnya.
Ritual manusia purba yang menempatkan mayat dengan posisi jongkok dan dilumuri cat merah dianggap sebagai cara untuk ‘mengembalikan kehidupan’ kepada manusia purba yang telah tiada.