Mengenal Apa Itu Obat Tamiflu, Apa Bedanya Dengan Avigan?

Mengenal apa itu obat Tamiflu, apa bedanya dengan Avigan – Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa hingga kini virus corona adalah permasalahan global yang cukup pelik.

Baik vaksin maupun obatnya pun belum juga ditemukan, maka sebagai alternatif kini pasien atau orang yang terkena virus corona hanya diberikan obat yang direkomendasikan.

Maka dari itu Mamikos pun memberikan kamu artikel berjudul Mengenal apa itu obat Tamiflu, apa bedanya dengan Avigan ini untuk menambah pengetahuan kamu.

Apa Itu Obat Tamiflu? Apa Bedanya Dengan Avigan?

canva.com

Hal ini memang belum bisa menjadi sebuah penjamin kesembuhan pasien. Pasalnya hingga kini setiap pasien bisa sembuh dengan cara beragam.

Meski demikian, baik ilmuwan maupun dokter terus mencari solusi untuk memecahkan masalah soal virus corona yang masih berkembang hingga hari ini.

Oleh sebab itu, penting untuk kamu ketahui dan mengenal apa itu obat Tamiflu, dan apa bedanya dengan Avigan.

Langsung saja simak penjelasan seperti yang sudah Mamikos rangkum di bawah ini dengan saksama. Semoga info berikut dapat membantu kamu.

 Apa itu obat Tamiflu?

Sebagai permulaan dari ulasan mengenal apa itu obat Tamiflu,  mari kita berkenalan dengan obat bernama Tamiflu ini. Tamiflu sendiri tergolong dalam jenis obat antiviral yang dipakai dalam pengobatan influenza.

Dalam riset berjudul ‘Avian Influenza A (H5N1): Patogenesis, Pencegahan dan Penyebaran pada Manusia’, peneliti Maksum Radji, menjelaskan bahwa oseltamivir merupakan inhibitor neuraminidase yang gunanya untuk menghentikan replikasi virus.

Kemudian contohnya dalam kasus flu burung, neuraminidase ini diperlukan oleh virus H5N1 untuk lepas dari sel hospes pada fase budding sehingga membentuk virion yang infektif.

Bila neuraminidase ini dihambat oleh oseltamivir, maka replikasi virus tersebut dapat dihentikan.

Sebab secara invitro memang telah diketahui bahwa virus H5N1 sensitif terhadap oseltamivir, oleh sebab itu dianjurkan bagi penderita yang diduga terinfeksi virus H5N1 dapat diberikan obat oseltamivir.

Rupanya obat ini sangat efektif dalam mengobati atau mencegah infeksi influenza tipe A dan B.

Sementara menurut penjelasan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, obat tamiflu bisa diberikan kepada orang dewasa atau anak dengan usia di atas 1 tahun untuk mengobati influenza biasa.

Selain itu, Tamiflu juga digunakan dalam rangka mencegah flu pada pasien yang baru terpapar virus dari penderita atau lingkungan yang sedang terjangkit virus ini.

Meski begitu, Tamiflu sepertinya tidak bisa digunakan sebagai vaksin. Sebab vaksin hanya digunakan untuk pencegahan utama terhadap virus flu.

Efek Samping Tamiflu

Tamiflu meski bermanfaat sebagai pengobatan penyakit influenza, bukan berarti obat tersebut tidak memiliki efek samping.

Seperti yang dijelaskan dalam ScienceDirect dan BPOM RI, setidaknya ada beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan tamiflu yang perlu kamu ketahui saat ini. Efek samping tersebut di antaranya adalah:

  1. Mual dan muntah
  2. Insomnia
  3. Vertigo
  4. Sakit Perut
  5. Diare
  6. Sakit kepala
  7. Ruam
  8. Menyebabkan kontradiksi hipertensi

Dosis obat

Selanjutnya dijelaskan juga oleh BPOM, ada beberapa kriteria dalam pemberian tamiflu. Obat bisa diberikan pada penderita influenza dengan rincian dosis sebagai berikut:

  1. Dewasa 2 kali sehari; dosis 75 mg selama 5 hari,
  2. Anak di atas satu tahun dengan berat 15 kg atau kurang; 30 mg setiap 12 jam,
  3. Usia di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 15-23 kg; 45 mg setiap 12 jam,
  4. Usia di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 23-40 kg; 60 mg setiap 12 jam,
  5. Untuk anak dengan berat di atas 40 kg, dosis diberikan sama dengan orang dewasa.

Sudah cukup mengenal apa itu obat Tamiflu? Maka kini kamu perlu untuk mengetahui dan mengenal juga apa itu obat Avigan. Sehingga, nanti kamu bisa membandingkan apa perbedaan dari kedua obat ini.

Lantas apa itu obat Avigan?

Avigan (Favipiravir) merupakan agen anti-virus yang secara selektif dan berpotensi menghambat RNA-dependent RNA polimerase (RdRp) dari virus RNA.

Fujifilm Toyama mengembangkan obat ini pada tahun 2014 dan telah diuji coba kepada manusia yang terinfeksi virus corona COVID-19 sejak Februari. Benarkah demikian?

Melansir dari Xinhuanet, uji klinis sempat dilakukan pada 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzen.

Dari Shenzhen sendiri, menyumbang 80 pasien, 35 pasien yang menerima perlakuan obat oral favipiravir, dan 45 orang dalam grup kontrol (tidak minum obat favipiravir).

Otoritas medis di Cina mengatakan obat yang digunakan di Jepang untuk mengobati jenis baru influenza ini tampaknya efektif pada pasien corona COVID-19.

Zhang Xinmin, seorang pejabat di kementerian ilmu pengetahuan dan teknologi China kemudian mengatakan bahwa favipiravir, memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis di Wuhan dan Shenzhen yang melibatkan 340 pasien.

Dia berujar bahwa pasien yang diberi obat di Shenzhen berubah status menjadi negatif setelah rata-rata empat hari setelah menjadi positif, dibandingkan dengan rata-rata 11 hari untuk mereka yang tidak diobati dengan obat tersebut. Berita yang cukup memberi harapan.

Kurangi Gejala Pneumonia

Selain fakta yang sudah disebutkan tadi, sinar-X bahwa mengkonfirmasi peningkatan kondisi paru-paru pada sekitar 91 persen pasien yang diobati dengan favipiravir, dibandingkan dengan 62 persen atau mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.

Lalu hasil penelitian keduanya menunjukkan bahwa pasien yang menerima obat teruji negatif dalam waktu singkat, sedangkan gejala pneumonia sangat berkurang.

Hingga kini, obat Avigan masih terus dikembangkan oleh para ilmuan dan dokter yang berkompeten di bidangnya.

Para ilmuwan juga tengah menantikan hak paten obat tersebut agar bisa mengembangkan obat generiknya.

Jadi Apa Perbedaan Tamiflu dan Avigan?

Selain karena Presiden Jokowi memilih Avigan dan Menkes Terawan memilih Tamiflu, sangat disayangkan belum ada dokter yang bersedia memaparkan perbedaan dan efek samping dari kedua obat tersebut.

Sebab, karena belum pernah membandingkan kedua obat tadi secara bersamaan.

Sementara fakta mengenai kedua obat tadi sudah Mamikos berikan dari awal artikel. Obat Avigan sendiri pernah digunakan di Wuhan, China dan Jepang untuk mengobati pasien Covid-19.

Perbandingannya adalah 91 persen paru-paru yang diberi Avigan menjadi membaik, dan hanya 62 persen mereka yang tidak diberi obat yang paru-parunya membaik.

Yang perlu Mamikos informasikan juga bahwa sayangnya, obat avigan sepertinya tidak berfungsi kepada mereka yang kondisinya sudah sangat parah akibat virus corona atau Covid-19 tersebut.

Sehingga, peneliti menyimpulkan bahwa Avigan tidak berfungsi dengan baik saat virus sudah berlipat ganda dalam tubuh.

Sedangkan seperti yang Mamikos jelaskan tadi di awal, bahwa Tamiflu adalah obat virus influenza. Obat ini sudah digunakan sejak tahun 2000-an.

Obat ini juga sempat digunakan di Indonesia saat mengatasi wabah flu burung pada 2005. Di Amerika Serikat, Tamiflu bahkan diresepkan untuk penanganan wabah flu rutin.

Penutup

Itulah tadi penjelasan singkat Mamikos tentang mengenal apa itu obat Tamiflu, apa bedanya dengan Avigan yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. 

Apabila kamu merasa informasi ini berguna, maka kamu bisa membagikannya di sosial media atau pada teman-temanmu.

Mamikos ingin mengingatkan bahwa kamu bisa mengakses aplikasi pencari kost Mamikos apabila kamu memerlukan info hunian.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah