Perbedaan dan Persamaan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka serta Contohnya
Perbedaan dan Persamaan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka serta Contohnya — Catatan kaki dan daftar pustaka sama-sama penting dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun semi ilmiah.
Namun sepertinya masih banyak yang belum bisa membedakannya. Padahal keduanya memiliki karakteristik, bentuk maupun tujuan penggunaan yang berbeda.
Memahami Perbedaan dan Persamaan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
Daftar Isi
Daftar Isi
Seringkali penulis pemula masih salah dalam penggunaan catatan kaki dan daftar pustaka ini.
Maka dari itu, dalam pembahasan ini Mamikos ingin mengulas tentang perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka lengkap beserta contoh-contohnya. Mari simak penjelasan berikut ini.
Pengertian & Ciri Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
Dilihat dari definisi dan karakteristiknya, catatan kaki serta daftar pustaka memiliki arti yang berbeda, berikut penjelasannya masing-masing:
A. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah suatu daftar berisi informasi umum mengenai sumber pustaka yang disadur untuk penulisan karya tulis, seperti buku, jurnal, makalah atau sebagainya. Ciri-ciri penulisannya sebagai berikut:
- Umumnya dituliskan pada bagian akhir atau belakang suatu karya tulis/karangan
- Dalam penulisannya terdiri atas nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama penerbit dan halaman yang dikutip
- Nama pengarang yang lebih dari satu suku kata, maka akan ditulis nama paling belakangnya terlebih dahulu, kemudian diikuti nama depannya
- Jika ada lebih dari satu pengarang, maka ditulis semua nama tersebut secara berurutan sesuai urutan pada sumbernya (biasanya nama ketua penulis dituliskan terlebih dahulu)
- Judul dan sub judul karangan ditulis cetak miring
- Ukuran huruf atau font yang digunakan sama seperti teks umumnya
- Apabila pustaka lebih dari satu sumber, maka ditulis sesuai urutan abjad dari nama pengarangnya
B. Catatan Kaki
Catatan kaki atau footnote adalah suatu catatan penjelas dari teks yang dikutip, biasanya diletakkan pada bagian bawah tulisan atau karangan.
Penggunaan catatan kaki ini tidak hanya pada jenis karangan ilmiah maupun semi ilmiah saja, tapi juga ditemukan pada jenis karangan non ilmiah seperti novel, cerpen, essai dan lainnya.
Catatan kaki dan daftar pustaka memiliki ciri-ciri, berikut karakteristik footnote:
- Ukuran tulisannya (font) biasanya lebih kecil dari tulisan teksnya
- Diletakkan pada bagian bawah halaman suatu karangan
- Unsur-unsurnya sama seperti daftar pustaka
- Nama pengarang dituliskan mulai dari nama depannya seperti biasa yang kemudian disusul nama belakangnya.
- Penulisannya identik dengan penggunaan nomor kecil di bagian samping kirinya, contohnya (¹), (²), dan (³)
Perbedaan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
Dilihat dari karakteristik antara catatan kaki serta daftar pustaka, tidak sulit untuk membedakannya. Agar lebih jelas, berikut beberapa hal yang membedakan keduanya:
1. Letak Penulisannya
Catatan kaki dan daftar pustaka tersebut diletakkan pada bagian yang berbeda dalam karangan.
Pustaka berada di akhir tulisan atau halaman paling belakang. Sedangkan catatan kaki berada di bawah halaman suatu karangan.
2. Ukuran Huruf
Penulisan daftar pustaka menggunakan jenis huruf dan ukuran yang sama seperti pada teks karangan. Sedangkan penulisan footnote menggunakan font dengan ukuran lebih kecil dibandingkan tulisan pada karangan.
3. Penulisan Nama Pengarang
Perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka ada di penulisan nama pengarang. Dalam penulisan nama pengarang di pustaka harus mendahulukan nama paling belakang si pengarangnya. Barulah kemudian diikuti dengan nama depan.
Sedangkan penulisan nama pengarang pada footnote dituliskan seperti biasa, mulai dari nama depan hingga nama paling belakang.
4. Nomor
Perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka lainnya yakni dari ada tidaknya nomor. Hanya footnote yang memiliki nomor kecil di bagian kiri.
Meskipun secara karakteristik berbeda, namun kedua komponen tersebut juga mempunyai persamaan, yaitu untuk memudahkan pembaca menemukan informasi terkait sumber tulisan.
Tujuan dari penulisannya untuk menginformasikan mengenai sumber yang disadur oleh penulis pada karangannya. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
Contoh Penulisan Catatan Kaki yang Benar
Agar lebih mudah dalam membedakan antara penggunaan catatan kaki dan daftar pustaka, berikut telah Mamikos cantumkan beberapa contoh penulisannya.
1. Contoh Footnote dari Buku
Joko Martiono, Penyusutan dan Pengamanan Dokumen Vital dalam manajemen Kearsipan (Bandung: Sinar Harapan, 1998), hlm. 18.
2. Contoh Footnote dari Artikel
Dina Eriko Saputri, “Peran Tenaga Medis dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan di Indonesia”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 66, Juli 1989 (Surabaya: ANRI, 1989), hlm. 9.
3. Contoh Footnote dari Makalah Seminar
Efendi Mahmud, “Komunikasi Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Kebijakan Sosial”, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon I dan Il Kabupaten Bantul, 12 Oktober 2002, hlm. 17.
4. Contoh Footnote dari Sumber Lisan/ Wawancara
Wawancara dengan Sri Mulyani NA, tanggal 22 Oktober 2010 di Kantor Balai Keuangan Yogyakarta.
5. Contoh Footnote dari Karya Tulis (Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
Devita Listiyaningrum dkk., “Perubahan Metode Pengelolaan Sampah di Kabupaten Mojokerto dan Efektivitasnya”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UB, 2017, hlm. 26.
Perlu diketahui bahwa dalam penulisan footnote tersebut harus mencantumkan nomor kecil di bagian kiri sesuai urutannya. Catatan kaki juga bisa mencantumkan sedikit penjelasan mengenai informasi yang ingin di highlight.
Biasanya berupa kutipan dari sumber yang disadur. Selain itu, dalam catatan kaki juga dapat mencantumkan link atau URL dari sumber diikuti dengan tanggal kapan website tersebut diakses.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka yang Benar
Catatan kaki dan daftar pustaka memang dalam penulisannya tidak boleh sembarangan karena sudah ada kaidahnya.
Penulisan daftar pustaka harus sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan secara umum. Berikut di bawah ini Mamikos sudah rangkum beberapa contohnya:
- Contoh Pustaka dari Buku
- Data buku:
- Judul : Skin Medical Care Volume 5
- Penulis : Merriam Bellina
- Penerbit : Penerbit Utama Indonesia
- Kota Penerbit : Jakarta
- Tahun Terbit : 2008
- Cara penulisan pustakanya:
- Bellina, Merriam. 2008. Skin Medical Care Volume 5. Jakarta: Penerbit Utama Indonesia.
- Contoh Pustaka dari Artikel Cetak
- Data Artikel:
- Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan, Kesusastraan & Kebudayaan Indonesia Volume 2
- Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pekanbaru
- Penulis : Nadia Humairoh
- Penerbit: Kantor Budaya Daerah Pekanbaru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kota Terbit : Pekanbaru
- Tahun Terbit : 2015
- Cara Penulisan:
- Humairoh, Nadia. 2015. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pekanbaru” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan, Kesusastraan dan Kebudayaan Indonesia Volume 2 (hlm. 15-17). Pekanbaru: Kantor Budaya Daerah Pekanbaru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Contoh Pustaka dari Internet (Artikel Daring)
- Data Artikel:
- Judul : Bahaya Kecanduan Gadget pada Anak Balita
- Penulis : Imam Nurul Huda
- Tanggal Tayang : 29 September 2017
- Waktu Akses : 1 Februari 2022, pukul 15.00
- URL : http://health.liputan6.com/read/2304779/bahaya-kecanduan-gadget-pada-anak-balita/
- Cara penulisan daftar pustakanya:
- Huda, Imam Nurul. 2017. “Bahaya Kecanduan Gadget pada Anak Balita”, http://health.liputan6.com/read/2304779/bahaya-kecanduan-gadget-pada-anak-balita/, diakses pada 1 Februari 2022 pukul 15.00.
Dalam menuliskan catatan kaki dan daftar pustaka suatu karangan sebaiknya dituliskan secara berhati-hati dan sesuai dengan format.
Terutama bagi yang sedang mengerjakan karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis atau disertasi maka sangat wajib menuliskan pustaka dengan benar.
Demikian penjelasan tentang perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka beserta cara penulisannya yang dapat Mamikos berikan.
Semoga bisa jadi referensi yang bermanfaat untuk kamu semua.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: