Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi dan Contohnya

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi dan Contohnya – Adanya manajemen sumber daya manusia merupakan sebuah pengetahuan yang penting untuk diterapkan. Karena dengan adanya hal tersebut kualitas seorang individu dapat ditingkatkan secara signifikan.

Dalam praktiknya sebenarnya tindakan tersebut tidak hanya memiliki tujuan pengembangan saja. Rehabilitasi juga dilakukan untuk mengubah perilaku tertentu agar lebih baik hasil akhirnya.

Manajemen Sumber Daya Manusia

kompas.com

Peran dalam memajukan masyarakat lebih terlihat pada penerapannya di kehidupan sehari-hari. Karena dengan manajemen maka sistem kemampuan masyarakat dapat ditingkatkan secara signifikan.

Karena dengan melakukan pengaturan secara sistematis pada sebuah sumber daya maka hasilnya bisa lebih optimal. Namun sayangnya di Indonesia sendiri hal seperti ini masih banyak disepelekan.

Banyak orang menganggap bahwa kemampuan akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut memang benar namun menunggu waktunya cukup kontraproduktif dan bisa membuat perusahaan kurang efektif.

Oleh karena itu sebenarnya manajemen dan bimbingan khusus memenang diperlukan agar semuanya bisa lebih optimal. Tidak sedikit contoh perusahaan besar yang sukses dengan pembimbingan kemampuan sumber dayanya.

Memang sangat krusial disini peran mentoring terhadap kemampuan seorang pekerja. Tanpa adanya pelatihan tambahan maka seseorang akan kesulitan untuk bersaing dan tetap produktif.

Hal seperti ini dapat diselesaikan apabila proses pengaturan kerja dilakukan secara optimal. Manajemen SDM adalah penerapan kerja menggunakan metode inkuiri agar memaksimalkan potensi individu.

Ketika penerapan metode yang digunakan sudah bagus maka nanti hasilnya juga mengikuti. Untuk meningkatkan kesadaran memang memerlukan pemahaman mendalam oleh karena itu kami akan memberikan penjelasan lebih.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Terdapat beberapa pakar yang memiliki pendapat tertentu mengenai manajemen SDM. Berikut ini adalah pendapat beberapa pakar yang dapat kamu jadikan referensi terkait dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

1. Henry Simamora

Menurut henry simamora manajemen SDM merupakan tindakan pembimbingan terhadap para pekerja. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi baik soft maupun hardskill.

Karena dengan memiliki pekerja yang terampil maka sebuah perusahaan akan mendapatkan potensi maksimal. Jadi pekerja tersebut tidak hanya terbatas pada pekerjaan awalnya saja.

2. Melayu SP Hasibuan

Di sini manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai tindakan pengembangan baik dari segi relasi dan komunikasi. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas sebuah perusahaan.

3. Hadari Nawawi

Menurut hadari nawawi disini lebih pada pendayagunaan kemampuan dari para pekerja tersebut. Jadi dengan menggali potensi maksimal dari tenaga yang dimiliki oleh pekerja.

4. Garry Desler

Pengertian sumber daya manusia disini lebih difokuskan pada pelatihan dengan tujuan meningkatkan skill terkait kompetensi yang dibutuhkan. Jadi staf perusahaan bisa tetap produktif dengan skill yang dimiliki.

5. Mutiara S. Panggabean

Serangkaian bentuk pengorganisasian, dan pengaturan kepemimpinan terhadap tenaga kerja. Karena dengan terjadinya keteraturan dalam sistem tentu menghasilkan lebih optimal.

Dari kelima ahli tersebut tentu salah satu dapat dijadikan referensi terkait masalah manajemen pegawai. Karena tidak mungkin satu orang dapat selamanya produktif ketika melakukan pekerjaannya.

Fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia

Dari segi praktisnya tentu kegiatan pengaturan seperti ini memiliki fungsi tersendiri. Ada tiga aspek utama yang dapat menjadi fungsi penting adanya tindakan pengaturan terhadap sumber daya manusia.

1. Evaluasi

Ini adalah faktor pertama dilakukannya proses manajemen terhadap karyawan. Karena tanpa adanya manajemen maka evaluasi secara sistematis akan sulit dilakukan pimpinan.

Dengan melakukan evaluasi secara teratur maka pekerja dapat mengerti dimana letak kekurangannya. Namun intensitas evaluasi ini tidak berbanding lurus terhadap efektivitas.

Jadi kebutuhannya lebih pada fungsional manajemen sumber daya manusia saja. Karena ketika tekanan terlalu sering diberikan justru para karyawan tersebut akan menjadi kurang efektif.

2. Pengembangan

Sesuai dengan salah satu pengertian dari para ahli pengembangan merupakan tujuan dilakukannya sistem manajemen. Tanpa adanya sistem seperti ini maka pengembangan kompetensi menjadi sulit.

Proses pengembangan kemampuan dapat berupa skill terkait maupun di luar. Karena dalam dunia kerja tidak hanya kemampuan terkait saja namun keterampilan umum juga diperlukan.

3. Integrasi

Dalam sebuah instansi tidak jarang terjadi perbedaan visi, tentu ini akan cukup berbahaya bagi eksistensi dan efisiensi. Oleh karena itu perlu dilakukan integrasi sebagai bentuk mitigasi.

Dengan melakukan integrasi maka para karyawan dapat menyamakan visi sehingga mampu mencapai tujuan lebih efektif. Hal seperti ini tidak masalah jika dilakukan terlalu sering.

Sebagai variabel kontrol memang cukup optimal demi menciptakan situasi yang kondusif. Fungsi manajemen sumber daya manusia juga akan memberikan produktivitas lebih.

Ketiga fungsi tersebut tentu saja cukup krusial sehingga tidak boleh disepelekan. Tanpa adanya kesinambungan antara integrasi, evaluasi, dan pengembangan maka mesin kerja akan jalan ditempat.

Peran Manajemen Sumber Daya Manusia

Ketika berbicara masalah peran maka aktivitas satu ini memiliki posisi cukup krusial. Apalagi melihat nature dari sebuah korporasi yang fluktuatif dan cenderung destruktif dalam jangka panjang.

Dalam sebuah instansi maupun korporasi destruktif nature dari keduanya memiliki potensi yang tidak boleh disepelekan. Terutama ketika kerja terlalu lepas dan tidak memiliki sistem optimal.

Oleh karena itu perlu adanya sistem khusus agar para karyawan maupun staf dapat saling berkoordinasi. Hal seperti ini meskipun terlihat sepele namun dampaknya cukup masih dalam sebuah perkembangan usaha.

Karena ketika sebuah perusahaan melupakan aspek manajemen sumber daya manusia maka pekerjaannya akan tumpul. Tumpul disini memiliki arti efektivitas yang menurun drastis dan tidak adanya gairah dalam kerja.

Karyawan dan staf tidak membutuhkan motivasi namun sebuah bukti nyata seperti pelatihan. Peningkatan kemampuan diri agar ketika nanti efektivitasnya sudah habis dapat keluar dan membuat pekerjaan sendiri.

Bagi staf senior pelatihan seperti ini berguna untuk melatih kemampuan komunikasi. Karena peran staf senior adalah sebagai monitoring langsung pada para pekerja baru yang kemampuannya masih terbatas.

Oleh karena itu dengan peningkatan kemampuan secara berkala hal ini dapat tercapa. Nantinya proses pengembangan diri akan lebih cepat dilaksanakan dan memberikan hasil lebih optimal.

Tidak percuma jika bisa mempertahankan pekerja tua yang mampu menjadi supervisi bagi staf muda. Justru ini akan menghemat sumber daya dari instansi maupun korporasi untuk mencari ahli baru.

Proyeksi dari staf senior tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan bimbingan secara langsung. Jadi nantinya softskill akan lebih berguna ketika menjadi seorang pengawas.

Contoh dari Manajemen Sumber Daya Manusia

Contoh penerapan manajemen SDM yang baik dalam sebuah instansi adalah pelatihan pada pekerja senior. Senior disini berarti mereka sudah memiliki usia hampir memasuki masa pensiun.

Disini efektivitas mereka tentu saja sudah menurun drastis dan memiliki kontribusi kecil ketika tetap dipertahankan. Namun ada satu aspek yang tetap dapat dimanfaatkan dari seorang staff senior.

Pengetahuan mereka dalam melakukan handle terhadap tugas tertentu dan bagaimana mencapai efektivitas tertinggi. Disini pegawai baru akan sangat terbantu ketika mendapatkan mentoring secara langsung.

Namun tidak semua pegawai senior mampu memiliki komunikasi yang bagus. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia harus memfasilitasi pelatihan komunikasi optimal agar hal tersebut dapat tercapai.

Karena sekali lagi komunikasi merupakan kunci dari keberhasilan sebuah kerjasama antara senior dan juniornya. Tanpa adanya jalinan komunikasi maka interaksi keduanya menjadi kurang optimal.

Apabila seorang pekerja senior langsung digantikan dengan fresh blood tidak selamanya memiliki arti baik. Justru ini dapat mengurangi bagaimana proyeksi ke depan dari sebuah perusahaan.

Para pegawai lama tentunya lebih tahu bagaimana karakter perusahaan atau instansi. Ini yang perlu dipelihara dan disesuaikan dengan adanya tenaga baru tersebut. Jadi tradisi tidak langsung hilang begitu saja.

Tanpa adanya contoh manajemen sumber daya manusia seperti ini maka sebuah instansi atau perusahaan akan cukup sulit dalam beradaptasi. Karena adaptasi tidak dapat dilakukan secara instan maka hal seperti ini tetap harus dioptimalkan.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan utama adanya proses seperti ini adalah memelihara efektivitas kerja dari sebuah instansi atau perusahaan. Karena sekali lagi dalam dunia kerja efisiensi dan produktivitas adalah kunci utama. 

Apabila networking dalam sebuah perusahaan terganggu maka akan terjadi total chaos. Untuk menghindari hal seperti ini perlu dilakukan manajemen secara menyeluruh terhadap karyawan.

Tindakan penyesuaian yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dari efisiensi atau produktivitas. Memberikan pengetahuan baru pada para tenaga kerja juga perlu dilakukan.

Tujuannya untuk mempermudah proses manajemen sumber daya manusia dalam jangka panjang ketika produktivitas dan efisiensinya berkurang. Jadi memang perannya cukup krusial dalam sebuah instansi.

Tujuan fungsional seperti itu memang memiliki proyeksi jangka pendek sehingga dampaknya langsung bisa dirasakan. Sayangnya untuk jangka panjang memerlukan penyesuaian lain terhadap kondisi.

Menjaga atmosfer sosial antar para pekerja juga penting dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas. Tujuan sosial ini lebih pada proyeksi jangka panjang sehingga hasilnya cukup lambat untuk dirasakan.

Ketika integrasi sosial antara staf sudah terwujud maka atmosfer kerja akan kompetitif secara sehat. Disini efektivitas kerja akan meningkat secara drastis ketika kondisi lingkup kerja kondusif.

Memang setiap instansi memiliki kondisi dan kebutuhan berbeda. Oleh karena itu pimpinan juga perlu menyadari mana yang lebih penting untuk diutamakan apakah fungsionalitas atau sosial.

Kombinasi antara keduanya juga diperlukan demi mencapai kondisi kerja yang ideal. Karena ruang lingkup manajemen sumber daya manusia bagus maka nantinya akan terjalin efisiensi maksimal.

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Pembinaan Karir

Salah satu ciri perusahaan yang bagus adalah memikirkan proyeksi pengembangan karir pekerjanya. Jadi disini para staf tidak hanya menjadi drone dan melakukan tugas mundane sesuai produksi.

Justru dengan adanya pengembangan fungsionalitas individu nantinya pekerja tersebut dapat mengeluarkan potensinya secara maksimal. Jadi kemampuan tinggi akan membuat staf tersebut multifungsi.

Misalnya tidak hanya kemampuan fundamentalnya saja yang digunakan perusahaan. Namun dengan manajemen sumber daya manusia yang tepat pekerja tersebut dapat berpindah divisi tertentu.

Hal seperti ini sudah umum dilakukan oleh perusahaan luar negeri. Tujuannya tentu saja untuk menghemat jumlah penggunaan tenaga kerja. Karena dengan meningkatnya volume pekerja tentu manajemen akan menjadi sulit.

Oleh karena itu dengan menghemat dan mengoptimalkan potensi para karyawan akan timbul efisiensi. Produktivitas juga dapat dipompa agar lebih optimal dengan adanya pengurangan jumlah tenaga ahli.

Karena tidak selamanya staf ahli dibutuhkan dalam jumlah besar. Oleh karena itu akan lebih baik ketika melatih aset yang sudah ada agar lebih optimal. Meningkatkan kemampuan aset juga terbukti sebagai investasi jangka panjang bagus.

Hal tersebut dapat membuat seorang pekerja menjadi lebih loyal dan memberikan kontribusi optimal. Justru dengan tingginya frekuensi pekerja efisiensi dan produktivitas akan terganggu.

Networking dalam sebuah pekerjaan dapat terhambat karena adanya penyesuaian terhadap sistem. Akan sangat disayangkan jika hal seperti ini harus sering dihadapi perusahaan terutama yang memiliki basis kecil.

Justru mempertahankan beberapa pekerja senior loyal akan membuat proses interaksi lebih optimal. Nantinya mereka juga dapat menjadi seorang penanggung jawab dari para staf baru.

Adanya sistem seperti ini terbukti sehat dan mampu membuat sebuah instansi bertahan lebih lama. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia memegang peran penting terhadap survivabilitas usaha.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah