5 Tahapan Penelitian Sejarah Beserta Penjelasannya Lengkap

5 Tahapan Penelitian Sejarah Beserta Penjelasannya Lengkap – Jika kamu hendak melakukan penelitian sejarah, ada beberapa tahapan penelitian sejarah yang tidak boleh dilewatkan.

Pada artikel kali ini, Mamikos
akan memberikan rangkuman berupa penjelasan lengkap mengenai tahap-tahap
penelitian yang disertai dengan contoh penelitian sejarah di bagian akhir.

Apa saja tahapan penelitian
sejarah itu? Yuk, langsung saja simak dan pahami penjelasan di bawah ini sampai
habis, ya!

Apa itu Penelitian Sejarah?

canva.com/@Jaron_gmn

Penelitian sejarah adalah upaya sistematis untuk memahami, menganalisis, dan merekonstruksi peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber sejarah.

Tujuan penelitian sejarah adalah untuk mengungkapkan
kebenaran historis, memahami perubahan dan kontinuitas dalam masyarakat, serta
menafsirkan pengaruh masa lalu terhadap kondisi saat ini.

Tahapan penelitian sejarah melibatkan langkah-langkah
seperti pemilihan topik, pengumpulan data atau heuristik, analisis sumber,
penafsiran, dan penulisan narasi sejarah.

Penelitian ini dapat melibatkan berbagai jenis sumber.
Termasuk di dalamnya dokumen tertulis, arsip, gambar, dan sumber-sumber lain
yang merekam informasi masa lalu.

Selain itu, tahapan penelitian sejarah memerlukan kritisisme historis, yaitu kemampuan untuk menilai keandalan dan validitas sumber-sumber sejarah.

Kritisme historis juga berfungsi untuk menyadari perspektif dan bias yang mungkin terkandung dalam dokumen sejarah tersebut.

Simak penjelasan lebih rinci mengenai metode atau tahapan
penelitian sejarah.

1. Penentuan Topik

Penentuan topik adalah langkah awal dalam tahapan penelitian sejarah yang sangat krusial.

Langkah pertama dalam proses ini adalah memilih subjek atau tema yang akan menjadi pusat perhatian penelitian.

Ada beberapa langkah yang dapat membantu dalam menentukan
topik penelitian sejarah:

· Minat Pribadi

Pilih topik yang memang menarik bagi peneliti secara
pribadi. Minat peneliti akan meningkatkan motivasi dan kualitas penelitian.

· Relevansi

Pastikan topik penelitian sejarah yang dipilih memiliki relevansi sejarah yang signifikan.

Pertimbangkan dampaknya pada perkembangan masa lalu dan kaitannya dengan isu-isu kontemporer.

· Ketersediaan Sumber

Pastikan terdapat sumber-sumber sejarah yang mencukupi untuk mendukung penelitian.

Evaluasi ketersediaan dokumen, arsip, buku, dan sumber lain yang relevan.

· Batasan Ruang dan Waktu

Tetapkan batasan ruang dan waktu untuk topik agar penelitian
lebih terfokus dan terkelola dengan baik.

· Kontribusi pada Pengetahuan

Pertimbangkan apakah penelitian dapat memberikan kontribusi
baru pada pengetahuan sejarah atau memberikan sudut pandang unik terhadap suatu
peristiwa atau fenomena.

· Konsultasi dan Diskusi

Diskusikan ide topik dengan sesama peneliti, dosen, atau ahli sejarah.

Mendapatkan masukan dari orang lain dapat membantu merumuskan dan menyempurnakan topik.

· Refleksi Terus-Menerus

Terus refleksikan dan evaluasi topik kamu seiring berjalannya waktu.

Terkadang, penelitian akan mengalami perkembangan dan perubahan topik yang lebih tepat seiring pemahaman yang semakin mendalam.

2. Heuristik

Heuristik atau pengumpulan data adalah sebuah metode atau pendekatan dalam penelitian sejarah yang melibatkan pemakaian aturan atau prinsip sementara.

Menemukan informasi yang relevan adalah tujuan dari
penelitian sejarah heuristik.

Dalam tahapan penelitian sejarah heuristik, terdapat
beberapa langkah yang dapat membantu dalam proses pengumpulan data, seperti:

  • Sumber primer : Prioritaskan
    sumber-sumber asli seperti dokumen.
  • Sumber tersier : Tinjau buku sejarah dan
    artikel untuk mendapatkan pandangan beragam.
  • Konteks geografis dan waktu : Pertimbangkan
    pengaruh lokasi dan faktor waktu pada peristiwa.
  • Analisis budaya dan sosial : Teliti nilai
    budaya dan struktur sosial yang memengaruhi peristiwa.
  • Penelusuran arsip : Telusuri arsip,
    koleksi, dan sumber sejarah di perpustakaan atau museum.
  • Wawancara dan pengamatan : Lakukan
    wawancara jika mungkin dan pertimbangkan pengamatan langsung.
  • Analisis visual : Perhatikan
    sumber-sumber visual seperti gambar untuk perspektif tambahan.

3. Verifikasi

Tahapan penelitian sejarah selanjutnya adalah proses
verivikasi. 

Verifikasi merupakan usaha peneliti untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyaring sumber sejarah.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan adalah benar, akurat, dan relevan terhadap topik penelitian yang dipilih.

Tahapan penelitian sejarah verifikasi melibatkan analisis
mendalam terhadap keandalan, keberimbangan, dan keberagaman sumber, serta
kesadaran terhadap potensi bias.

Dengan kritisis terhadap sumber, peneliti dapat memastikan bahwa dasar informasi yang digunakan dalam penelitian dapat diandalkan dan memberikan kontribusi pada pemahaman sejarah yang akurat.

Berikut adalah beberapa langkah verifikasi yang dapat
membantu memastikan keabsahan informasi:

· Sumber Primer

Periksa keaslian dan integritas sumber-sumber primer.
Pastikan dokumen dan catatan berasal dari waktu dan tempat yang relevan.

· Keandalan Sumber Tersier

Evaluasi reputasi dan kredibilitas penulis sumber-sumber
sejarah tersier. Pilih sumber yang diakui dalam bidangnya.

· Konfirmasi Fakta

Pastikan kebenaran mengenai temuan sumber sejarah dengan
sumber-sumber lain yang dapat dipercaya.

· Kritisisme Historis

Terapkan kritisisme historis dengan menyadari potensi bias dan motif penulis.

Pertimbangkan perspektif dan kepentingan yang mungkin memengaruhi narasi.

· Konteks Kontemporer

Pertimbangkan konteks sosial, politik, dan budaya pada saat sumber sejarah dibuat.

Ini membantu menghindari ketidaksesuaian kronologis dan kesalahan interpretasi.

· Cross-Referensi Sumber

Periksa kesesuaian informasi dengan sumber-sumber lain yang
relevan. Kesesuaian antara berbagai sumber dapat memperkuat keandalan
informasi.

· Konsultasi Ahli

Jika memungkinkan, konsultasikan temuan dan interpretasi
kamu dengan ahli sejarah atau pakar terkait untuk mendapatkan masukan dan
validasi.

· Penyelidikan Lapangan

Jika memungkinkan, lakukan penyelidikan lapangan untuk
memverifikasi detail geografis dan situasi saat itu.

4. Interpretasi

Interpretasi dalam tahapan penelitian sejarah adalah langkah
di mana peneliti menganalisis dan memberikan makna pada data sejarah.

Dengan melakukan penafsiran ini, peneliti memberikan
pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa masa lalu.

Tahapan penelitian sejarah ini juga membantu merangkai
narasi yang koheren dan menghubungkan berbagai informasi untuk membentuk
pemahaman yang komprehensif tentang topik penelitian.

Penelitian sejarah intepretasi melibatkan pilihan kritis
peneliti dalam menyusun makna dari fakta-fakta sejarah yang ditemukan.

Tahapan interpretasi dalam penelitian sejarah meliputi:

1. Analisis data.

2. Identifikasi pola antar data.

3. Penyusunan narasi sejarah.

4. Kontekstualisasi peristiwa.

5. Pertimbangan perspektif sumber sejarah.

6. Validasi dengan sumber tambahan atau ahli sejarah.

7. Refleksi dan kritik.

8. Kesimpulan yang mendalam.

5. Histeriografi

Historiografi merupakan langkah akhir dalam tahapan
penelitian sejarah, di mana proses penulisan sejarah dilakukan secara
sistematis dan kritis.

Histeriografi melibatkan penyusunan narasi berdasarkan hasil
penelitian, analisis, dan interpretasi data sejarah yang telah dikumpulkan.

Dalam  historiografi,
peneliti menyusun bukti-bukti, menentukan struktur narasi, dan tahapan
penelitian sejarah mengkomunikasikan temuan serta interpretasinya kepada
pembaca dengan cara yang jelas dan meyakinkan.

Histeriografi juga merefleksi dampak penelitian terhadap
pemahaman umum tentang masa lalu serta membuka ruang bagi penelitian masa
depan.

Langkah-langkah dalam tahap penelitian historiografi yang
merupakan proses penulisan sejarah secara sistematis dan kritis dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Pemilihan Struktur Narasi

Tentukan struktur narasi yang sesuai untuk menyajikan
informasi dengan jelas dan logis. Pemilihan struktur ini dapat berupa
kronologis, tematis, atau kombinasi keduanya.

2. Penyusunan Bukti dan Temuan

Susun bukti-bukti dan temuan yang ditemukan selama
penelitian secara teratur. Pastikan bahwa setiap klaim atau pernyataan didukung
oleh data sejarah yang kuat.

3. Konsistensi dan Koherensi

Periksa konsistensi dan koherensi dalam penyajian informasi.
Pastikan bahwa alur cerita sejarahnya tidak bertentangan dan memberikan
pemahaman yang utuh.

4. Refleksi terhadap Interpretasi

Refleksikan interpretasi terhadap data dan sumber sejarah.
Jelaskan bagaimana kesimpulan diambil berdasarkan analisis data dan
interpretasi.

5. Pertimbangan Perspektif dan Bias

Sampaikan dengan jelas perspektif penulis dan pertimbangan
terhadap potensi bias dari sumber-sumber yang digunakan.

6. Tujuan Penulisan

Tentukan tujuan penulisan sejarah ini. Apakah untuk
memberikan pemahaman baru, menggali sudut pandang yang terlupakan, atau
menyajikan narasi yang lebih komprehensif.

7. Gaya Bahasa yang Tepat

Pilih gaya bahasa yang sesuai dengan audiens dan tujuan penulisan. Pastikan bahwa penulisan tidak hanya informatif tetapi juga menarik bagi pembaca.

8. Referensi dan Catatan Akhir

Sertakan referensi dan catatan akhir dengan akurat untuk
memberikan kredibilitas dan memberikan akses ke sumber-sumber yang digunakan.

Contoh Penelitian Sejarah 1

Setelah memahami 5 tahapan penelitian sejarah beserta
langkah-langkahnya, pada bagian ini Mamikos akan memberikan kamu contoh
penelitian sejarah.

Contoh-contoh di bawah ini sudah disertai dengan
bagian-bagian tahap penelitian sejarah dan penjelasannya agar mudah kamu
pahami.

1. Pemilihan Topik

Judul Penelitian:

“Pemberontakan Petani di Jawa pada Abad ke-19: Analisis
Sosial dan Ekonomi”

Tujuan Penelitian:

Mempelajari dan menganalisis pemberontakan petani di Jawa
selama abad ke-19 dengan fokus pada faktor-faktor sosial dan ekonomi yang
memicu peristiwa tersebut.

2. Heuristik

   – Studi dokumen
sejarah, laporan pemerintah kolonial, catatan petani, dan literatur sejarah
terkait.

   – Wawancara dengan
ahli sejarah dan keturunan pelaku sejarah yang terlibat.

3. Verifikasi

   – Evaluasi
keabsahan dan reliabilitas sumber-sumber yang dikumpulkan.

   – Identifikasi
pola-pola dan perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi.

4. Interpretasi

   – Menafsirkan
dampak perubahan ekonomi kolonial pada kehidupan petani.

   – Mengidentifikasi
ketegangan sosial yang mendorong pemberontakan.

5. Historiografi

   – Menyusun narasi
sejarah yang menggambarkan perkembangan pemberontakan dengan memperhatikan
konteks waktu dan tempat.

   – Membedakan
perspektif kolonial dan lokal dalam menggambarkan peristiwa.

Kesimpulan:

Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor sosial dan ekonomi yang memicu pemberontakan petani di Jawa pada abad ke-19, serta dampaknya terhadap masyarakat.

Hasil penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi pada
pemahaman umum tentang sejarah perlawanan rakyat terhadap pemerintahan kolonial
di wilayah tersebut.

Contoh Penelitian Sejarah 2

Sama seperti halnya contoh penelitian sejarah di atas,
contoh di bawah ini juga sudah dilengkapi dengan tahapan penelitian sejarah.

Pada tahap pemilihan topik, peneliti memilih untuk melakukan
penelitian tentang konflik Palestina-Israel yang sudah berlangsung selama
puluhan tahun hingga hari ini.

1. Pemilihan Topik

Judul Penelitian:

“Konflik Palestina-Israel: Dinamika dan Dampak
Perubahan Perbatasan (1947-2020)”

Tujuan Penelitian:

Menganalisis dinamika dan dampak perubahan perbatasan antara Palestina dan Israel dari tahun 1947 hingga 2023, dengan fokus pada faktor politik, ekonomi, dan sosial yang mempengaruhi perkembangan konflik.

2. Pengumpulan Data

   – Pemelajaran
dokumen resmi, kesepakatan internasional, dan catatan sejarah yang berkaitan
dengan perubahan perbatasan.

   – Analisis peta
sejarah dan dokumentasi fotografi.

3. Heuristik

   – Evaluasi
keandalan sumber-sumber sejarah dan pertimbangan kontekstual untuk setiap
perubahan perbatasan.

   – Pemahaman peran
dan perspektif berbagai pihak yang terlibat dalam perubahan perbatasan
Palestina-Israel.

4. Interpretasi

   – Menafsirkan
konsekuensi politik, ekonomi, dan sosial dari setiap perubahan perbatasan.

   – Mengidentifikasi pola
dalam perubahan dan perkembangan konflik sepanjang waktu.

5. Historiografi

   – Menyusun narasi
sejarah yang mencakup evolusi perbatasan, faktor-faktor yang mendorong
perubahan, dan respons masyarakat internasional.

   – Mempertimbangkan
sudut pandang Palestina dan Israel serta dampak global dari konflik tersebut.

Kesimpulan:

Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam
tentang evolusi perbatasan antara Palestina dan Israel, serta menganalisis
konsekuensi politik, ekonomi, dan sosialnya.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman global tentang kompleksitas dan sejarah panjang konflik Palestina-Israel.

Penutup

Calon peneliti harus melalui tahapan penelitian sejarah agar
hasil penelitian yang nantinya berbentuk tulisan sejarah bermanfaat bagi
pembaca.

Tahapan-tahapan tersebut juga membantu peneliti atau kamu yang berniat melakukan penelitian agar lebih terstruktur dan sesuai dengan fakta yang terjadi.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta