4 Jenis-jenis Ikatan Kimia beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap
Seluruh partikel atom di dunia tidak pernah diam dan untuk bisa stabil mereka membentuk ikatan kimia.
Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimianya maka senyawa yang terbentuk pun semakin tidak stabil dan memungkinkan terjadi reaksi hingga stabil. Pembentukan ini dipengaruhi kuat oleh elektron valensi.
Jenis Ikatan Kimia
Adanya kekuatan ikatan kimia yang berbeda, yaitu lemah dan kuat, maka terbentuklah jenis ikatan kimia.
Berikut ini 4 jenis ikatan kimia beserta penjelasannya yang detail serta contohnya:
1. Ikatan Kovalen
Jenis ikatan kimia beserta penjelasannya yang pertama adalah ikatan Kovalen.
Ikatan kimia jenis kovalen terjadi dikarenakan adanya pemakaian secara bersama pasangan elektron dari masing-masing atom yang terikat.

Advertisement
Hal ini terjadi karena unsur-unsur atom yang membentuknya mempunyai afinitas elektron yang tinggi.
Selain itu, beda sifat keelektronegatifannya lebih kecil bila dibandingkan dengan ikatan ion.
Contoh dari ikatan kovalen adalah H2 dimana dalam senyawa ini terdapat ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen tunggal.
2. Ikatan Logam
Berdasarkan namanya, ikatan logam merupakan ikatan kimia yang terjadi pada atom-atom yang menjadi unsur logam. Bagaimana ikatan logam bisa terjadi?
Ikatan kimia jenis logam terjadi karena adanya sebuah gaya saling tarik menarik dari arah inti logam dengan banyak elektron.
Elektron-elektron tersebut adalah elektron yang bisa bergerak bebas sehingga disebut lautan elektron.
Ikatan logam bersatu bersama ikatan kovalen dan ikatan ion sebagai jenis ikatan kimia yang memiliki kekuatan tinggi. Maka dari itu, senyawa yang terbentuknya pun bersifat stabil.
3. Ikatan Ion atau Elektrovalen
Jenis ikatan kimia beserta penjelasan selanjutya adalah ikatan ion atau yang disebut juga dengan ikatan elektrovalen.
Ikatan ini merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya interaksi serah terima atau elektron yang saling berpindah.
Secara detail, unsur dengan derajat ionisasi lebih kecil akan secara otomatis melepaskan elektron valensi (elektron terluar pada kulit atom) membentuk kation.
Sementara atom lainnya dengan angka afinitas besar akan menerima atau menangkap elektron tersebut sehingga membentuk ionik.
Keuda ion tersebut pun akan terikat dengan gaya elektrostatis yang sesuai dengan hukum Coulomb.