Ringkasan Materi Lembaga Keuangan Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Apakah kamu sudah memahami materi Lembaga Keuangan di Mata Pelajaran Ekonomi? Kalau belum, baca ringkasannya saja di sini.
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah sebuah lembaga keuangan atau instansi yang memiliki otoritas mandiri terhadap kebijakan keuangan di sebuah negara.
Bank sentral dapat memutuskan bagaimana suku bunga ditentukan, bagaimana kebijakan terkait perbankan yang menyangkut nasabah, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, bank sentralnya adalah Bank Indonesia. Menariknya, pemerintah tidak bisa campur tangan secara aktif terhadap segala kebijakan perbankan yang telah ditetapkan Bank Indonesia, sebab Bank Indonesia berdiri sendiri, tidak di bawah naungan instansi apapun.
2. Bank Umum
Selanjutnya, bank umum adalah lembaga keuangan yang memiliki tugas untuk menerima simpanan dari masyarakat baik dalam bentuk deposito maupun giro maupun tabungan.
Salah satu fungsi usaha yang harus diberikan bank umum kepada masyarakat adalah kredit, baik kredit jangka pendek maupun kredit jangka panjang.
3. Bank Tabungan

Advertisement
Berikutnya, bank tabungan adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi untuk menerima simpanan dalam bentuk tabungan dari masyarakat.
Lalu, di dalam usaha yang dijalankan, terdapat upaya untuk membungakan dana yang ada ke dalam bentuk kertas berharga, entah saham atau obligasi.
4. Bank Pembangunan
Bank pembangunan adalah lembaga keuangan bank yang bertugas untuk menerima simpanan dana dalam bentuk deposito.
Dalam usahanya bank pembangunan menerbitkan kertas berharga dalam jangka menengah dan dan panjang, serta memberikan kredit jangka menengah dan panjang pada bidang pembangunan.
5. Bank Perkreditan Rakyat
Terakhir dalam artikel ini terkait jenis lembaga keuangan adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
BPK atau Bank Perkreditan Rakyat adalah lembaga keuangan khas di Indonesia yang menyediakan layanan kepada masyarakat berupa layanan perbankan sederhana, misalnya seperti simpanan dan pinjaman, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BPR umumnya menjalankan operasinya di tingkat lokal dan lebih berfokus pada pengembangan ekonomi daerah.
BPR juga tidak akan menawarkan layanan perbankan kompleks seperti transaksi valuta asing atau kliring.
Mengingat perannya di tingkat lokal yang signifikan, bisa dikatakan BPR memainkan peran penting dalam inklusi keuangan, membantu masyarakat yang mungkin tidak memiliki akses ke bank umum.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) beroperasi dengan regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan stabilitas dan keandalan.
Itulah beberapa jenis lembaga keuangan berdasarkan fungsinya dalam konteks bentuk lembaga keuangan bank.