Rangkuman Masa Orde Baru beserta Latar Belakang Hingga Penyebab Runtuhnya
Kelahiran Orde Baru dimulai dengan peristiwa monumental penerbitan Supersemar, Pelajari sejarah Orde Baru lengkap di sini.
c. Korporatisasi Negara: Pemerintahan Orde Baru menerapkan kebijakan korporatisasi negara (state corporatism), di mana kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai lapisan.
Hal ini termasuk buruh, pers, perempuan, kelompok profesi, dan organisasi keagamaan, dimasukkan ke dalam wadah-wadah tunggal sebagai organisasi massa yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
d. Sentralisasi Pemerintahan: Pentingnya peran pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan dan keputusan mengakibatkan pemerintah daerah hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan dari pemerintah pusat.
Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan ekonomi antara pusat dan daerah.
e. Program Bantuan Luar Negeri: Melalui lembaga IGGI (International Governmental Group for Indonesia), pemerintah berhasil menyusun program bantuan luar negeri.
Selain itu juga termasuk penangguhan dan peringanan syarat-syarat pembayaran kembali utang-utang dari masa Orde Lama.
f. Sistem Semi Perwakilan: Penerapan sistem semi perwakilan dalam kepartaian, mengacu pada UU No. 3 Tahun 1985, dianggap mencapai stabilitas politik yang diharapkan sejak awal Orde Baru.

Advertisement
Meski demikian, sistem ini menunjukkan keterbatasan dalam merespons aspirasi masyarakat yang semakin berkembang.
Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dalam mengatasi tantangan ekonomi pada fase awal Orde Baru, Soeharto menetapkan sasaran pembangunan yang jelas.
Pemerintahan Orde Baru menekankan fokus utama mereka dalam menerapkan kebijakan ekonomi melalui konsep yang dikenal sebagai Trilogi Pembangunan.
Trilogi Pembangunan
Trilogi Pembangunan adalah kerangka pembangunan nasional yang diusung oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia, menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam upaya pembangunan negara.
Trilogi Pembangunan terdiri dari tiga aspek kunci, yaitu menjaga stabilitas nasional yang dinamis, mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan mewujudkan pemerataan pembangunan serta hasilnya.
Tujuan pembangunan nasional pada masa Orde Baru adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, baik dari segi materi maupun spiritual.
Pelaksanaan pembangunan didasarkan pada tiga landasan, yaitu landasan idiil (Pancasila), landasan konstitusional (UUD 1945), dan landasan operasional (GBHN).
Trilogi Pembangunan diartikulasikan sebagai sebuah kesatuan yang seimbang dan saling berkaitan, saling memengaruhi satu sama lain.
Meskipun dianggap berhasil dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Trilogi Pembangunan juga memicu kontroversi karena pelaksanaannya berdampak pada kendali media dan penanganan aksi mahasiswa.