7 Perbedaan Utama Candi Hindu dan Candi Buddha dari Bentuk hingga Fungsinya

7 Perbedaan Utama Candi Hindu dan Candi Buddha dari Bentuk hingga Fungsinya – Indonesia memiliki kekayaan budaya berupa warisan arsitektur leluhur yang luar biasa, yakni candi.

Jumlah candi di Indonesia bahkan jumlahnya bisa mencapai ratusan, bahkan bisa jadi kalau temuan baru terus bermunculan, maka jumlahnya bisa sampai ribuan! Uniknya, candi di Indonesia tidak hanya memiliki satu jenis saja, sebab apabila diklasifikasikan berdasarkan unsur keagamaannya, candi dapat dibedakan menjadi candi Hindu dan candi Buddha.

Lantas, sudahkah kamu tahu apa saja perbedaan utama candi Hindu dan candi Buddha dari bentuk hingga fungsinya? Kalau belum, baca artikel ini hingga tuntas.

Pengertian Apa itu Candi?

wikimedia.org

Candi adalah kompleks bangunan suci yang merupakan peninggalan sejarah dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. 

Candi sering kali digunakan sebagai tempat ibadah, pemujaan, dan juga sebagai tempat peristirahatan abadi bagi para raja atau tokoh agama. 

Bangunan candi memiliki arsitektur yang sangat indah dan kompleks, dengan ukiran-ukiran yang menggambarkan ajaran agama dan kehidupan masyarakat pada masa lalu.

Menurut Dr. Soekmono, seorang arkeolog terkemuka Indonesia, “Candi merupakan bukti nyata kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Indonesia pada masa lampau. Arsitektur candi yang megah dan penuh dengan hiasan relief merupakan warisan berharga yang harus dilestarikan dengan baik.”

Selain itu, Prof. Dr. Edi Sedyawati, seorang pakar sejarah seni dan arsitektur candi, menyatakan bahwa “Candi merupakan salah satu bentuk seni arsitektur yang memperlihatkan keindahan dan keagungan masa lampau. Melalui ukiran-ukiran yang ada pada dinding candi, kita dapat mempelajari kehidupan masyarakat pada masa itu serta ajaran agama yang dianut.”

Candi-candi terkenal di Indonesia antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sewu. 

Keberadaan candi-candi ini menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Tidak sebatas itu, candi juga menjadi saksi bisu dari keberagaman agama dan kebudayaan yang pernah ada di Indonesia.

Dalam konteks sejarah dan kebudayaan Indonesia, candi merupakan bagian tak terpisahkan yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. 

Dengan memahami makna dan nilai-nilai sejarah dari candi, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.

Perbedaan Utama Candi Hindu dan Candi Buddha

7 Perbedaan Utama Candi Hindu dan Candi Buddha Berdasarkan Bentuk

1. Arsitektur

Candi Hindu cenderung memiliki struktur yang lebih kompleks dan detail. Mereka sering kali memiliki tumpukan piramida atau menara yang disebut shikara, yang melambangkan gunung suci atau dunia para dewa. 

Contoh terkenal adalah Candi Prambanan di Indonesia, dengan shikara yang tinggi dan kompleks relief yang menggambarkan cerita epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata. 

Selain itu, candi Hindu sering kali memiliki mandala atau tata letak simetris yang rumit, mencerminkan filsafat kosmos Hindu yang kompleks.

Sementara itu, candi Buddha cenderung memiliki struktur yang lebih sederhana dan elegan. Mereka sering kali memiliki stupa, sebuah struktur bulat atau lonjong yang melambangkan keseimbangan, kesempurnaan, dan pencerahan. 

Contohnya adalah Candi Borobudur di Indonesia, yang terdiri dari serangkaian teras berbentuk piramida yang dihiasi dengan relief-relief Buddha dan stupa-stupa kecil di puncaknya. 

Arsitektur candi Buddha cenderung mencerminkan prinsip-prinsip kesederhanaan, keselarasan, dan pencarian kedamaian.

Secara umum, perbedaan arsitektur antara candi Hindu dan Buddha mencerminkan perbedaan dalam konsepsi dunia dan tujuan spiritual masing-masing agama. 

Candi Hindu cenderung mengekspresikan kompleksitas filsafat kosmos dan keagungan dewa, sementara candi Buddha menekankan pada kesederhanaan, keseimbangan, dan pencarian pencerahan.

2. Relief

Relief-relief yang terdapat di candi Hindu dan candi Buddha tentu mencerminkan perbedaan dalam ajaran dan kepercayaan agama yang mendasarinya.

Candi Hindu, seperti Candi Prambanan di Indonesia, cenderung menampilkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, seperti epik Ramayana dan Mahabharata. 

Relief-relief ini menggambarkan dewa-dewa Hindu, seperti Dewa Siwa, Dewi Parwati, Dewa Wisnu, dan lainnya, beserta cerita-cerita mereka. 

Karakteristik relief Hindu sering kali menonjolkan simbol-simbol agama seperti lingga, yoni, dan Dewa Siwa dalam berbagai pose meditasi dan tarian.

Di sisi lain, candi Buddha, seperti Candi Borobudur di Indonesia, memiliki relief-relief yang didominasi oleh cerita-cerita dari kehidupan Buddha Gautama dan ajaran-ajaran agama Buddha. 

Relief-relief bertema ‘Buddha’ tersebut sering menunjukkan adegan-adegan penting seperti kelahiran Siddhartha Gautama, pencarian pencerahan, dan ajaran-ajaran Dhamma. 

Karakteristik relief Buddha sering kali menonjolkan gambar-gambar Buddha dalam berbagai pose meditasi, pertapaan, dan pemberian ceramah.

Perbedaan dalam relief-relief ini mencerminkan perbedaan dalam ajaran dan kepercayaan agama Hindu dan Buddha. 

Meskipun keduanya memiliki pengaruh yang signifikan dalam seni dan budaya Asia, candi Hindu dan Buddha menawarkan perspektif yang unik tentang pandangan dunia dan spiritualitas mereka masing-masing.

3. Pintu Gerbang

Candi Hindu dan candi Buddha adalah dua bentuk arsitektur agama yang memiliki perbedaan khusus, salah satunya terletak pada desain pintu gerbang. 

Pintu gerbang candi Hindu umumnya memiliki bentuk lengkung yang disebut sebagai kori. Kori ini seringkali dihiasi dengan relief yang menggambarkan cerita-cerita dari kitab suci Hindu, seperti Ramayana atau Mahabharata. 

Selain itu, pintu gerbang candi Hindu juga sering dihiasi dengan patung-patung dewa dan makhluk-makhluk mitologis Hindu, seperti Ganesha atau Kinnara.

Sementara itu, pintu gerbang candi Buddha memiliki ciri khas yang berbeda. Pintu gerbang candi Buddha umumnya berbentuk persegi atau segi empat dengan atap datar yang disebut sebagai kala-torana. 

Pada kala-torana ini, terdapat hiasan-hiasan yang melambangkan ajaran-ajaran agama Buddha, seperti roda Dharma atau bunga teratai. Pintu gerbang candi Buddha juga sering dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan kehidupan dan ajaran Sang Buddha.

Dari perbedaan desain pintu gerbang ini, dapat disimpulkan bahwa candi Hindu cenderung menonjolkan cerita-cerita dan dewa-dewa dalam agama Hindu, sedangkan candi Buddha lebih menekankan pada ajaran-ajaran agama Buddha. 

4. Arah Hadap

Candi Hindu umumnya menghadap ke arah barat, sementara candi Buddha cenderung menghadap ke arah timur. 

Hal ini mencerminkan perbedaan dalam konsep kosmologi dan pandangan dunia antara Hindu dan Buddha. 

Bagi umat Hindu, barat dianggap sebagai arah matahari terbenam, yang melambangkan kematian dan akhir siklus kehidupan. 

Oleh karena itu, candi Hindu umumnya dibangun menghadap ke arah barat sebagai simbolisasi dari akhir kehidupan. 

Sementara itu, bagi umat Buddha, timur dianggap sebagai arah matahari terbit, yang melambangkan kebangkitan dan awal dari suatu siklus baru. Candi Buddha cenderung menghadap ke arah timur sebagai simbolisasi dari awal kehidupan yang baru.

Arah hadap candi menjadi penting dalam praktik ibadah dan upacara keagamaan, sehingga perbedaan ini juga mencerminkan perbedaan dalam tata cara ibadah antara umat Hindu dan Buddha.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan dalam arah hadap antara candi Hindu dan candi Buddha mencerminkan perbedaan dalam konsep kosmologi, pandangan dunia, serta praktik keagamaan antara kedua agama tersebut.

5. Arca

Candi Hindu dan candi Buddha adalah dua jenis bangunan bersejarah yang memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dalam hal arca yang terdapat di dalamnya. 

Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam ajaran dan kepercayaan agama Hindu dan Buddha.

Candi Hindu umumnya memiliki arca-arca yang menggambarkan para dewa Hindu seperti Dewa Wisnu, Dewa Siwa, Dewi Parwati, dan lain-lain. 

Arca-arca menggambarkan adegan-kejadian mitologis dari kitab suci Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata. 

Selain itu, arca-arca candi Hindu juga sering kali menggambarkan tokoh-tokoh agung atau raja-raja yang dianggap suci dalam agama Hindu. 

Candi Hindu juga memiliki relief-relief yang menggambarkan ajaran-ajaran agama Hindu dan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu.

Di sisi lain, candi Buddha umumnya memiliki arca-arca yang menggambarkan Sang Buddha dan ajaran-ajaran agama Buddha. 

Arca-arca ini sering kali menggambarkan Sang Buddha dalam berbagai posisi meditasi atau mengajar, serta menggambarkan tokoh-tokoh penting dalam kehidupan Sang Buddha. 

Selain itu, candi Buddha juga sering kali memiliki relief-relief yang menggambarkan ajaran-ajaran agama Buddha seperti Dhammacakka dan Jalan Mulia.

6. Lokasi Geografis

Candi Hindu dan candi Buddha memiliki perbedaan yang signifikan berdasarkan lokasi geografisnya di Indonesia. 

Candi Hindu umumnya ditemukan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera, sementara candi Buddha cenderung tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

Candi Hindu dapat dengan mudah ditemui di dataran rendah atau dataran tinggi, seperti Candi Prambanan yang terletak di dataran rendah Yogyakarta, dan Candi Penataran yang terletak di dataran tinggi Blitar. 

Sementara itu, candi Buddha cenderung ditemukan di wilayah pegunungan, seperti Candi Borobudur yang terletak di kaki Gunung Merapi, dan Candi Loro Jonggrang yang terletak di dataran tinggi Magelang.

7. Ritual dan Upacara

Candi Hindu dan candi Buddha di Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal ritual dan upacara awal pembangunannya. 

Candi Hindu didirikan untuk memuja dewa-dewa Hindu seperti Siwa, Wisnu, atau Brahma, sedangkan candi Buddha didirikan untuk memuja Sang Buddha dan ajarannya.

Ritual dan upacara awal pembangunan candi Hindu menurut banyak penilitian dikatakan melibatkan pengorbanan hewan seperti sapi atau kambing, serta pemujaan kepada dewa-dewa Hindu. 

Proses pembangunan candi Hindu juga melibatkan penggunaan mantra-mantra suci dan doa-doa yang ditujukan kepada para dewa. 

TIdak hanya itu, candi Hindu dilengkapi yoni dan lingga sebagai simbol kesuburan dan kekuatan dewa Siwa.

Di sisi lain, candi Buddha dibangun dengan ritual dan upacara yang berbeda. Pembangunan candi Buddha umumnya melibatkan meditasi, puja bakti, serta pemujaan terhadap Sang Buddha dan ajarannya. 

Upacara pembangunan candi Buddha juga melibatkan penggunaan doa-doa dan mantra-mantra yang ditujukan untuk mencapai kesucian dan kedamaian.

Candi Buddha umumnya memiliki stupa sebagai simbol dari ajaran Sang Buddha dan sering kali dipenuhi dengan arca-arca yang menggambarkan kehidupan Sang Buddha. 

Proses pembangunan candi Buddha juga melibatkan prinsip kesederhanaan dan kedamaian yang tercermin dalam arsitektur dan desainnya.

Perbedaan Utama Candi Hindu dan Candi Buddha Berdasarkan Fungsi

Candi Hindu, seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah, umumnya dibangun sebagai tempat pemujaan dewa-dewi Hindu, seperti Shiva, Vishnu, dan Brahma. 

Fungsi utama candi Hindu adalah sebagai tempat ritual keagamaan dan upacara persembahan kepada para dewa. 

Candi-candi Hindu juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan, tempat para brahmana dan kaum terpelajar berkumpul untuk mempelajari kitab suci, menyelenggarakan upacara keagamaan, dan mengajar ajaran agama kepada masyarakat. 

Selain itu, candi Hindu juga dapat berperan sebagai lambang kekuasaan politik, dengan raja-raja Hindu sering kali membangun candi sebagai tanda legitimasi kekuasaan mereka.

Sedangkan, candi Buddha, seperti Candi Borobudur di Jawa Tengah, memiliki fungsi yang lebih terkait dengan praktik spiritual dan pencarian pencerahan individu. 

Candi Buddha umumnya dibangun sebagai tempat meditasi, pembelajaran ajaran Buddha, dan perenungan atas Dharma. 

Candi-candi Buddha menjadi pusat peribadatan bagi para biksu dan umat Buddha, tempat mereka melakukan praktik meditasi, mengaji kitab suci, dan menyelenggarakan upacara keagamaan. 

Tidak hanya itu, candi Buddha juga berfungsi sebagai pusat pendidikan agama Buddha, tempat para biksu mengajar ajaran-ajaran agama kepada masyarakat dan mendukung penyebaran ajaran Buddha.

Nah, itulah perbedaan utama candi Hindu dan candi Buddha dari bentuk hingga fungsinya. Semoga bermanfaat.

FAQ

Apa perbedaan Candi Hindu dengan Candi Buddha?

Candi Hindu cenderung memiliki struktur yang lebih kompleks dan detail. Mereka sering kali memiliki tumpukan piramida atau menara yang disebut shikara, yang melambangkan gunung suci atau dunia para dewa. Sementara itu, candi Buddha cenderung memiliki struktur yang lebih sederhana dan elegan. Mereka sering kali memiliki stupa, sebuah struktur bulat atau lonjong yang melambangkan keseimbangan, kesempurnaan, dan pencerahan. 

Apa bedanya relief candi Hindu dengan candi Buddha?

Candi Hindu, seperti Candi Prambanan di Indonesia, cenderung menampilkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, seperti epik Ramayana dan Mahabharata. Sedangkan, candi Buddha, seperti Candi Borobudur di Indonesia, memiliki relief-relief yang didominasi oleh cerita-cerita dari kehidupan Buddha Gautama dan ajaran-ajaran agama Buddha. 

Apa ciri utama Candi Hindu?

Candi Hindu cenderung memiliki struktur yang lebih kompleks dan detail. Mereka sering kali memiliki tumpukan piramida atau menara yang disebut shikara, yang melambangkan gunung suci atau dunia para dewa. 

Apa ciri utama candi Buddha?

Candi Buddha umumnya memiliki arca-arca yang menggambarkan Sang Buddha dan ajaran-ajaran agama Buddha. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta