Mengenal Kaidah Kebahasaan Teks Berita beserta Strukturnya yang Benar

Mengenal Kaidah Kebahasaan Teks Berita Beserta Strukturnya yang Benar – Setiap teks memiliki kaidah kebahasaan masing-masing yang sudah disesuaikan dengan jenis dan tujuan dari suatu teks, termasuk teks berita.

Tentunya ada banyak manfaat memahami teks berita, mulai dari terlatih untuk menyaring berita fakta, melatih kemampuan berbahasa Indonesia hingga meningkatkan kemampuan menulis.

Lewat artikel ini, kita akan belajar tentang teks berita, mulai dari kaidah kebahasaan hingga strukturnya.

Berikut Kaidah Kebahasaan Teks Berita beserta Strukturnya

unsplash.com/RomanKraft

Kira-kira apa sih yang terbayang di benakmu ketika mendengar kata teks berita? Pasti kamu membayangkan koran, majalah, atau acara berita di televisi, kan?

Tahukah kamu, bahwa saat ini teks berita bisa didapatkan dengan mudah dan kamu juga bisa mencarinya di portal berita atau halaman web di internet.

Sama seperti jenis teks lainnya, teks berita juga memiliki kaidah kebahasaan dan strukturnya tersendiri.

Kaidah kebahasaan tersebut dijadikan sebagai ciri khusus dan pembeda antara teks berita dengan teks yang lainnya.

Lantas, apa saja kaidah kebahasaan teks berita dan bagaimana strukturnya? Kamu bisa temukan jawabannya di bawah ini.

Apa
yang Dimaksud Teks Berita?

Sebelum mengetahui kaidah kebahasaan dan struktur teks berita, tentu kamu harus memahami pengertian dari teks berita terlebih dahulu.

Teks berita dapat didefinisikan sebagai teks yang berisi segala peristiwa yang terjadi di dunia.

Biasanya, teks berita disebarkan melalui berbagai media, seperti koran, majalah, radio, televisi, internet, ataupun media lainnya.

Kaidah
Kebahasaan Teks Berita

Secara sederhana, kaidah kebahasaan diartikan sebagai sejumlah aturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam suatu bahasa, termasuk dalam pembuatan suatu teks.

Apabila kita telaah secara etimologi, kaidah kebahasaan berasal dari dua kata, yakni kaidah dan kebahasaan.

Dimana kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda dan membentuk suatu istilah yang memiliki makna tersendiri.

Kaidah merupakan rumusan asas yang menjadi hukum atau aturan yang sudah pasti atau patokan, sementara kebahasaan adalah suatu hal yang berkaitan dengan bahasa (perihal bahasa).

Berdasarkan penjelasan etimologi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kaidah kebahasaan adalah suatu aturan dalam penggunaan suatu bahasa untuk membentuk tata bahasa yang baik.

Sejatinya,
teks berita melaporkan suatu peristiwa, fenomena, atau kejadian serta informasi
mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Teks berita tentunya memiliki
kaidah kebahasaan sendiri, yakni:

1.
Penggunaan bahasa bersifat standar (baku)

Umumnya, teks berita menggunakan bahasa yang baku untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan.

Media-media nasional akan memilih menggunakan bahasa baku karena lebih mudah dipahami oleh umum dibandingkan bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan.

2.
Bahasa yang digunakan biasanya merupakan perpaduan kalimat langsung dan kalimat
tidak langsung

Dalam teks berita, bahasa yang digunakan biasanya merupakan perpaduan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.

Kalimat langsung biasanya ditandai oleh dua tanda petik ganda (“…”) dan diikuti dengan keterangan penyertanya.

Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.

Kalimat tidak langsung sendiri, merupakan kaidah bahasa umum dalam suatu teks cerita, yang biasanya ditampilkan sejak awal atau orientasi teks berita.

Contohnya:

  • “Wisatawan, masyarakat
    dan pendaki tidak diijinkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari
    kawah Gunung Slamet,” paparnya.
  • “Sebelum meletus, gempa
    tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor
    membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam,” tutur Ketua Tim Tanggap Darurat
    Gunung Bromo, Gde Suantika.

3.
Penggunaan konjungsi atau kata penghubung

Teks berita biasanya menggunakan konjungsi atau kata penghubung.

Di mana kata penghubung merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.

Kata penghubung juga berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya.

Hal itu tentu berkaitan dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Contoh:

  • Sejumlah staf administrasi Pelabuhan (Adpel) Makassar mengatakan bahwa Kepala Adpel Makassar telah pulang.
  • Abdullah mengatakan bahwa ayahnya pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke rumah sakit.
  • Data di Badan Pertanahan Nasional (BPN) mnenyebutkan bahwa terdapat lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan produktif di Riau.

4.
Penggunaan kata kerja mental

Dalam teks berita biasanya menggunakan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dan hasil pemikiran.

Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.

Contoh:

  • Mereka memikirkan solusi
    untuk bisa keluar dan peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
  • Warga membayangkan
    seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus

5.
Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat

Penggunaan
fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dan perlunya kelengkapan
suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.

Contoh:

  • Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.
  • Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini.
  • Sepuluh hari menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang non sembilan bahan pokok.
  • Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan tahun baru dan Manado ke pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah. yakni
  • Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.

6.
Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan

Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya.

Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).

Contoh:

  • Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya un turun. Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.
  • Itu tempatnya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmasari Raya, kemudian masuk Jalan Cimanggis, dan masuk Jalan Haji Mansyur,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dandi.

Struktur
Teks Berita

Nah,
setelah kamu tahu kaidah kebahasaan teks berita, lalu bagaimana ya dengan
strukturnya? Struktur teks berita terdiri dari tiga bagian, antara lain:

1.
Orientasi berita

Orientasi
berita adalah bagian pengenalan masalah atau hal apa yang akan dibahas dalam
berita.

2.
Peristiwa

Struktur teks berita ini menceritakan tentang kejadian yang terdapat pada peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara rinci dan berurutan.

Perlu kamu pahami bahwa di bagian ini harus menjelaskan unsur mengapa dan bagaimana.

3.
Sumber berita

Sumber
berita biasanya terletak di bagian awal berita atau akhir berita. Contoh: Semarang,
Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Kota Lama, Semarang, terus
bertambah.

Penutup

Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan untuk kamu terkait kaidah kebahasaan teks berita lengkap dengan strukturnya.

Semoga informasi di atas bisa cukup membantu kamu dalam memahami teks berita lebih jauh lagi, ya!

Jika kamu ingin mencari informasi seputar jenis teks lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan jawabannya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta