10 Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya Lengkap dengan Penjelasannya

10 Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya Lengkap dengan Penjelasannya – Faktanya, Indonesia memiliki berbagai macam jenis tanah yang tersebar di berbagai daerahnya.

Hal
ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh letak astronomis dan geografis pada
setiap daerah di Indonesia.

Nah,
tanah yang kita jumpai di satu tempat dengan daerah lainnya bisa berbeda karena
masing-masing tanah memiliki karakteristik dan fungsinya yang berbeda juga.

Untuk
mendapatkan penjelasan lebih lengkap terkait jenis-jenis tanah di Indonesia,
yuk simak artikel ini hingga bagian akhir.

Berikut Deretan Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya

cdns.diadona.id

Tanah merupakan lapisan tipis di permukaan bumi yang terdiri dari berbagai bahan organik dan anorganik.

Dalam bahasa Yunani, tanah disebut dengan istilah pedon. Sedangkan, ilmu yang mempelajari aspek geologi tanah dinamakan pedologi.

Memiliki
peran penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, tanah di
Indonesia ada beberapa jenis dengan karakteristik berbeda-beda.

Tentunya dengan mengetahui jenis-jenis tanah dapat membantu kita untuk menentukan tanaman apa yang sesuai pada jenis tanah tersebut.

Bagaimana Proses Pembentukan Tanah?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan batuan.

Sebagai lapisan bumi yang terluar dari permukaan bumi, tanah memegang peranan penting bagi lini kehidupan.

Tanah
juga dapat mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air. Tak
hanya itu saja, tanah juga dapat menjadi habitat bagi berbagai mikroorganisme.

Di
samping manfaatnya yang berlimpah, nyatanya diperlukan proses yang panjang
dalam pembentukan tanah. Proses pembentukan tanah harus melalui rentang waktu
yang cukup lama.

Terdapat
empat tahapan dalam proses pembentukan tanah, yaitu:

1.
Pelapukan batuan

Proses
ini terjadi saat batuan hancur secara fisik, kimiawi, dan biologis. Proses pelapukan
batuan biasanya berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pelapukan batuan, antara lain cuaca, suhu, dan tekanan dalam batu itu sendiri.

Proses pelapukan batuan sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fisik, kimiawi, dan biologis.

2.
Pelunakan struktur tanah

Ketika batuan telah berubah menjadi partikel yang lebih kecil, perlahan batu ini akan terkikis hingga mengalami pelunakan.

Proses inilah yang kemudian disebut sebagai proses pelunakan struktur tanah.

Air dan udara berperan penting untuk mengikis batuan kecil dengan cara melewati celah-celah batuan tersebut.

Dalam prosesnya, rongga-rongga dalam batuan pun akan terbentuk. Hingga kemudian rongga ini akan menjadi tempat hidup bagi mikroorganisme seperti mikroba dan lumut.

3.
Tumbuhnya tanaman perintis

Batuan yang sudah melewati proses pelunakan kemudian akan ditumbuhi tanaman perintis.

Nah, umumnya ukuran tanaman lebih besar daripada lumut dan sudah memiliki akar yang bisa masuk melalui celah batuan.

Tumbuhnya tanaman perintis ini disebabkan karena adanya unsur air yang melimpah di dalam bebatuan lunak.

Tanaman perintis kemudian akan menghasilkan asam humus yang selanjutnya mengalir ke celah batuan.

Kemudian,
asam humus akan membuat batuan lunak menjadi lapuk sempurna hingga berbentuk
tanah. Nah, proses ini biasanya disebut sebagai pelapukan biologis.

4.
Penyuburan tanah

Batuan yang sudah lapuk sempurna akan mendapatkan bahan organik dari organisme yang tumbuh di atasnya.

Kemudian, tanah akan mengalami proses penggemburan sehingga mampu menghasilkan unsur hara dan air.

Hingga akhirnya tanah akan menjadi subur dan dapat ditumbuhi berbagai macam organisme.

Jenis-jenis Tanah di Indonesia

Nah, kini kamu sudah tahu bukan proses pembentukan tanah?

Agar wawasan kamu semakin luas, yuk perhatikan deretan jenis tanah di Indonesia berikut ini.

1.
Tanah Regosol

Jenis tanah yang pertama ada tanah regosol yang merupakan salah satu jenis tanah vulkanik.

Seperti yang kita ketahui, tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair dari gunung api.

Tanah regosol memiliki ciri antara lain memiliki warna yang kelabu, teksturnya kasar seperti pasir, dan memiliki konsistensi lepas.

Nah, konsistensi lepas ini artinya ketika kamu menggenggam tanah regosol maka tanah tersebut tidak akan lengket di tangan.

Selain
itu, jenis tanah yang satu ini juga cocok sekali ditanami tumbuhan karena
memiliki pH netral.

Lalu,
di mana kamu bisa menemukan jenis tanah regosol? Nah, umumnya, tanah regosol
dapat ditemukan di daerah pegunungan yang dekat dengan lereng vulkanik seperti
di daerah Jawa, Bali, dan Bengkulu.

2.
Tanah Andosol

Hampir menyerupai dengan tanah regosol, tanah andosol adalah salah satu jenis tanah vulkanik juga.

Ciri khas dari tanah regosol adalah berwarna coklat-hitam, memiliki tekstur halus, dan konsistensinya gembur.

Selain itu, jenis tanah ini juga memiliki permeabilitas sedang sehingga dapat menyerap banyak air.

Maka tak heran jika tanah andosol juga memiliki kelembapan yang tinggi.

Persebaran
tanah andosol berada di wilayah vulkanik namun jauh dari lerengnya. Tanah
andosol banyak ditemukan di Gunung Salak, Gunung Rinjani, dan Pegunungan Ijen.

3. Tanah Organosol

Tanah
organosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik. Jenis
tanah ini memiliki warna yang beragam, mulai dari coklat hingga hitam.

Lantas, kenapa warna tanahnya bisa kehitam-hitaman? Jadi, sisa-sisa tanaman yang mengalami proses pelapukan akan menghasilkan karbon.

Nah, seperti yang kamu ketahui bahwa karbon memiliki warna hitam. Jadi, tidak mengherankan bukan jika tanah argosol warnanya hitam?

Selain
itu, tanah argosol juga memiliki ciri lainnya yakni konsistensinya tidak lekat,
teksturnya halus, dan tidak terstruktur.

Jenis
tanah argoso memiliki tingkat pH <4 (asam) sehingga kemampuan untuk mengikat
unsur haranya rendah. Dengan demikian, jenis tanah yang satu ini tidak cocok
untuk ditanami berbagai tanaman.

Tanah
argosol dapat kamu temukan di wilayah dengan curah hujan tinggi dan di wilayah
rawa, misalnya di Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Selatan.

4. Tanah Aluvial

Tanah aluvial adalah jenis tanah sedimen yang terbentuk dari batuan sedimen.

Ciri khas dari tanah alluvial yakni berwarna coklat, memiliki konsistensi lekat, tidak ada struktur, dan tekstur tanahnya yang beragam mulai dari tekstur kasar (pasir) hingga halus (liat).

Selain
itu, tingkat pH jenis tanah ini juga bervariasi sehingga tingkat kesuburannya
pun bervariasi juga mulai dari sedang hingga tinggi.

Kamu
bisa menemukan tanah aluvial berada di wilayah hilir sungai, misalnya di
sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan Sungai Mahakam. 

5. Tanah Podsol

Jenis tanah berikutnya yang juga terdapat di Indonesia adalah tanah podsol.

Merupakan salah satu jenis tanah kuarsa yakni jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa, tanah podsol memiliki ciri berwarna kuning keabuan, konsistensinya lekat, dan strukturnya gumpal.

Tanah podsol juga memiliki tingkat pH rendah sehingga tingkat kesuburannya pun cukup rendah.

Sementara itu, untuk persebarannya sendiri berada di wilayah iklim basah dengan curah hujan > 2500 mm/tahun seperti di daerah Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, dan Sumatera Utara.

6. Podsolik Merah Kuning

Tak hanya tanah podsol saja yang termasuk jenis tanah kuarsa, ada pula tanah podsolik merah kuning.

Ciri khas dari tanah podsolik merah kuning adalah strukturnya gumpal, kandungan kuarsa tinggi, dan konsistensinya lekat.

Sama seperti namanya, jenis tanah podsolik merah kuning ini juga memiliki ciri berwarna kuning dan merah.

Selain itu, tanah podsolik merah kuning juga memiliki tekstur yang beragam mulai dari kasar hingga halus.

Tingkat pH jenis tanah yang satu ini pun rendah sehingga tingkat kesuburannya rendah.

Wilayah persebarannya berada di iklim basah dengan curah hujan > 2500 mm/tahun, seperti di daerah pegunungan di Jawa Barat dan Sumatera.

7. Tanah Grumosol

Tanah grumosol adalah jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik.

Ciri khas tanah grumosol antara lain memiliki warna coklat hingga kehitaman, bertekstur halus, memiliki konstitensi lekat pada saat basah dan retak pada saat kering.

Sebagai informasi tambahan, tanah grumosol ternyata memiliki dua lapisan, lho!

Dimana lapisan atas memiliki struktur granular sedangkan lapisan bawah memiliki struktur gumpal.

Nah,
kamu dapat menemukan tanah grumosol di wilayah dengan curah hujan rendah,
vulkanik dan karst seperti di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.

8. Tanah Mediteran Merah Kuning

Selain tanah grumosol, tanah merah kuning juga berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik, lho.

Jenis tanah ini memiliki ciri khas berwarna coklat atau putih, memiliki horizon B argilik, teksturnya halus, dan struktur gumpal.

Untuk
tingkat konsistensinya sendiri lekat dan memiliki pH basa. Persebaran tanah
mediteran merah kuning dapat ditemukan di daerah vulkanik atau karst yang
mempunyai ketinggian < 400 m.

9. Tanah Litosol

Tanah litosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya rendah.

Ciri khas dari tanah litosol antara lain berwarna coklat, struktur remah, solumnya dangkal, dan teksturnya yang beragam.

Kamu
dapat menemukan persebaran tanah litosol di wilayah pegunungan dengan lereng
miring, seperti di daerah Jawa Timur, Maluku Selatan, dan Papua.

10. Tanah Latosol

Terakhir, ada tanah latosol yang merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya tinggi.

Tanah latosol ini memiliki ciri khas antara lain berwarna coklat-merah, memiliki horizon, solumnya dalam, dan teksturnya lempung.

Selain itu, tanah latosol juga memiliki konsistensi gembur dan struktur remah.

Persebaran tanah latosol berada di wilayah vulkanik dengan curah hujan > 2500 mm, seperti di daerah Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku.

Oke,
itulah deretan jenis tanah di Indonesia lengkap dengan infor persebarannya yang
bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu.

Jenis
tanah di Indonesia memang sangatlah beragam, itu sebabnya Indonesia merupakan
negara yang kaya akan berbagai jenis tanah.

Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, seperti Proses Terbentuknya Stalaktit dan Stalagmit pada Gua, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta