Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar – Setiap peneliti harus mengetahui bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Pengetahuan ini juga diperlukan oleh siswa di sekolah ataupun mahasiswa. 

Sebagai seorang siswa atau mahasiswa, kamu tentu kerap mendapatkan tugas untuk membuat karya tulis ilmiah. Misalnya makalah, paper, hingga skripsi.

Jenis tulisan ini merupakan karangan non fiksi yang membutuhkan alur penelitian. Sehingga tulisan tersebut tidak bisa disamakan dengan karangan fiksi seperti cerpen atau novel. 

Pateda (1993) menilai bahwa sebuah karya tulis ilmiah berisi hasil pemikiran dari disiplin ilmu tertentu. Kemudian disusun menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sistematis. 

Urutan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

pexels.com/@ivan-samkov

Dalam membuat karya ilmiah berbahasa Indonesia, penulisan yang sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) wajib diterapkan. Di samping itu, urutan penulisannya juga harus sistematis. 

Oleh karena itu, kali ini kami akan menjawab bagaimana sistematika yang sesuai. Sehingga memudahkan kamu dalam membuat karya tulis ilmiah sesuai kaidah yang tepat. 

Komponen dalam Membuat Bagian Pembuka

Sebelum menuju ke pembahasan utama yang meliputi pendahuluan hingga diskusi, kamu terlebih dulu perlu membuat bagian pembuka. Bagian ini terdiri atas beberapa komponen. 

Antara lain judul, nama penulis, dan sebagainya. Berikut adalah komponen-komponen pada bagian pembuka beserta penjelasan lengkapnya. 

1. Judul

Komponen pertama yaitu penulisan judul. Dalam membuat judul tulisan, kamu perlu mempertimbangkan aspek komunikasi, afirmasi, serta jumlah kata. 

Pada umumnya, judul dibuat secara ringkas namun padat sehingga mampu memberikan gambaran umum kepada pembaca mengenai objek penelitian yang dilakukan.

Selain itu, judul biasanya juga ditulis dalam bentuk frasa alih-alih kalimat utuh. Buatlah judul karya tulisan yang ringkas, padat, dan sesuai aturan. 

2. Nama dan Kedudukan Pembimbing

Sistematika pada bagian pembuka juga perlu mencantumkan nama beserta kedudukan tim pembimbing. Pada saat diberi tugas membuat makalah, mungkin bagian ini tidak harus ada. 

Pembimbing penulisan biasanya terdapat saat pengerjaan jurnal resmi, skripsi, hingga disertasi pada jenjang pendidikan perkuliahan di universitas atau perguruan tinggi. 

3. Kata Pengantar

Kata pengantar tidak hanya terdapat pada bagian pembukaan sebuah buku yang diterbitkan. Akan tetapi juga terdapat pada penulisan karangan ilmiah. 

Kata pengantar biasanya berisi gambaran singkat mengenai penelitian yang kamu lakukan. Kamu juga dapat menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung serta membantu penyelesaian karangan tersebut. 

4. Abstrak

Abstrak atau sari berisi gambaran singkat namun lebih detail tentang penelitian tersebut. Penulis harus menguraikan penelitian secara singkat dan lebih terperinci meliputi permasalahan, metode, hingga hasil temuan. 

5. Daftar-Daftar

Komponen terakhir pada bagian pembuka adalah daftar-daftar. Daftar yang dimaksud antara lain meliputi daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, hingga daftar lampiran.

Beberapa Komponen Membuat Bab I Pendahuluan

Sistematika penulisan karya ilmiah berikutnya adalah pendahuluan yang biasanya ditulis pada bab I. Bab ini berisi komponen-komponen pendahuluan sebelum ke inti pembahasan. 

Bab pendahuluan terdiri dari 4 komponen. Antara lain meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaatnya. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya. 

1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah berisi tentang uraian jelas serta logis yang ditulis secara singkat. Uraian ini mengandung penjelasan teoritik serta faktual mengapa penelitian perlu dilakukan. 

Dalam uraian latar belakang masalah, kamu perlu menjelaskan mengapa permasalahan yang ada perlu memperoleh jawaban melalui temuan-temuan penelitian. 

2. Rumusan Masalah

Setelah menjelaskan tentang latar belakang masalah, selanjutnya kamu perlu merumuskan masalah. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan. 

Masalah yang telah dirumuskan dalam pertanyaan tersebut adalah sebagai batasan penelitian. Nantinya, kamu akan menjawab serta membuktikan pertanyaan tersebut lewat hasil atau temuan penelitian. 

