Ringkasan Materi Matematika Kelas 6 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Ringkasan Materi Matematika Kelas 6 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka – Matematika kerap dianggap menjadi salah satu mata pelajaran yang menyeramkan bagi sebagian siswa.
Untuk
bisa menguasai materi matematika, tentunya kamu harus giat belajar baik di
sekolah maupun saat di rumah.
Bagi kamu yang sekarang duduk di bangku kelas 6 SD, Mamikos sudah rangkumkan kamu mengenai materi Matematika kelas 6 yang akan kamu pelajari.
Berikut Ringkasan Materi Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Daftar Isi
Daftar Isi
Sedari
bangku sekolah dasar, matematika menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang
perlu dipelajari oleh seluruh siswa.
Lewat mata pelajaran matematika di sekolah dasar, siswa diharapkan bisa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Tentunya
ada cukup banyak materi pelajaran matematika yang harus untuk dipelajari oleh
siswa kelas 6 SD.
Nah, rangkuman materi matematika berikut ini sudah dirangkum dari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhanmu dalam belajar matematika secara mandiri.
Rangkuman Materi Bilangan Bulat Kelas 6 SD
Dalam
pelajaran Matematika, tentunya kamu sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah
bilangan? Nah, bilangan ini adalah suatu konsep matematika yang memberikan
nilai jumlah terhadap sesuatu yang dihitung.
Di
bangku kelas 6, kamu akan diajak untuk memperdalam materi operasi penghitungan bilangan
bulat.
Pengertian
Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan penuh yang terbagi menjadi bilangan bulat positif dan negatif.
Bilangan bulat positif bernilai positif dan biasanya berada di sebelah kanan dari angka nol di garis bilangan. Contoh bilangan positif seperti 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya.
Sementara
bilangan bulat negatif terdapat di sebelah kiri dari angka nol pada garis
bilangan. Contohnya
-1,-2,-3,-4,-5,-6,-7,-8,-9,-10, dan seterusnya.
Perbedaan
antara bilangan bulat positif dan negatif adalah nilai bilangan bergantung
posisi angka.
Cara
Menghitung Bilangan Bulat
Penjumlahan
Cara
menghitung penjumlahan bilangan bulat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan positif, maka hasilnya
bilangan bulat positif. Contoh: 5+6= 11.
2.
Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya
bilangan bulat negatif. Contoh: (-10) + (-9) = -19.
3.
Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif atau
sebaliknya hasilnya, sebagai berikut:
- Bilangan bulat negatif
jika angka bilangan bulat negatif lebih besar dari bilangan bulat positif.
Contoh: (-10) + 5 = -5. - Bilangan bulat positif
jika angka bilangan bulat negatif lebih kecil dari bilangan bulat positif.
Contoh: (-4) + 6 = 2. - Bilangan nol jika angka
bilangan bulat negatif sama dengan bilangan bulat positif. Contoh: (-7) + 7 =
0.
Pengurangan
Cara
menghitung pengurangan, yaitu:
1.
Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, hasilnya
adalah:
- Bilangan bulat positif
jika angka bilangan bulat positif yang dikurangi lebih besar dari angka
bilangan bulat positif yang mengurangi. Contoh: 4 – 3 = 1 - Bilangan bulat negatif
jika angka bilangan bulat positif yang dikurangi lebih kecil dari angka
bilangan bulat positif yang mengurangi. Contoh: 9 – 8 = -1. - Bilangan nol jika angka
bilangan bulat positif yang dikurangi sama dengan angka bilangan - Bilangan bulat positif
yang mengurangi. Contoh: 5 – 5 = 0.
2.
Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya:
Bilangan
bulat positif jika angka bilangan bulat negatif yang dikurangi lebih kecil dari
angka bilangan bulat negatif yang mengurangi. Contoh: (-4) – (-6) = 2.
Bilangan
bulat negatif jika angka bilangan bulat negatif yang dikurangi lebih besar dari
angka bilangan bulat negatif yang mengurangi. Contoh: (-13) – (-10) = -3.
Bilangan
nol jika angka bilangan bulat negatif yang dikurangi sama dengan angka bilangan
bulat negatif yang mengurangi. Contoh: (-2) – (-2) = 0.
3.
Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, hasilnya
selalu bilangan bulat negatif. Contoh: (-6) – 6 = -12
4. Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya selalu bilangan bulat positif. Contoh: 7 – (-5) = 12.
Rangkuman Materi Operasi Hitung Kelas 6 SD
Dalam matematika, operasi hitung bilangan mempunyai berbagai macam jenis yang umumnya kita gunakan dalam kegiatan berhitung, baik saat belajar maupun dalam kegiatan sehari-hari.
Pengertian
Operasi Hitung
Operasi
hitung bilangan adalah salah satu kegiatan yang melibatkan penjumlahan,
pengurangan, pembagian dan perkalian dalam perhitungan susunan angka atau
bilangan.
Macam-macam
Operasi Hitung
Dalam
matematika terdapat beberapa macam operasi hitung bilangan bulat, antara lain:
- Penjumlahan: menggabungkan atau menjumlahkan dua atau lebih bilangan sehingga menjadi bilangan baru
- Pengurangan: mengambil sejumlah bilangan dari bilangan tertentu sehingga jumlah bilangannya berkurang
- Perkalian: penjumlahan yang berulang. Perkalian juga dapat diartikan dengan menjumlahkan bilangan yang sama sebanyak bilangan pengali
- Pembagian: pengurangan yang berulang, pembagian juga dapat diartikan dengan membagi suatu bilangan dalam beberapa kelompok dengan jumlah yang sama.
Operasi
Hitung Campuran
Selain
operasi hitung yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat pula jenis operasi
hitung campuran yang biasanya digunakan dalam pelajaran matematika.
Dalam
sebuah operasi hitung bilangan campuran, kita dapat menemukan beragam jenis
operasi hitung dalam satu soal. Contohnya seperti penjumlahan, perkalian dan
pembagian dalam satu soal.
Menghitung
dengan operasi hitung campuran perlu memperhatikan empat kaidah yang penting,
antara lain:
- Jika dalam operasi hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka kerjakan terlebih dahulu operasi hitung sebelah kiri
- Jika dalam operasi hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka kerjakan terlebih dahulu operasi hitung sebelah kiri
- Jika dalam operasi hitung terdapat penjumlahan atau pengurangan dan perkalian atau pembagian, maka kerjakan terlebih dahulu perkalian atau pembagian
- Jika terdapat operasi hitung dalam tanda kurung, maka kerjakan terlebih dahulu operasi hitung dalam tanda kurung tersebut
Rangkuman Materi Lingkaran Kelas 6 SD
Dalam
pelajaran matematika kelas 6 SD siswa juga akan mempelajari materi bangun
datar, yakni lingkaran. Salah satu yang dipelajari adalah menghitung keliling
dan luas setengah lingkaran.
Pengertian
Lingkaran
Lingkaran
adalah suatu bentuk bangun datar yang disusun oleh sekumpulan titik-titik yang
memiliki jarak yang sama terhadap satu titik tertentu.
Rumus
Keliling Lingkaran
Keliling
lingkaran adalah jarak dari suatu titik pada lingkaran dalam satu putaran
hingga kembali ke titik semula. Menghitung keliling lingkaran sama seperti
menghitung seluruh tepian suatu lingkaran.
Berikut
ini rumus keliling lingkaran:
K
= π x d atau K = 2 x π x r
Rumus
Luas Setengah Lingkaran
Setelah
mengetahui dasar dari rumus lingkaran, lalu bagaimana rumus mencari setengah
lingkaran?
Berikut
ini rumus luas setengah lingkaran:
K= 1/2 x π x d
Rangkuman Materi Luas dan Volume Bangun Ruang Kelas 6 SD
Dalam
bab ini, siswa akan diajak untuk mengetahui rumus volume dan luas permukaan
pada masing-masing bangun ruang. Siswa juga akan berlatih soal rumus bangun
ruang sekaligus ulasannya.
Kubus
Kubus
adalah bangun ruang dengan sisi (s) yang seluruhnya sama panjang. Jika rumus
volume adalah luas permukaan dikali tinggi, maka rumus volume kubus adalah sisi
x sisi x sisi. Rumusnya menjadi seperti ini:
V
= s x s x s atau V = s³
Sedangkan rumus luas permukaan kubus, yaitu menambahkan seluruh luas masing-masing sisi.
Karena permukaan kubus seluruhnya adalah persegi yang berjumlah 6, maka luas permukaan kubus adalah luas persegi dikali 6. Berikut rumusnya:
L
= 6 x (s x s)
Balok
Balok
hampir mirip dengan kubus, namun terdiri dari persegi panjang. Karena alasnya
persegi panjang maka volumenya adalah panjang (p) kali lebar (l) kali tinggi
(t). Berikut rumusnya:
V
= p x l x t
Sementara luas permukaannya, yaitu menjumlahkan seluruh sisi. Balok memiliki alas dan atap yang sama luas, sisi depan dan belakang sama luas, serta sisi kanan dan kiri yang sama luas.
Maka
rumusnya sebagai berikut:
L
= (2 x p x l) + (2 x p x t) + (2 x l x t) atau bisa juga L = 2 x [(p x l) + (p
x t) + (l x t)]
Prisma
Prisma
adalah sebutan umum untuk bangun ruang yang memiliki alas dan atap yang sama
luas. Kubus dan balok pun termasuk prisma segi empat.
Prisma
bisa bermacam-macam sesuai bentuk alas dan atapnya. Misalnya prisma segitiga,
maka alas dan atapnya berbentuk segitiga.
Meskipun
begitu, rumus volumenya akan tetap sama, yakni luas alas dikali tinggi. Jika
alas berbentuk segitiga, maka luas alasnya adalah ½ dari panjang kali lebar.
Untuk
menghitung volume maka bisa dikali dengan tinggi. Berikut rumusnya:
V
= ½ x p x l x t
Sedangkan, rumus luas permukaannya juga mirip dengan kubus dan balok. Tinggal menyesuaikan saja jumlah sisinya. Sebab jumlah sisi akan berbeda tergantung bentuk alas dan atapnya.
Jika
berbentuk prisma segitiga, maka alas dan atap sama luasnya. Kemudian ditambah
luas masing-masing sisi selimut. Tambahkan seluruhnya untuk menghitung luas
permukaannya.
Akan
menjadi mudah jika alasnya berbentuk segitiga sama sisi, karena ketiga sisi
selimutnya akan sama luas. Namun jika segitiga ini memiliki sisi yang berbeda-beda,
maka luas sisi selimut harus dihitung satu per satu.
Berikut
rumusnya jika berbentuk prisma segitiga sama sisi:
L
= (2 x luas alas) + [3 x (s x t)]
Tabung
Rumus volume tabung juga mirip prisma, namun luas alasnya diganti dengan rumus luas lingkaran, yaitu pi (π) dikali jari-jari (r) kuadrat. Rumusnya volumenya menjadi seperti ini:
V
= π × r² × t
Pi
(π) bisa berbentuk 22/7 jika jari-jarinya kelipatan 7. Jika bukan kelipatan 7,
maka menggunakan 3,14.
Sedangkan rumus luas permukaannya, yaitu menghitung alas dan atap yang sama luas, ditambah dengan luas selimut yang berbentuk persegi panjang. Rumusnya menjadi seperti ini:
L = [2 x luas lingkaran] + (keliling lingkaran x tinggi)
L = [2 x (π × r²)] + [(π × 2r) x t]
L = (2 x π × r²) + (π × 2r x t)
Atau
rumus singkatnya sebagai berikut:
L
= 2 x π x r x (r + t)
Limas
Limas
adalah bangun ruang beratap lancip. Maka untuk menghitung volumenya ialah
dengan mengalikan luas alas dengan tinggi kemudian dibagi tiga. Rumusnya
sebagai berikut:
V
= ⅓ x L alas x t
Sementara
luas permukaannya adalah menambah luas alas dengan luas masing-masing sisi
permukaan selimut. Tentu ini sangat bergantung dengan bentuk alasnya.
Berikut
rumus luas permukaan limas secara umum:
L
permukaan = L alas + L tiap permukaan sisi
Nah,
itulah rangkuman materi matematika kelas 6 SD kurikulum merdeka semester 1 dan
semester 2 yang bisa Mamikos bagikan.
Semoga
rangkuman materi di atas bisa bermanfaat untuk kamu mempelajari matematika
secara mandiri di rumah, ya.
Buat kamu masih ingin mengulik lebih banyak informasi seputar rangkuman materi mata pelajaran lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: