Materi PKN SMA Kelas 12 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Baca materi lengkap PKN Semester 1 dan 2 SMA Kelas 12 untuk Kukirukul Merdeka dalam artikel berikut.
Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa menyaring terlebih dahulu.
Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut, yaitu dengan mengambil hal-hal positif dari kemajuan iptek dan meninggalkan aspek-aspek negatifnya.
Sikap selektif ini mengajak warga negara untuk bijak dalam memanfaatkan iptek, mengakui manfaat positifnya, sambil tetap menjaga nilai-nilai moral dan meminimalkan dampak negatifnya.
Dengan demikian, semua warga dapat memastikan bahwa kemajuan iptek memberikan kontribusi positif bagi pembangunan tanpa merugikan lingkungan dan nilai-nilai moral yang dianut bangsa Indonesia.
PKN Kelas 12: Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia melalui Konteks NKRI
6 Periode Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Advertisement
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kuat setelah mengalami perubahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Perubahan tersebut diawali dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, di mana salah satu keputusannya adalah untuk tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk akhir negara bagi bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat enam periode besar dalam proses penyelenggaraan negara di konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proses ini terutama terjadi karena adanya pergantian undang-undang dasar pada pertama di Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 hingga periode keenam yakni Periode 21 Mei 1998 hingga saat ini (Masa Reformasi).
Gerakan Separatisme
Keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia pernah dihadapkan pada tantangan serius melalui munculnya beberapa gerakan separatis.
Di antaranya adalah pemberontakan PKI di Madiun, pemberontakan DI/TII, pemberontakan APRA, pemberontakan Andi Azis, pemberontakan Republik Maluku Selatan, PRRI/Permesta, dan G 30 S/PKI.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa semua gerakan tersebut tidak mampu menggoyangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang terbukti dengan kekokohannya yang tetap berdiri kokoh sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menghadapi ujian dan tantangan tersebut, bangsa Indonesia berhasil mempertahankan persatuan dan kesatuan, mengamankan landasan Pancasila, dan menegakkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Meskipun terjadi beberapa peristiwa bersejarah yang menantang stabilitas negara, semangat kebangsaan dan gotong royong terus tumbuh, memperkuat fondasi negara Indonesia.
Kesatuan ini menjadi bukti ketangguhan dan kebersamaan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai ujian sepanjang sejarahnya.