8 Sifat Logaritma beserta Contoh dan Penjelasannya Lengkap
Sifat logaritma pada dasarnya dapat kita peroleh dari sifat eksponen. Apa saja sifat logaritma yang wajib siswa kelas X ketahui? Simak pernjelasan dan contohnya di sini!
FAQ
Orang yang menciptakan rumus logaritma adalah matematikawan asal Skotlandia bernama John Napier. Pada tahun 1614, Napier menerbitkan tabel logaritma naturalis dengan basis e. Selanjutnya ia menerbitkan logaritma dengan basis 10 untuk memudahkan penggunanya.
Bentuk umum logaritma bisa kita peroleh dengan memisalkan a sebagai bilangan positif yang tidak sama dengan bilangan 1 (0 < a 1) dan b berupa bilangan positif yang nilainya harus lebih dari nol.
Bentuk umum logaritma yaitu: alog b = c. Pernyataan ini sah untuk diekspresikan jika ac = b.
(a) yaitu ‘bilangan pokok’ sebuah logaritma yang nilainya terletak antara 0 serta bilangan satu. Nilai a juga boleh bernilai lebih dari bilangan 1. (b) nantinya bisa kita sebut dengan ‘numerus’ dengan aturan nilai b harus lebih dari 0. (c) bisa disebut sebagai hasil logaritma.
Ya, logaritma bisa bernilai negatif apabila bilangan yang dilogaritmakan merupakan bilangan pecahan antara 0 dan 1. Sebagai contoh 10log 0,01 = -2 karena 10-2 = 0,01.
Tidak, hasil logaritma bisa bernilai negatif (tidak selalu positif), apabila numerusnya merupakan bilangan pecahan.
Angka 2 merupakan basis, sementara 8 adalah numerus, sehingga dapat kita simpulkan bahwa bilangan 2 harus dipangkatkan dengan berapa agar didapatkan hasil berupa angka 8. Maka, 2 harus dipangkatkan dengan 3 agar kita bisa mendapatkan bilangan 8. Jadi 2log 8 = 3.

Advertisement