3. Tujuan Penelitian

Setiap riset yang dilakukan oleh peneliti pastinya memiliki tujuan tertentu. Pada bagian ini, penulis menjabarkan apa tujuan yang hendak dicapai dari riset tersebut secara singkat, padat, dan jelas.

4. Manfaat Penelitian

Bagian ini menguraikan tentang apa saja hasil temuan riset yang dapat disumbangkan secara nyata kepada bidang yang terkait. Misalnya pada dunia pendidikan, kedokteran, dan sebagainya. 

Pada akhirnya, sebuah riset yang menghasilkan temuan serta bukti-bukti baru sebagai jawaban atas suatu permasalahan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. 

Membuat Bab II Kerangka Teori

Sistematika penulisan karya ilmiah berikutnya adalah kerangka teori. Bagian ini memiliki urgensi yang sangat penting dalam sebuah penulisan karangan ilmiah apapun. 

Kajian pustaka adalah uraian teoritis yang terkait dengan objek penelitian. Pada bagian ini, penulis menguraikan landasan teori yang digunakan untuk mendukung risetnya. 

1. Landasan Teori

Landasan teori bersumber dari teks-teks berupa buku, jurnal, maupun sumber digital yang sistematis dan teruji. Landasan teori tersebut terdiri dari teori umum beserta teori turunan.

Penulisan kajian pustaka dimaksudkan sebagai batasan atas konsep-konsep yang disajikan secara sistematis berkaitan dengan fenomena dalam riset tersebut. 

Secara sederhana, kajian pustaka merujuk pada referensi-referensi yang kamu gunakan dalam melaksanakan riset tersebut. Maka dari itu, pastikan mencari referensi selengkap mungkin. 

Referensi yang lengkap bukan hanya ditunjukkan oleh kuantitas atau jumlah pustaka yang digunakan. Akan tetapi juga merujuk pada kualitasnya.

Dalam arti seberapa relevan landasan teori tersebut dengan riset yang dilakukan. Kamu bisa mengambil referensi dari berbagai sumber baik itu teks tertulis maupun digital. 

Para mahasiswa biasanya mengandalkan perpustakaan untuk mencari referensi buku dari berbagai penulis. Namun seiring berkembangnya zaman, tidak jarang mahasiswa memanfaatkan internet. 

Saat mencari referensi lewat internet, pastikan agar selalu memprioritaskan kredibilitas sumber. Melalui internet, kamu juga bisa mengakses perpustakaan lain secara luas. 

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan referensi lain yang tidak terdapat di perpustakaan kampus setempat. Bisa juga menjadikan riset sebelumnya sebagai pendukung kajian pustaka. 

2. Menyusun Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang dirumuskan oleh peneliti. Kesimpulan tersebut tentu saja tidak diambil secara sembarang. 

Melainkan menggunakan dasar pemikiran yang tertuang pada landasan teori. Kesimpulan ini bersifat sementara dan perlu diuji untuk membuktikan kebenarannya. 

Membuat Bab III Metodologi Penelitian

Sistematika penulisan karya ilmiah berikutnya yaitu menyusun bab III yang berisi metodologi penelitian. Ada beragam metodologi penelitian yang dapat digunakan pada suatu riset. 

Dalam menguraikan bab III ini, kamu perlu membaginya ke beberapa sub bab. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya. 

1. Jenis Penelitian

Sub bab ini antara lain menjelaskan jenis penelitian. Di mana antara lain meliputi penjelasan jenis riset dari tujuan dasarnya, tempat dilakukannya riset, sifat-sifat masalah, hingga ruang lingkup masalahnya. 

2. Konsep dan Operasional Variabel

Definisi konsep merupakan konseptual dari variabel riset yang dijalankan. Sementara operaional variabel menjelaskan bagaimana mengukur variabel riset tersebut. 

3. Populasi dan Sampel

Dalam sebuah riset, populasi didefinisikan sebagai keseluruhan subjek yang nantinya akan diteliti. 

Sedangkan sampel merupakan sebagian dari subjek riset yang dijadikan penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah bagian khusus dari populasi. 

4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan jenis serta sumber data yang digunakan dalam riset. Penjelasan juga perlu meliputi teknik pengumpulan datanya.

Dalam teori metodologi penelitian, ada beberapa cara atau teknik pengumpulan data. Misalnya dengan cara wawancara, menyebar kuesioner, teknik sampling, dan sebagainya. 

5. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui teknik tertentu, selanjutnya kamu perlu menjelaskan tentang bagaimana data-data tersebut diolah atau dianalisis. 

Para peneliti dalam melakukan olah atau analisis data pada umumnya menggunakan perangkat tertentu. Misalnya software atau program komputer dan lain sebagainya. 

Membuat Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Sistematika penulisan karya ilmiah berikutnya adalah uraian mengenai hasil penelitian beserta pembahasannya. Bab pembahasan berisi tentang deskripsi temuan-temuan riset. 

Kamu perlu menuliskannya secara lengkap dan rinci sesuai dengan kenyataan di lapangan. Deskripsi hasil berisi uraian semua temuan secara runtut dan sistematis. 

Namun, bab ini bukan hanya mendeskripsikan atau menguraikan apa saja temuan dalam penelitian yang dilakukan. Lebih jauh lagi, kamu juga harus menganalisis hasil tersebut. 

Berikan penjabaran analisis atas deskripsi hasil temuan tersebut. Pembahasan ini nantinya juga sebagai langkah pengujian atas hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan. 

Pada bab II, kamu telah menjelaskan bagaimana kesimpulan sementara atau hipotesis sebelum ditemukannya temuan atau hasil-hasil penelitian berdasarkan metodologi khusus.

Setelah mendapatkan data di lapangan, kamu harus menguji atau mengolah data tersebut kemudian membahasnya pada bab pembahasan ini. 

Ada dua kemungkinan yang bisa diperoleh, yakni hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Jika hipotesis diterima, artinya hasil riset kamu sesuai dengan kesimpulan sementara. 

Sebaliknya, hipotesis ditolak berarti hasil temuan dalam riset tidak bersesuaian dengan kesimpulan sementara. 

Terdapat beragam faktor yang menyebabkan hasil riset tidak bersesuaian dengan kesimpulan sementara. 

Misalnya kekeliruan saat pengambilan data, pengolahan data, atau terjadi anomali fenomena sehingga menghasilkan temuan yang berbeda. 

Kemudian Membuat Bab V Penutup

Sistematika penulisan karya ilmiah setelah pembahasan adalah penutup. Bagian penutup antara lain berisi kesimpulan dan saran atau rekomendasi. 

1. Kesimpulan

Setelah menjabarkan hasil temuan riset pada bab pembahasan, kamu juga perlu merangkumnya menjadi suatu kesimpulan. 

Selain itu, kesimpulan juga menjelaskan tentang bagaimana peneliti memberi pemaknaan terhadap riset yang dilakukannya. 

Dengan adanya kesimpulan, pembaca memahami bagaimana pandangan penulis terkait dengan penelitiannya tersebut. 

2. Rekomendasi

Tidak menutup kemungkinan karya tulis ilmiah yang kamu susun nantinya akan digunakan oleh peneliti lain untuk mendukung riset mereka di masa depan. 

Untuk itu, kamu perlu memberikan saran atau rekomendasi kepada peneliti lain yang akan menjadikan tulisan kamu sebagai salah satu referensi. 

Selain itu, rekomendasi juga berlaku untuk pengguna hasil riset tersebut secara umum. 

Berikutnya Adalah Menyusun Daftar Pustaka

Urutan berikutnya yaitu membuat daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar referensi yang kamu gunakan dalam penulisan karangan ilmiah tersebut. 

Penyusunan daftar pustaka tidak hanya berisi referensi berupa buku, akan tetapi juga sumber digital. Penulisan daftar pustaka memiliki aturan tersendiri. 

Misalnya pada penulisan sumber buku, maka harus mencantumkan nama penulis buku, tahun terbit, judul buku, hingga nama penerbitnya. 

Di samping itu, penulisannya juga menggunakan kaidah khusus yang sesuai standar tertentu. Untuk itu, pahami bagaimana cara penulisan daftar pustaka. 

Jangan Lupa untuk Mencantumkan Lampiran

Tidak jarang suatu penelitian menggunakan berbagai data yang harus dicantumkan. Misalnya dokumen soal, kuesioner, atau dokumen lainnya. 

Jangan lupa memberi nomor pada setiap lampiran yang ada. Nantinya nomor-nomor tersebut didaftar ke halaman daftar lampiran pada bagian pembuka. 

Membuat suatu karangan ilmiah bukan hanya memerlukan penelitian lapangan yang kritis dan tajam. Tetapi juga harus memahami bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah dengan benar. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah