16 Nama-nama Dataran Rendah dan Tinggi di Pulau Sulawesi Berdasarkan Peta

Tagged: Edukasi

16 Nama-nama Dataran Rendah dan Tinggi di Pulau Sulawesi
Berdasarkan Peta – Dataran rendah dan tinggi di Indonesia sangat banyak, tak
terkecuali di pulau Sulawesi.

Untuk mengenalnya satu per satu, mari simak penjelasan
mengenai nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi berdasarkan
peta.

Jangan lewatkan artikel Mamikos yang satu ini ya!

Dataran Rendah Pulau Sulawesi

https://unsplash.com/@tjalondo/

Untuk daftar nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang pertama, Mamikos akan membahas
dataran rendah terlebih dahulu.

Beberapa dataran
rendah di pulau Sulawesi yang dilihat
berdasarkan peta adalah sebagai berikut:

1.
Kabupaten Maros

https://id.wikipedia.org/

Nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang
pertama adalah Kabupaten Maros.

Daerah ini terletak
di Sulawesi Selatan dan memiliki pemandangan yang sangat indah. Tidak heran
bila kamu menemukan cukup banyak tempat wisata.

Di wilayah ini
juga terdapat beberapa gunung, seperti Gunung Barro-barro, Gunung Samaenre, Gunung
Rammang-rammang dan Gunung Bulu Saraung.

Selain tempat
wisata alam, di wilayah ini juga terdapat beberapa situs bersejarah yang bisa
kamu kunjungi loh!

Contohnya adalah Kompleks
Makam Kassi Kebo, Bangunan Pertahanan Jepang, Rumah Adat Karaeng Loe Ri Pakere,
dan Bulu Sipong.

Pokoknya, kalau
kamu berkunjung ke daerah Maros, jangan lupa untuk mengunjungi tempat-tempat
wisata bersejarah dan alamnya ya!

2.
Kabupaten Barru

https://id.wikipedia.org/

Selanjutnya, dataran
rendah yang kedua dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yaitu
Kabupaten Barru.

Lokasi kabupaten
ini juga terletak di Sulawesi Selatan dan dulunya merupakan wilayah
kerajaan-kerajaan kecil.

Kerajaan-kerajaan
tersebut kemudian diambil alih oleh penjajah Belanda sampai akhirnya Indonesia
merdeka.

Tahun 1960, akhirnya
daerah Barru pun ditetapkan sebagai Kabupaten Daerah Sulawesi Selatan.

Di Barru, kamu
juga bisa menemukan banyak sekali tempat-tempat wisata yang bersejarah, seperti
Celebes Canyon, Sungai Bottoe, Masjid Tua Lalabata, dan sebagainya.

3.
Kabupaten Bulukumba

https://id.wikipedia.org/

Kemudian, dataran
rendah yang ketiga dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi ini
adalah Kabupaten Bulukumba.

Kabupaten ini
terkenal sebagai penghasil perahu pinisi. Tidak heran karena sebagian wilayah
ini berupa pesisir pantai.

Nah, nama Bulukumba
sendiri berasal dari bahasa Bugis yang artinya, “masih gunung milikku.”

Filosofi penamaan ini tidak jauh dari mitos masyarakat sekitar pada abad ke-17. Sat itu, terjadi perang saudara antara Kerajaan Gowa dan Bone.

Suatu hari, Raja
Gowa dan Raja Bone bertemu di pesisir pantai Tana Kongkong untuk mendiskusikan
pembagian wilayah.

Saat sedang
berdiskusi, kedua raja pun memperebutkan Bangkeng Buki’ yang merupakan lereng
perbukitan di area sekitar Gunung Lompobattang.

Saat sedang cekcok
memperebutkan Bangkeng Buki’ inilah muncul ucapan, “Bulu’kumupa!” yang pada
saat itu maksudnya adalah “Itu masih gunung/perbukitan milikku!”

Alhasil, nama Bulu’kumupa
pun digunakan, dan seiring berjalannya waktu, perubahan dialek membuat nama
tersebut menjadi Bulukumba.

4.
Kabupaten Mamuju

https://id.wikipedia.org/

Selanjutnya, ada
Kabupaten Mamuju yang merupakan salah satu dari nama-nama dataran rendah dan
tinggi di pulau Sulawesi ini.

Kabupaten ini
terletak di Sulawesi Barat, tepatnya di sepanjang Pantai Bulukumba.

Wilayah ini
memiliki panorama yang sangat menakjubkan. Sayangnya, Kabupaten Mamuju masih
belum menjadi kota otonom.

Populasi di Mamuju
terbilang sedikit, yaitu sekitar 278.764 jiwa. Tidak heran bila daerah ini
termasuk dalam daerah yang keasrian alamnya masih terjaga.

5.
Kabupaten Majene

https://kataomed.com/

Nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang kelima yaitu Kabupaten Majene.

Kabupaten ini
berlokasi di Sulawesi Barat dengan populasi sebanyak kurang lebih 173.844 jiwa.

Kebanyakan
penduduknya merupakan suku Mandar, yaitu suku asli Sulawesi Barat. Jadi, secara
umum, masyarakat berkomunikasi dengan bahasa Mandar.

Sebagian besar masyarakat
Majene hidup dari hasil laut karena memiliki wilayah pesisir yang cukup luas.

6.
Kabupaten Tolitoli

https://id.wikipedia.org/

Dataran rendah
yang keenam dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi ini
adalah Kabupaten Tolitoli. Lokasinya di Sulawesi Tengah, tepatnya di Baolan.

Nama “Toli-toli”
berasal dari kata totolu yang artinya tiga. Pengguna bahasa ini
adalah suku Toli-toli.

Suku Toli-toli percaya
bahwa leluhur mereka adalah manusia kahyangan yang turun ke bumi.

Ada tiga manusia
kahyangan yang dipercaya suku Toli-toli sebagai leluhur mereka, yaitu Olisan
Bulan (Bambu Emas), Bumbung Lanjat (Puncak Pohon Langsat) dan Ue Saka (Rotan).

Ketiga leluhur
tersebut disebut sebagai Totolu yang kemudian digunakan untuk menyebut
kabupaten ini.

Totolu kemudian
berubah menjadi Tontoli, dan pada akhirnya menjadi Toli-toli atau Tolitoli.

Wilayah kabupaten ini berupa pesisir pantai yang sangat indah. Walau begitu, terdapat pula pegunungan yang tak kalah indah.

7.
Kota Kendari

https://id.wikipedia.org/

Dan yang terakhir,
nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yaitu Kota Kendari.

Kota ini adalah
ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara dan pada zaman dulu merupakan tempat
persinggahan bagi para pelaut nusantara maupun mancanegara.

Luas kota ini
sekitar 271,9 kilometer persegi dan memiliki populasi sebanyak 540.202 jiwa.

Wilayah kota ini
berupa dataran rendah dengan beberapa area berbukit dan sungai-sungai yang
kemudian bermuara di Teluk Kendari.

Kota ini terkenal
dengan panorama yang indah dan hasil lautnya yang melimpah.

Dataran Tinggi Pulau Sulawesi

Berikutnya, kita akan
membahas daftar dataran tinggi dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di
pulau Sulawesi berikut ini.

Terdapat
setidaknya 9 dataran tinggi di pulau Sulawesi yang bisa kamu temukan di peta.
Berikut penjelasannya:

1.
Seko

https://id.wikipedia.org/

Yang pertama dari nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi adalah Seko.

Dataran tinggi ini
disebut juga Wono. Tingginya antara 1.200 hingga 1.800 mdpl dan berlokasi di
antara Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara.

Tepatnya, dataran tinggi
ini berada di wilayah Pegunungan Tokalekaju, yang juga diapit Pegunungan
Quarles dan Pegunungan Verbeek.

Kamu tahu kan
kalau pulau Sulawesi berbentuk seperti huruf K? Nah, dataran tinggi Seko ini
terletak tepat di bagian tengah huruf K tersebut. Itu sebabnya wilayah ini
dijuluki Jantung Sulawesi.

Masyarakat sekitar
menggunakan transportasi berupa Masamba, ojek atau pesawat perintis untuk
melakukan perjalanan.

Namun, kalau kamu
menggunakan ojek, siap-siap harus merogoh kocek yang lumayan besar.

Pasalnya, jalur
darat untuk mencapai lokasi Seko ini terbilang sulit. Membutuhkan waktu sekitar
2 sampai 3 hari untuk bisa tiba di sana, dan ongkos ojeknya bisa sebesar satu
juta rupiah.

Walau begitu,
kalau kamu berhasil mencapai lokasi ini, dijamin tidak akan merasa rugi. Sebab,
pemandangannya sangat indah dan masih asri.

2.
Malino

https://id.wikipedia.org/

Untuk nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi selanjutnya adalah Malino.

Malino sebenarnya adalah
kelurahan yang terdapat di Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan.

Kamu bisa
mencapainya dari Kota Makassar dengan jarak tempuh sejauh 64 kilometer dan waktu
perjalanan sekitar 1,5 jam.

Dahulu, masyarakat
sekitar lebih mengenal wilayah ini dengan nama Laparrak (bahasa Makassar) yang
artinya datar.

Maksudnya adalah
wilayah ini memiliki permukaan datar, walaupun berada di antara pegunungan,
sehingga masyarakat bisa mendirikan pemukiman di sini.

Nama Malino baru
muncul pada saat masa penjajahan Belanda, di mana para pegawai pemerintah
Belanda ini kerap menjadikan Malino sebagai destinasi untuk bertetirah.

Tidak heran
memang, sebab Malino memiliki kekayaan alam yang tak terhingga. Kalau kamu
kebetulan berkunjung ke sini, kamu bisa mencoba beberapa tempat wisatanya.

3.
Tana Toraja

https://id.wikipedia.org/

Selanjutnya, dataran
tinggi yang ketiga dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi
ini adalah Tana Toraja.

Kalau kamu tahu
patung Yesus Memberkati yang terkenal itu, berarti kamu pasti tahu kabupaten di
Sulawesi Selatan ini.

Sesuai dengan namanya,
sebagian besar masyarakat yang tinggal di sini berasal dari suku Toraja.

Nama Toraja
sendiri berasal dari bahasa Bugis (to riaja) yang berarti “orang yang
berdiam di negeri atas.

Nama ini diberikan
karena pada masa dulu, bangsa Belanda menyebut suku asli Sulawesi Selatan ini begitu.

Sama dengan
Malino, Tana Toraja memiliki beberapa destinasi wisata yang sangat indah dan pastinya
menarik.

Selain terkenal
dengan patung Yesus Memberkati yang ikonik itu, Tana Toraja juga terkenal
sebagai penghasil biji kopi terbaik.

Bahkan, biji kopi
hasil Tana Toraja ini sudah sampai ke mancanegara loh!

4.
Enrekang

https://kataomed.com/

Untuk dataran
tinggi yang keempat dari nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi
ini adalah Enrekang.

Pada abad ke-14,
wilayah ini lebih dikenal dengan sebutan Massenrempulu yang berarti “meminggir;
menyusur gunung
.” Karena daerah ini dulu adalah Kerajaan Malepong Bulan
yang terdiri dari 7 kerajaan kecil.

Sampai kemudian kerajaan
tersebut pecah oleh politik adu domba Belanda. Setelah merdeka, barulah wilayah
ini menggunakan nama Enrekang.

Nah, nama Enrekang
berasal dari kata Endeg atau Endekan yang berarti “naik” atau “panjat.”

Tapi pada
akhirnya, orang-orang mulai menggunakan nama Enrekang dan pemerintah pun mengenal
wilayah ini sebagai Enrekang.

Karena ini
merupakan salah satu wilayah dataran tinggi, tentu saja pemandangan yang akan
kamu temukan adalah pegunungan dan perbukitan yang saling menyambung.

5.
Minahasa

https://kataomed.com/

Untuk nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang kelima adalah Minahasa.

Menurut sejarah, wilayah
ini merupakan salah satu tujuan migrasi bangsa Austronesia. Maka dari itu,
masyarakat di wilayah ini memiliki leluhur dan asal-usul suku yang
berbeda-beda.

Itu sebabnya
wilayah (dan nama sukunya) disebut Minahasa, yang berarti “menjadi satu.”

Wilayah ini
memiliki cukup banyak gunung yang terkenal. Tapi, ada juga pantai yang sangat
indah di wilayah ini.

Tak heran bila
kamu menemukan beberapa tempat wisata jika berkunjung ke wilayah Minahasa ini.

6.
Bone

https://id.wikipedia.org/

Untuk nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang keenam adalah Bone.

Wilayah kabupaten
yang satu ini merupakan bagian terluas di Sulawesi Selatan. Ketinggian dataran
ini sekitar 1.000 mdpl dan bergelombang.

Walau termasuk
dalam daftar dataran tinggi, tapi wilayah ini juga memiliki bagian perairan
loh.

Kamu mungkin akan
mengenali Pelabuhan Bajoe yang ada di wilayah ini.

7.
Lembah Bada

https://id.wikipedia.org/

Nah, nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi selanjutnya adalah Lembah Bada.

Dataran tinggi ini
berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah. Wilayah ini sebenarnya termasuk dalam Taman
Nasional Lore Lindu.

Di sini, kamu bisa
menemukan banyak sekali patung Megalitikum yang menarik. Konon katanya,
patung-patung ini diperkirakan sudah ada sejak 1.000 sampai 5.000 tahun yang
lalu.

Lembah ini
memiliki pemandangan yang sangat indah dengan dikelilingi perbukitan. Di bagian
tengah, kamu dapat menemukan Sungai Lariang dan Sungai Malei.

8.
Tomohon

https://id.wikipedia.org/

Kemudian, nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi selanjutnya yaitu Tomohon yang
terletak di Sulawesi Utara.

Tomohon sebenarnya
sudah pernah muncul dalam karya etnografis Pendeta Graafland di tahun 1864.

Yang menempati
wilayah ini adalah suku Tombulu, salah satu sub-etnis suku Minahasa.

Wilayah ini
terkenal dengan beberapa gunung dan air terjunnya yang kerap dijadikan tempat
berwisata.

Dua di antara
gunung-gunung di sekitar wilayah Tomohon adalah gunung berapi, yaitu Gunung Mahawo
dan Lokon.

9.
Pegunungan Mekongga

https://kataomed.com/

Dan nama-nama
dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi yang terakhir yaitu Pegunungan
Mekongga di Sulawesi Tenggara.

Nama Mekongga diambil dari cerita rakyat yang beredar di wilayah ini.

Cerita tersebut
tentang seorang kesatria dan seekor burung elang raksasa yang disebut Kongga.

Nah, pada zaman
dulu, penduduk sangat resah dengan keberadaan si Kongga. Sebab, burung raksasa
tersebut kerap membuat kekacauan di pemukiman.

Akhirnya, seorang
bangsawan muncul dan pergi untuk menewaskan burung Kongga tersebut. Ia kemudian
dinikahkan dengan seorang putri raja sebagai imbalan.

Untuk mengenang
jasa si bangsawan, wilayah tersebut pun dinamakan Mekongga.

Pegunungan
Mekongga sebenarnya masih menyambung dengan Pegunungan Verbeck. Puncak
tertingginya adalah Mosero-sero.

Kamu bisa
menemukan flora dan fauna endemik di sekitar pegunungan ini, seperti anoa.

Pegunungan
Mekongga mengakhiri artikel nama-nama dataran rendah dan tinggi di pulau Sulawesi
Mamikos kali ini.

Menakjubkan sekali
bukan? Ternyata Indonesia memiliki kekayaan alam yang tiada tara.

Sebagai generasi muda, kita harus menjadi kekayaan tersebut agar tetap asri dan terawat untuk generasi berikutnya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta