Materi PAI Kelas 3 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya
Materi PAI Kelas 3 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya – Semester baru akan segera dimulai, apakah kamu sudah tahu apa saja yang materi PAI dipelajari di semester ini?
Khusus untukmu, Mamikos akan membagikan informasi seputar materi PAI kelas 3 semester 1 dan 2 kurikulum merdeka yang dapat kamu pelajari.📚
Yuk, persiapkan dirimu untuk belajar bersama Mamikos di tempat yang nyaman dan dalam kondisi yang siap. Oh, ya, ajak temanku juga agar sesi belajar ini semakin menyenangkan, ya.🧕🏻🧑🏻
📖Apa saja Materi PAI Kelas 3 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka?
Daftar Isi
Daftar Isi
Berdasarkan buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dan Kementerian Agama Republik Indonesia, siswa kelas 3 akan menerima total 10 bab materi.
Pada semester 1, siswa kelas 3 akan mempelajari 5 bab dan di semester 2 sebanyak 5 bab. Yuk, langsung saja kita mulai sesi belajar bersama Mamikos menggunakan rangkuman materi PAI kelas 3 semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka.
📜Materi PAI Kelas 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka
Dalam semester ini, siswa akan mempelajari sebanyak 5 bab materi PAI kelas 3, di antaranya:
Bab I. Asyiknya Belajar Surah Al-‘Alaq
A. Membaca Surat Al – ‘Alaq
Bacaan dimulai dengan basmalah dan dilanjutkan dengan membaca keseluruhan Surah Al-‘Alaq yang berjumlah 5 ayat dengan memperhatikan tajwid dan tulisan dalam buku paket atau menggunakan Al-Quran.
Ayat satu
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan,
Ayat dua
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
Ayat tiga
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah,
Ayat empat
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang mengajar (manusia) dengan pena,
Ayat lima
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
B. Mengenal Hukum Bacaan Qalqalah
Pengertian Qalqalah
Qalqalah berarti getaran suara. Getaran yang dilambangkan oleh huruf qāf, ṭā, bā’, jīm, dan dāl yang bersukun atau berhenti karena waqaf.
Huruf Qalqalah ada 5, yaitu ق , ط , ب , ج dan د.
Macam-macam Qalqalah
Terdapat dua macam qalqalah, yaitu sugra dan qubra. Qalqalah sugra yaitu apabila huruf qalqalah itu asli disukun atau mati. Cara bacanya dengan memantulkan suara dengan agak ringan.
Sedangkan qalqalah kubra ketika huruf qalqalah tersebut mati karena waqaf, dengan cara baca lebih jelas daripada qapqalah sugra.
C. Menulis QS. Al-‘Alaq Ayat 1-5
Dalam sub materi ini, siswa kelas 3 akan belajar untuk menulis ayat dalam Surah Al-‘Alaq dengan ketentuan yang benar, yaitu:
- Menulis dari arah kanan ke kiri.
- Ada yang dapat disambung, ada juga yang tidak dapat disambung.
- Ada yang di atas garis dan ada yang di atas garis yang menjulur ke bawah.
- Cermati dengan saksama QS. al-‘Alaq ayat 1-5 agar tidak ada yang tertinggal!
D. Menghafal QS. Al-‘Alaq Ayat 1-5
Selanjutnya, siswa akan diminta untuk menghafal Surah Al-‘Alaq menggunakan cara cepat, yaitu:
- Bacalah dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan.
- Bacalah ayat per ayat secara berulang-ulang.
- Bacalah dari ayat pertama sampai ayat terakhir.
- Ulangi dan ulangi lagi sampai kalian benar-benar hafal.
E. Pesan Pokok QS. Al-‘Alaq Ayat 1-5
Pada bab ini, siswa kelas 3 mempelajari tentang asbabunnuzul dan pesan pokok yang disampaikan melalui QS. Al-‘Alaq ayat 1-5.
Asbabunnuzul QS. Al-‘Alaq Ayat 1-5
QS. Al-‘Alaq ayat 1-5 diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berkhalwat atau mengasingkan diri dari keramaian di Gua Hira.
Saat itu Nabi Muhammad SAW didatangi oleh Malaikat Jibri yang berkata “Bacalah!” Nabi menjawab. “Aku tidak bisa membaca”.
Kemudian Malaikat Jibril mendekap Nabi dan berkata, “Bacalah!”, tetapi Nabi tetap menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” sampai berulang tiga kali dan Nabi menirukan ayat 1 – 5 Surah Al-‘Alaq.
Ketika Nabi pulang dari berkhalwat dan menggigil kedinginan, Siti Khadijah menyelimutinya dengan cerita dari Nabi saat ditemui oleh Malaikat Jibril.
Siti Khadijah kemudian mengajak Nabi untuk menemui pamannya yang seorang pendeta, Waraqah bin Naufal. Waraqah menjelaskan bahwa itu merupakan wahyu dari Allah dan tanda Muhammad diutus sebagai Nabi dan Rasul.
Pesan Pokok QS. Al-‘Alaq Ayat 1-5
- Perintah membaca yang berarti perintah untuk belajar.
- Pentingnya kegiatan membaca.
- Allah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- Pena sebagai alat mengembangkan pengetahuan.
- Allah merupakan Tuhan Yang Mahamulia.
- Allah yang memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia.
- Membaca adalah kunci ilmu.
Bab II. Ayo Mengenal Tuhan Kita
Selanjutnya di bab 2, guru akan mengajak para siswa untuk mengenal sifat wajib Allah SWT dengan beberapa sub pelajaran, seperti:
Sifat Wajib Allah SWT
A. Pengertian Sifat Wajib Allah SWT
Sifat wajib Allah merupakan sifat yang hanya dimiliki oleh Allah. Sifat mahasempurna yang berjumlah 20.
B. Menghafal Sifat Wajib Allah SWT
C. Menghayati Sifat Wajib Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Wujud (Ada)
Kita harus selalu merasa diawasi oleh-Nya dan menjaga kejujuran dalam segala perbuatan.
2. Qidam (Dahulu)
Mengutamakan Allah dalam setiap keputusan dan bersandar hanya kepada-Nya.
3. Baqa’ (Kekal)
Mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada hal-hal duniawi yang sifatnya sementara.
4. Mukhalafatu lil hawaditsi (Berbeda dengan Makhluk)
Meniatkan ibadah hanya kepada-Nya dan menjauhi segala bentuk syirik.
5. Qiyamuhu binafsihi (Berdiri Sendiri)
Kita harus selalu bergantung dan berdoa kepada Allah.
6. Wahdaniyah (Esa)
Mengajarkan kita untuk hanya menyembah Allah dan menjaga persatuan di antara sesama umat.
7. Qudrah (Kuasa)
Kita harus tetap optimis dan tidak putus asa menghadapi ujian hidup.
8. Iradah (Berkehendak)
Segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, sehingga kita harus ikhlas menerima ketetapan-Nya.
9. Ilmu (Mengetahui)
Selalu introspeksi diri dan berbuat baik meskipun tidak ada yang melihat.
10. Hayat (Hidup)
Selalu bersyukur atas hidup dan memanfaatkannya untuk kebaikan.
11. Sama’ (Mendengar)
Memperbanyak doa dan berbicara dengan kebaikan.
12. Basar (Melihat)
Menjaga perilaku dan menjauhi segala bentuk dosa.
13. Kalam (Berfirman)
Mengingatkan kita untuk memahami wahyu-Nya sebagai pedoman hidup.
14. Qadiran (Mahakuasa)
Yakin bahwa Allah mampu memberikan solusi atas setiap masalah dan tidak bergantung sepenuhnya pada makhluk.
15. Muridan (Mahaberkehendak)
Mendorong kita untuk selalu menerima takdir dengan lapang dada, baik itu rezeki, jodoh, maupun kehidupan.
16. Aliman (Mahamengetahui)
Allah mengetahui isi hati dan niat kita, sehingga kita harus selalu jujur dalam niat dan perbuatan.
17. Hayyan (Mahahidup)
Hidup Allah sempurna, sehingga kita wajib menyandarkan hidup sepenuhnya hanya kepada-Nya.
18. Sami’an (Mahamendengar)
Memperbanyak doa dan tidak merasa sendiri.
19. Basiran (Mahamelihat)
Allah melihat segala sesuatu, sehingga kita senantiasa menjalankan amal kebaikan.
20. Mutakalliman (Mahaberfirman)
Allah berbicara melalui wahyu-Nya, sehingga kita harus menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup.
Sifat Mustahil Allah SWT
A. Pengertian Sifat Mustahil Allah SWT
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dan tidak pernah dimiliki Allah karena Dia mahasempurna.
B. Menghafal Sifat Mustahil Allah SWT
C. Menghayati Sifat Mustahil Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
1. ‘Adam (Tidak Ada): Meyakini Allah selalu ada dan tidak pernah meninggalkan kita.
2. Huduts (Baru): Fokus pada amal ibadah karena Allah telah ada sebelum segala sesuatu.
3. Fana (Binasa): Bergantung hanya kepada Allah, bukan pada hal yang fana.
4. Mumathalatu lil hawaditsi (Menyerupai Makhluk): Tidak membandingkan Allah dengan makhluk-Nya.
5. Ihtiyaj (Membutuhkan): Sadar bahwa kita selalu membutuhkan Allah, bukan sebaliknya.
6. Ta’addud (Berbilang): Menjaga tauhid dengan tidak menyekutukan Allah.
7. ‘Ajz (Lemah): Menghadapi masalah dengan berdoa kepada Allah.
8. Karahah (Terpaksa): Ikhlas menerima takdir yang ditetapkan oleh Allah.
9. Jahl (Bodoh): Berusaha mencari ilmu sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
10. Maut (Mati): Mengingat Allah dalam setiap aktivitas karena Dia Maha Hidup.
11. Shamam (Tuli): Selalu berdoa dengan keyakinan Allah mendengar setiap permohonan.
12. ‘Ama (Buta): Menjaga perbuatan karena Allah Maha Melihat.
13. Bukm (Bisu): Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup.
14. Kaunuhu ‘Ajizan (Dalam Keadaan Lemah): Memohon kekuatan hanya kepada Allah.
15. Kaunuhu Karihan (Dalam Keadaan Terpaksa): Bersyukur atas segala ketetapan Allah.
16. Kaunuhu Jahilan (Dalam Keadaan Bodoh): Selalu belajar untuk menambah wawasan agama.
17. Kaunuhu Mayyitan (Dalam Keadaan Mati): Memperbanyak amal sebagai bekal akhirat.
18. Kaunuhu Ashamma (Dalam Keadaan Tuli): Menjaga ucapan dan sering berdzikir.
19. Kaunuhu A’ma (Dalam Keadaan Buta): Berbuat baik dengan keyakinan Allah mengawasi.
20. Kaunuhu Abkama (Dalam Keadaan Bisu): Mengikuti wahyu Allah dalam setiap tindakan.
Sifat Jaiz Allah SWT
A. Pengertian Sifat Jaiz Allah SWT
Sifat jaiz adalah sifat yang boleh ada pada Allah SWT. Dia berhak melakukan atau tidak melakukannya.
B. Menghafal Sifat Jaiz Allah SWT
فعل ما يريد
Fi’lu ma yurid
Berbuat sesuai kehendak-Nya
C. Menghayati Sifat Jaiz Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menerima segala takdir Allah dengan ikhlas, baik itu berupa kesenangan maupun ujian.
- Tidak mempertanyakan kehendak Allah, karena semua yang terjadi memiliki hikmah.
- Memahami bahwa Allah bebas berkehendak, sehingga memotivasi untuk lebih tawakal dalam menjalani hidup.
- Menghindari rasa sombong, karena segala sesuatu terjadi atas izin Allah.
- Memperbanyak doa, sebab Allah Maha Berkehendak mengabulkan doa hamba-Nya.
Ayo Mengenal Allah SWT Melalui Asmaulhusna
A. Asmaulhusna Al-Wahhab
Al-Wahhab berarti Mahapemberi. Allah yang memberikan karunia kepada kita. Memberi keimanan, kesehatan, keselamatan, rezeki dan lainnya. Oleh karenanya kita dapat merasakan banyak nikmat dalam kehidupan kita.
B. Asmaulhusna Al-Kabir
Al-Kabir artinya Mahabesar, karena hanya Allah yang Mahabesar dan tidak tertandingi. Keberadaan alam semesta dan tata surya dan manusia yang merupakan makhluk paling sempurna telah menjadi bukti betapa kebesaran Allah tidak pernah tertandingi.
Bab III. Perilaku Terpuji adalah Kepribadianku
Materi kelas 3 SD semester 1 Kurikulum Merdeka di bab ketiga adalah tentang perilaku terpuji, yang mempelajari:
A. Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada orangtua berarti menunjukkan sikap sayang, patuh, serta taat kepada keduanya.
Ciri-ciri Anak yang Berbakti kepada Orangtua
- Berkata lemah lembut pada orang tua.
- Taat kepada perintah ayah dan ibu.
- Selalu mendoakan.
- Menjaga nama baiknya.
- dll
B. Berbakti Kepada Guru
Merupakan sikap sayang, patuh taat, dan hormat kepada guru, serta memiliki ciri-ciri seperti:
- Bersikap merendah.
- Mendengar nasihat dan hikmah darinya.
- Selalu berdoa memohon ampun untuknya.
- Senantiasa sopan.
- Meminta izin jika bertanya.
- Menyelesaikan tugas yang diberikan.
C. Menghormati Orang Lain
Allah telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan menghormati. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Hujarat: 13.
Ciri-ciri:
- Sopan dan santun dalam berbicara.
- Tidak mengganggu teman yang beribadah.
- Memilih sahabat bukan karena kaya, cantik, atau satu suku.
- Menghargai pendapat teman.
- dll
Bab IV. Aku Bangga Mampu Berpuasa
Materi kelas 3 semester 1 Kurikulum Merdeka di bab 4 berisi tentang puasa, seperti:
A. Ketentuan Puasa
Puasa berarti menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Syarat Wajib Puasa
- Baligh
- Islam
- Berakal
- Mampu
Syarat Sah Puasa
- Beragama Islam
- Tamyiz atau orang yang dapat membedakan yang baik dan tidak baik.
- Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
- Pada waktu yang diperbolehkan puasa.
B. Hikmah Puasa
- Berlatih sabar
- Terbiasa peduli pada orang lain
- Mendidik perilaku amanah dan jujur
- Menumbuhkan perasaan sayang kepada sesama
- Mengendalikan diri
- Melatih rasa syukur
Bab V. Aku Suka Belajar Sejarah Islam
Bab lima berisi 3 sub materi untuk dipelajari oleh siswa kelas 3 SD pada pelajaran PAI, yang berisi tentang:
A. Arab Pra-Islam
Disebut sebagai Jazirah Arab karena wilayah tersebut dihuni oleh mayoritas bangsa Arab. Wilayah tersebut sebagian besar adalah padang pasir dan berada di antara Benua Asia dan Afrika, dengan cuaca sangat panas.
Bangsa Arab adalah bangsa yang mencintai syair karena mereka tidak mengenal Tuhan dan menyembah berhala.
Mereka membunuh anak perempuan mereka sendiri, suka berselisih, berkelahi dan berperang.
B. Kisah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir di Makkah pada 571 M yang bertepatan pasukan bergajah yang menyerang Ka’bah. Oleh karena itu, tahun kelahiran Nabi disebut dengan Tahun Gajah. Akhlaknya yang mulia telah menjadi tauladan bagi umat Islam hingga hari akhir nanti.
C. Ayo Melantunkan Selawat, Syair atau Qasidah
Selawat adalah salam penghormatan atas Nabi Muhammad SAW. Bisa juga berarti doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW, yang telah diutus menjadi tauladan dan rahmat bagi alam semesta.
📜Materi PAI Kelas 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Materi PAI kelas 3 semester 2 Kurikulum Merdeka juga memuat 5 bab materi dan di akhiri dengan evaluasi melalui soal-soal terkait.
Berikut adalah daftar materi PAI kelas 3 semester 2:
Bab VI. Senangnya Belajar Hadis
Terdapat 5 sub bab dalam materi di bab 6 semester 2 ini, yaitu:
A. Membaca Hadis Salat Berjamaah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
“Salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”
Hadis ini menekankan keutamaan melaksanakan salat berjamaah dibandingkan salat sendirian, karena memiliki pahala yang lebih besar dan menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam ibadah.
B. Menulis Hadis Salat Berjamaah
- Cara menulis Hadis sama dengan cara menulis ayat Al-Qur’an.
- Menulis dari arah kanan ke kiri.
- Ada yang dapat disambung, ada juga yang tidak dapat disambung.
- Ada yang di atas garis dan ada yang di atas garis yang menjulur ke bawah.
- Cermati huruf dan harakatnya agar tidak ada yang tertinggal!
C. Menghafal Hadis Salat Berjamaah
- Bacalah dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan!
- Potonglah Hadis tersebut menjadi beberapa bagian sesuai dengan kemampuan kalian!
- Bacalah secara berulang-ulang!
- Ulangi dan ulangi lagi sampai kalian benar-benar hafal secara keseluruhan.
D. Pesan Pokok Hadis Salat Berjamaah
- Sebaiknya salat dilakukan dengan berjemaah.
- Pahala salat berjemaah dilipatgandakan.
- Hendaknya kita mencari pahala sebanyak-banyaknya.
- Mempelajari tata cara salat berjemaah.
- Membangun atau menyediakan sarana ibadah untuk salat berjemaah.
E. Praktik Salat Berjamaah
Siswa akan diajak untuk mempraktikkan salat berjamaah dengan menggunakan tata cara yang benar, seperti:
- Makmum sengaja berniat untuk mengikuti imam.
- Imam berdiri di depan sedang makmum berada di belakang.
- Laki-laki tidak diperbolehkan ikut imam perempuan.
- Imam dianjurkan mengarahkan ṣaff atau barisan agar lurus dan rapat. Rapat bukan berarti berdesak-desakan. Tetap berposisi nyaman untuk melakukan gerakan salat.
- Apabila makmum hanya satu laki-laki, disunnahkan berada di samping kanan imam agak mundur sedikit.
- Demikian pula bila imam dan makmum sama-sama perempuan
Bab VII. Ayo Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT
Terdapat beberapa materi dalam bab 7 yang terdiri dari:
A. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah berarti mempercayai bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada para Nabi-Nya sebagai pedoman hidup umat pada zaman tersebut, yang berisi perintah, larangan, janji, dan ancaman.
B. Kitab-kitab Allah yang Wajib Diimani
Seperti Taurat yang diturunkan pada Nabi Musa AS, Zabur pada Nabi Dawud AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.
C. Dalil Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Yā ayyuhallażīna āmanụ āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala ‘alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala min qablu, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri faqad ḍalla ḍalālam ba’īdā
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya.
Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, dia telah tersesat sangat jauh.”
D. Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT
Cara beriman kepada kitab sebelum Al-Qur’an
- Kita harus yakin bahwa Allah menurunkan kitab suci kepada para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.
- Kita meyakini bahwa Taurat, Zabur, dan Injil adalah benar-benar wahyu Allah.
- Kita meyakini bahwa kitab-kitab tersebut berisi ajaran yang menjadi pedoman hidup umat para nabi tersebut.
- Kita meyakini bahwa ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab terdahulu itu hanya berlaku untuk umat di masa lampau. Ajaran kitab-kitab terdahulu tidak berlaku bagi umat Islam kecuali termuat lagi di dalam Al-Qur’an.
Cara beriman pada kitab suci Al-Qur’an
- Kita meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
- Kita yakin bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi pedoman hidup utama umat Islam.
- Kita meyakini kebenaran isi Al-Qur’an tanpa ada keraguan sedikitpun.
- Kita meyakini isi Al-Qur’an berlaku sampai akhir zaman.
E. Ciri-ciri Orang yang Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT.
- Selalu berpedoman pada nilai-nilai ajaran kitab sucinya.
- Menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang terdapat dalam kitab Allah.
- Bersikap optimis menjalani kehidupan karena memiliki pedoman hidup.
- Hidupnya terarah menuju kebaikan.
- Menghargai orang lain dan pemeluk agama yang berbeda.
- Bersikap toleran sebagaimana ajaran yang ada di dalam kitab Allah.
F. Manfaat Orang yang Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT
- Memperkuat keimanan kepada Allah.
- Memiliki petunjuk mana yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil).
- Memiliki pedoman agar tidak mudah berselisih.
- Mengenal sejarah kehidupan masa lampau dan masa yang akan datang.
- Hati merasa tenteram karena memiliki pedoman.
G. Akibat Tidak Menghayati Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
- Tersesat jalan hidupnya karena tidak akan berpedoman kepada kitab sucinya.
- Dianggap orang yang tidak beriman.
- Bersikap pesimis karena tidak punya pegangan yang kuat.
- Tidak akan memiliki pengetahuan yang luas tentang hakikat kehidupan.
Bab VIII. Aku Senang Berkalimah Tayyibah
Kalimah tayyibah berarti kata-kata yang bak untuk diucapkan. Maka, dalam bab ini akan dipelajari tentang:
A. Subhanallah
Tasbih merupakan kalimah ṭayyibah. Arti Subhanallah adalah Maha Suci Allah. Subhanallah adalah pengakuan manusia akan kesucian Allah dari segala aib. Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
B. Masyaallah
Masya Allah berarti Apa yang dikehendaki Allah. Masya Allah merupakan ungkapan untuk menunjukkan kekaguman atau keheranan terhadap sesuatu yang luar biasa, dengan menyadari bahwa semua itu terjadi atas kehendak dan kuasa Allah.
C. Insyaallah
Insya Allah berarti Jika Allah menghendaki. Insya Allah digunakan untuk menunjukkan harapan atau niat yang disertai keyakinan bahwa segala sesuatu hanya akan terjadi jika Allah mengizinkannya
D. Allahu Akbar
Allahu Akbar berarti Allah Maha Besar. Allahu Akbar digunakan untuk menyatakan kebesaran Allah, sering kali diucapkan dalam berbagai kesempatan sebagai pengingat akan keagungan dan kekuasaan-Nya
E. Menulis Kalimah Tayyibah Subhanallah, Masyaallah, Insyaallah, dan Allahu Akbar
Subhanallah: سُبْحَانَ اللَّهِ
Masya Allah: مَا شَاءَ اللَّهُ
Insya Allah: إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Allahu Akbar: اللَّهُ أَكْبَرُ
Bab IX. Senangnya Salat Rawatib
Materi PAI kelas 3 semester 2 Kurikulum Merdeka selanjutnya pada bab 9 adalah tentang Salat Rawatib, yang mempelajari:
A. Salat Rawatib
Salat Rawatib adalah salat sunnah yang dilakukan sebelum atau setelah salat fardhu. Salat ini bertujuan untuk melengkapi dan memperindah salat fardhu.
B. Macam-macam Salat Rawatib
Salat Rawatib terdiri dari dua jenis, yaitu Rawatib Qabliyyah (sebelum salat fardhu) dan Rawatib Ba’diyyah (setelah salat fardhu).
C. Hikmah Salat Rawatib
Hikmah di dunia:
- Pembelajaran hidup tertib
- Pembelajaran hidup disiplin
- Kesehatan jasmani.
- Membuat jiwa tenang dan tentram.
Hikmah di akhirat:
- Penyempurna salat fardhu
- Memperbanyak pahala
- Penggugur dosa
- Selamat dari api neraka
- Mendapatkan surga
- Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT
D. Ayo Praktikkan Salat Rawatib
Terakhir, siswa diajak untuk mempraktikkan salat Rawatib dengan tata cara, urutan, dan ketentuannya, seperti:
- Berdiri tegak sambil menghadap kiblat
- Takbiratul ihram dengan mengucap takbir
- Berdiri bersedekap membaca doa iftitah, faatihah dan surah pendek
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Tasyahud awal
- Tasyahud akhir
- Salam
Bab X. Nabi Muhammad SAW Rasulku
Bab 10 adalah materi PAI kelas 3 semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka yang terakhir. Nah, pada bagian ini, siswa akan mempelajari beberapa sub bab, seperti:
A. Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul. Mulai dari berkhalwat di Gua Hiro dan menerima wahyu yang pertama, yaitu QS Surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Dilanjutkan materi tentang Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu kedua.
B. Nabi Muhammad SAW Mulai Berdakwah
Nabi Muhammad mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi hingga pada akhirnya secara terang-terangan.
C. Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Mukjizat merupakan perkara luar biasa yang dilakukan oleh Allah SWT melalui nabi dan rasul-Nya. Terdapat berbagai macam mukjizat Nabi Muhammad SAW, seperti:
- Kitab Suci Al-Qur’an.
- Peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
- Membelah bulan menjadi dua bagian.
- Dengan doa, makanan dapat menjadi banyak.
- Menyembuhkan mata Ali dan Qatadah seperti sediakala akibat peperangan.
- Air mengalir dari jari-jarinya.
📘Penutup
Nah, kamu perlu mempelajari total 10 bab materi PAI kelas 3 semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka di atas untuk dapat melalui ujian dengan baik.💯
Oleh karena itu, tersedia berbagai contoh soal UAS/PAS PAI kelas 3 sebagai bahan evaluasi untuk menguji pemahamanmu yang dapat kamu temukan di blog Mamikos, lho. Jadi, jangan ragu untuk membagikan artikel ini pada temanmu, ya.😉
Referensi:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti [Daring/PDF]. Tautan: https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Islam_BS_KLS_III.pdf
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: