Pengertian Asam dan Basa, Sifat, Ciri-ciri, Perbedaan, dan Contohnya Lengkap

Pengertian
Asam dan Basa, Sifat, Ciri-ciri, Perbedaan, dan Contohnya Lengkap – Asam dan
basa sangat dekat dengan kehidupan manusia. Kedua senyawa kimia ini mudah
ditemukan dalam lingkungan keseharian kita.

Bahkan, benda-benda padat pun ternyata ada yang memiliki kandungan asam dan basa. Namun, kebanyakan zat asam dan basa terdapat pada benda-benda cair yang digunakan untuk kebutuhan hidup manusia.

Seharusnya, kamu akan atau sudah mempelajari mengenai zat asam dan basa ini ketika di sekolah. Namun, bila kamu ingin mempelajarinya lebih dalam, berikut pengertian asam dan basa yang bisa kamu pelajari.

Pengertian
Asam dan Basa

ukb.ac.id

Asam dan basa merupakan sebuah larutan elektrolit yang juga dikenal dengan ciri khasnya, seperti asam yang mana memiliki rasa masam lalu basa yang ternyata memiliki rasa pahit.

Asam dan basa ini adalah salah satu dari bagian terpenting yang ada di kimia, tetapi juga dapat memainkan peran penting mereka di dalam bidang ilmu pengetahuan yang lainnya.

Terdapat
banyak definisi yang dapat membedakan sebuah zat sebagai asam dan basa, tetapi teori
atau definisi yang paling bisa diterima adalah teori milik Arrhenius, teori milik
Bronsted-Lowry dan juga teori asam / basa dari Lewis. Secara bersama, asam dan
basa dapat bereaksi membentuk kumpulan garam.

Pengertian
Asam

Asam dalam kajian ilmu kimia merupakan kandungan senyawa kimia yang apabila dilarutkan ke dalam air maka akan menghasilkan sebuah bentuk larutan dengan pH yang lebih kecil dari 7.

Dalam definisi yang modern, asam merupakan suatu jenis zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada bentuk zat lainnya (yang disebut basa), atau bisa untuk menerima bentuk pasangan elektron bebas dari suatu zat basa.

Pengertian
Basa

Basa yaitu sebuah zat(senyawa) yang mampu beraksi terhadap asam, dan juga membantu dalam menghasilkan kandungan senyawa yang disebut sebagai garam.

Sedangkan, untuk pengertian basa yaitu suatu kumpulan zat-zat yang mampu menetralkan asam.

Secara kajian kimia, asam dan basa akan saling berlawanan. Sifat dari basa pada umumnya ditunjukkan dengan rasa pahit dan juga licin.

Sifat
Asam dan Basa

Berikut
penjelasan dibawah ini, terdapat beberapa sifat-sifat alami dari asam dan basa
yang perlu untuk kamu tahu, diantaranya adalah:

1.
Sifat Asam

Ada
beberapa bentuk sifat-sifat utama dari zat asam, diantaranya yaitu sebagai
berikut ini:

Rasa
Asam yang Khas

Sifat yang akan paling mencirikan sebagai sebuah asam yaitu adanya bentuk rasa asam apabila dirasakan dengan indra pengecap.

Contoh dari asam adalah cuka. Di dalam kajian ilmu kimia, cuka lebih dikenal dengan nama asam asetat (asam etanoat).

Dapat
Mengubah Warna Indikator

Sifat
dari asam ini dapat diidentifikasi dengan memakai sebuah indikator. Indikator
yang paling sering untuk dimanfaatkan yaitu berbentuk kertas lakmus.

Jika
sebuah senyawa diketahui memiliki sifat asam, maka kertas lakmus berwarna biru
akan berubah warna menjadi merah. Sedangkan, kertas lakmus berwarna merah akan
tetap memiliki warna merah.

Bereaksi
Terhadap Logam Tertentu Untuk Menghasilkan Gas H2

Senyawa dari zat asam yang akan bereaksi dengan beberapa jenis pada logam dapat menghasilkan gas hidrogen. Contohnya yaitu logam magnesium, tembaga, besi, dan juga seng.

Namun, hasil reaksi dari keduanya bukan hanya berupa gas hidrogen aja, tetapi juga akan mengandung senyawa garam.

Contoh
dari reaksinya: Asam + Logam tertentu + Garam + Gas Hidrogen

Apabila kamu ingin mencoba mereaksikan antara kedua jenis senyawa asam yang berbeda dengan bentuk logam yang sama, maka kamu akan bisa mendapatkan hasil yang berbeda, begitu juga dengan sebaliknya.

Apabila kamu ingin mereaksikan dua buah logam dengan senyawa zat asam yang sama, maka hal tersebut akan memberikan perbedaan dari kekuatan asam yang telah digunakan.

Akan Bereaksi dengan Basa

Asam akan beraksi dengan basa untuk membentuk garam dan air.

Mampu
Menghantarkan Arus Listrik

Hal tersebut terjadi karena disebabkan asam dapat melepaskan ion-ion yang ada di dalam larutannya.

Asam yang kuat berarti memiliki elektrolit yang baik. Semakin kuat sebuah senyawa asam, maka akan semakin baik pula dari daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit yang baik).

Contohnya:
Asam sulfat yang terdapat di dalam aki mobil.

Larutan
dalam zat asam memiliki pH yang kurang dari 7, dengan nilai pada pH yang lebih
rendah dapat sesuai dengan peningkatan pada keasaman.

Oksida
Asam

Oksida asam merupakan sebuah oksida yang berasal dari suatu unsur nonlogam dengan oksigen. Contohnya yaitu CO2, SO2, P2O5, Cl2O7 dan yang lainnya.

Oksida
asam jika akan bereaksi dengan air, maka dapat menghasilkan bentuk larutan
asam. Oksida merupakan sebuah senyawa antara unsur tertentu dengan kandungan oksigen.

2.
Sifat Basa

Terdapat
beberapa sifat-sifat yang utama dari zat basa, diantaranya adalah sebagai
berikut ini:

Memiliki
Rasa Pahit

Senyawa
basa bila dirasakan dengan menggunakan dari indra pengecap, maka rasanya akan terasa
pahit. Contohnya seperti ketika secara tidak sengaja menelan sabun saat sedang
mandi.

Basa
Terasa Licin

Contohnya
kasusnya adalah ketika kamu memegang sebuah sabun, maka sabun tersebut akan
menjadi terasa licin.

Sifatnya
Korosif

Beberapa jenis senyawa basa merupakan suatu jenis senyawa basa yang sangat kuat.

Basa yang kuat tersebut mempunyai sifat yang korosif, oleh karenanya bila disentuh secara terus menerus dapat menyebabkan iritasi ataupun terbakar.

Menghantarkan
Arus Listrik

Senyawa basa juga dapat menghantarkan arus listrik yang baik, terutama untuk jenis zat basa yang kuat. Basa yang kuat akan mudah untuk terionisasi di dalam air, sehingga dapat menghantarkan sebuah arus listrik.

Menetralkan
Sifat dari Asam

Senyawa
basa ini dapat digunakan untuk menetralkan zat asam. Senyawa asam akan menjadi berkurang
sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam bila direaksikan
dengan zat basa.

Asam
dan basa yang telah direaksikan akan mampu menghasilkan garam dan air. Reaksi
itu juga disebut sebagai bentuk reaksi penetralan (netralisasi).

Contohnya
yaitu: Kalsium hidroksida + asam sulfat → garam kalsium sulfat + air

Jika Dilarutkan

Apabila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida OH-

Oksida
Basa

Oksida basa merupakan jenis oksida yang berasal dari unsur campuran logam dengan oksigen. Contohnya yaitu Na2O, CaO, Fe2O3, dan lainnya.

Oksida basa apabila akan bereaksi dengan air maka akan menghasilkan jenis larutan basa.

Diantara
yaitu senyawa oksida, ada juga yang disebut dengan oksida indiferen, yaitu jenis
oksida yang tidak dapat membentuk zat asam atau basa. Contohnya adalah CO dan
NO.

Tidak
hanya itu, terdapat juga jenis oksida amfoter. Oksida amfoter yaitu jenis yang
dapat bereaksi dengan ion asam (H+) dan juga ion basa (OH–). Contohnya adalah
Al2O3 dan ZnO.

Mempunyai
Kandungan pH Lebih dari 7

Semakin
besar nilai dari pH suatu zat, maka akan semakin kuat juga derajat kebasaanya.

Contohnya
seperti:

  • Amoniak
    yang digunakan untuk pelarut desinfektan.
  • Soda
    api (natrium hidroksida) yang digunakan untuk membersihkan saluran bak cuci.
  • Aluminium
    hidroksida dan magnesium hidroksida yang digunakan untuk obat nyeri lambung.

Ciri-ciri
dari Asam dan Basa

Ciri-ciri Asam

Ada
beberapa ciri utama dari zat asam, antara lain seperti penjelasan di bawah ini:

  • Beberapa
    jenis zat asam yang aman untuk dikonsumsi, jika akan dirasakan oleh lidah maka
    terasa masam. Asam jenis yang kuat juga memiliki asa masam namun tidak
    dianjurkan untuk bisa dicicipi sebab bersifat dapat merusak jaringan kulit.
  • Jika
    diukur dengan menggunakan alat khusus, maka pH nya akan menjadi lebih kecil
    dari 7 atau ditulis dengan pH < 7.
  • Bila
    terkena bagian kulit akan terasa perih, untuk jenis zat asam yang bersifat
    kuat. Juga dapat merusak permukaan kayu.
  • Memiliki
    sifat korosif (memicu karat) apabila terkena besi atau logam.
  • Bersifat
    dapat menghantar arus listrik karena di dalamnya mengandung elektrolit.

Ciri-ciri
Basa

Basa
juga memiliki ciri yang dapat untuk diketahui dengan melalui indera manusia
seperti berikut ini:

  • Memiliki
    rasa yang pahit.
  • Basa
    yang murni berbentuk seperti kristal padat.
  • Basa
    mempunyai kandungan pH yang lebih besar dari pada 7 atau dapat ditulis >7.
  • Licin
    apabila dipegang dengan menggunakan jari.
  • Sifatnya
    yang kaustik (merusak jaringan kulit) bila kadar di dalamnya tinggi.
  • Dapat
    digunakan juga untuk mengemulsi larutan minyak.
  • Dapat
    menghantarkan arus listrik sebab di dalamnya mengandung elektrolit.

Perbedaan
Asam dan Basa

  • Konsep Arrhenius: Asam merupakan sebuah zat ketika yang dilarutkan ke dalam air, dapat meningkatkan konsentrasi ion H +. Sedangkan basa merupakan zat yang ketika dilarutkan ke dalam air, akan meningkatkan konsentrasi ion OH-.
  • Konsep Bronsted-Lowry: Asam merupakan donor proton. Sedangkan basa merupakan akseptor proton.
  • Konsep Lewis: Asam adalah spesies yang dapat menerima pasangan elektron (elektrofil) dan juga memiliki orbital yang kosong yang dikenal juga sebagai asam Lewis. Sedangkan, basa merupakan spesies yang dapat menyumbangkan pasangan elektron (nukleofil) dan juga akan memiliki pasangan elektron bebas yang dikenal sebagai jenis basa Lewis.
  • Skala pH (konsentrasi ion hidrogen dalam larutan): Asam kurang dari 7. Basa lebih besar dari 7.
  • Indikator fenolftalein: Pada asam, indikator itu akan tetap tidak berwarna. Pada basa, indicator ini akan memberi warna pink.
  • Tes lakmus: Zat asam dapat mengubah kertas lakmus berwarna biru menjadi warna merah. Sedangkan, zat basa dapat mengubah kertas lakmus berwarna merah menjadi warna biru.
  • Kekuatan: Asam tergantung dari konsentrasi ion hidronium. Basa tergantung dari konsentrasi ion hidroksida.

Contoh
Asam dan Basa

Berikut
ini adalah contoh larutan atau zat asam basa dari yang kandungannya kuat dan
juga lemah.

1. Contoh Asam Kuat

Asam
Klorida (HCl), Asam Klorida ini digunakan sebagai bahan pengawet baja, produksi
dalam senyawa organik dan anorganik, kontrol kandungan pH dan netralisasi,
regenerasi dalam penukaran ion, pengolahan sebuah kulit, pemurnian jenis garam
biasa, pembersih alat rumah tangga, konstruksi untuk bangunan, dan pengasaman sebuah
sumur minyak.

Asam
Sulfat (H2SO4), Asam Sulfat ini juga digunakan sebagai alat refening minyak,
pengolahan sebuah logam, bahan pembuatan rayon, membuat sebuah baterai timbal
tipe asam, bahan pembuatan obat, bahan kimia untuk pertanian, pembuatan kertas
kaca, bahan deterjen, bahan untuk peledak, pembuatan pupuk, kandungan bensin,
herbisida, pengawetan pada besi dan baja, pembuatan bahan bakar jet, campuran minyak
tanah, industri  kulit, bahan minyak
pelumas, aditif pada minyak, serat sintetis, obat untuk hewan, regenerasi untuk
air pelembut, pengolahan air, dan juga pigmen kuning.

2. Contoh Asam Lemah

Asam
Sianida (HCN), Asam Sianida ini digunakan pula sebagai famugasi, pil utuk bunuh
diri, cairan membasmi hama yang ada di pertanian, pembersih untuk komponen-komponen
yang digunakan pada bidang fotografi, mempermudah dalam industri logam,
sintesis untuk senyawa kimia, pembuatan bahan prussian Blue, dan ekstraksi pada
emas.

Asam Flourida (HF), Asam Flourida ini digunakan juga sebagai sebagai bahan baku dalam pembuatan freon, CCl3F, dan juga teflon.

Kegunaan yang lain dari asam flourida adalah sebagai bahan cairan elektrolit dalam pengolahan jenis mineral aluminium dan untuk bahan melukis gelas.

3. Contoh Basa Kuat

Natrium
Hidroksida (NaOH), Natrium Hidroksida ini digunakan pula untuk bahan pembuatan
kertas yang berasal dari kayu, pembuatan pada bahan kimia organik, produksi pada
surfaktan, sabun, dan bahan pemutih.

Litium
Hidroksida (LiOH), Litium Hidroksida ini digunakan juga dalam produksi gemuk
litium, penghilang dari karbon dioksida, media untuk perpindahan panas, dan kandungan
bahan baterai.

4. Contoh Basa Lemah

Aluminium
Hidroksida (Al(OH)3), Aluminium Hidroksida ini digunakan juga sebagai pembuatan
dalam berbagai macam jenis senyawa aluminium yang lainnya, menetralisir kandungan
asam lambung, menurunkan kadar dalam fosfat untuk penderita penyakit ginjal
kronis.

Besi
(II) Hidroksida (Fe(OH)2), Besi (II) Hidroksida ini digunakan juga sebagai bahan
bijih besi, katalis, pigmen, termit, dan juga hemoglobil.

Demikian pembahasan mengenai pengertian asam dan basa, semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami jenis zat ini dalam pelajaran Kimia.

Mungkin kamu juga dapat menemukan contoh dari kedua zat ini di lingkungan rumahmu seperti sabun dan cuka.

Bahkan
jeruk nipis pun memiliki kandungan asam yang tergolong dalam zat asam ini. Kamu
pun bisa mempelajari lebih dalam mengenai senyawa asam dan basa ini dengan
melakukan praktikum di sekolah.

Demikian pembahasan mengenai pengertian asam dan basa, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai senyawa kimia pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta