5 Tarian Tradisional Sumatera Utara yang Wajib Diketahui Lengkap Beserta Penjelasannya

Sumatera Utara memiliki banyak warisan budaya yang harus dilestarikan, salah satunya adalah tarian tradisional. Ada beragam jenis tarian tradisional di Sumatera Utara yang bisa kamu temui, simak informasinya dalam artikel ini.

30 Januari 2023 Bella Carla

5 Tarian Tradisional Sumatera Utara yang Wajib Diketahui Lengkap Beserta Penjelasannya – Merupakan salah satu provinsi di Indonesia, Sumatera Utara terdiri dari berbagai ragam suku dengan budaya khasnya masing-masing.

Beragamnya kebudayaan Sumatera Utara dapat dilihat mulai dari musik, alat musik, sampai tarian tradisionalnya.

Dalam artikel kali ini, kita akan mengupas secara singkat seputar deretan tarian tradisional Sumatera Utara yang populer.

Berikut Deretan Tarian Tradisional Sumatera Utara yang Wajib Diketahui

Tarian Tradisional Sumatera Utara yang Wajib Diketahui Lengkap
https://www.pariwisatasumut.net/

Indonesia dikenal dunia karena keragaman budayanya yang khas. Salah satunya saja dalam segi kebudayaan seni tari, Indonesia terbilang memiliki beragam tarian tradisional yang perlu dilestarikan dari generasi ke generasi.

Ragam kesenian tari tradisional di Indonesia punya ciri khas dan keunikannya masing-masing, begitu pula tari tradisional khas Sumatera Utara.

Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini Mamikos akan mengajak kamu semua untuk mengetahui seputar tarian tradisional di Indonesia khususnya yang berasal dari Sumatera Utara.

1. Tari Tor Tor

Tari Tor Tor
opsi.id

Tarian tradisional Sumatera Utara yang pertama adalah Tari Tor Tor. Perlu kamu ketahui bahwa Tari Tor Tor ini sudah ada dan dipertunjukkan sebagai sebuah tarian perayaan pada upacara tertentu.

Tari Tor Tor sendiri berasal dari suku yang terletak di daerah Sumatera Utara, seperti Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Tari Tor Tor merupakan salah satu tarian tradisional tua yang ada di Indonesia. Konon, tarian ini sudah ada sejak zaman purba dahulu kala.

Namun, pendapat yang menyebutkan bahwa Tari Tor Tor sudah ada sejak zaman purba masih diragukan sejumlah pakar mengingata tidak banyaknya bukti yang bisa menguatkan pernyataan tersebut.

Menilik dari sejarahnya, Tari Tor Tor sudah ada sekitar abad ke-13 Masehi. Pada awal kemunculannya, tarian ini bukanlah suatu tarian, namun sebagai pelengkap gondang atau uning-uningan yang berdasarkan falsafah adat.

Misalnya pada upacara-upacara adat di Mandiling, di mana uning-uningan dibunyikan (margondang) dan akan selalu dilengkapi dengan acara pertunjukan Tari Tor Tor (manortor).

Sehingga, pertunjukan Tari Tor Tor dulunya hanya bisa ditemui pada upacara adat yang sakral, serta sebagai sebuah persembahan bagi roh leluhur.

Namun, kemudian Tari Tor Tor dimodifikasi sedemikian rupa hingga menarik minat orang banyak dan menjadi sebuah tarian.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, Tari Tor Tor merupakan tarian sakral yang beperan sebagai sebagai sarana penyampaian batin kepada roh-roh leluhur ataupun kepada orang-orang yang dihormati.

Itu sebabnya, hingga kini Tari Tor Tor hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya pada upacara kematian, musim panen tiba, ritual penembuhan, ataupun saat tamu-tamu penting.

Menurut keterangan dalam buku berjudul Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, dan Senjata Tradisional (2009: 6), Tari Tor Tor adalah tarian yang memiliki gerakan seirama dengan iringan musik tradisional seperti gondang, suling, dan terompet batak.

Umumnya, gerakan Tari Tor Tor terbilang sederhana, namun biasanya gerakan bagi laki-laki atau perempuannya akan berbeda.

Sebagaimana pentas tarian pada umumnya, Tari Tor Tor juga diiringi oleh musik tradisional.

Nah, musik tradisional yang mengiringi tarian ini disebut dengan alat musik khas Sumatera Utara (magondangi) yang terdiri dari doal, gondang, gordang, hesek, ogung, oloan, sarune, ihuton, panggora, dan taganing.

Unuknya lagi, para penari Tari Tor Tor wajib mengenakan kain ulos khas Batak. Di samping itu, ketika tengah menari, para penari Tor Tor memiliki aturan mutlak yang harus ditaati di mana tangan penari tersebut tidak boleh melewati batas kira-kira setinggi bahu.

Jika aturan tersebut dilanggar, maka penari tersebut akan dianggap ingin menantang dan diyakini akan mendatangkan kesialan.

Kini, Tari Tor Tor bukan sekedar tarian tradisional untuk hiburan saja. Lebih dari itu, tarian yang satu ini sudah membudaya dan menjadi salah satu jati diri masyarakat Suku Batak.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Tari Tor Tor mempunyai tempat dan kedudukan yang penting di dalam kehidupan masyarakat Batak.

2. Tari Endeng-endeng

Tari Endeng-endeng
cdns.klimg.com

Sumatera Utara memiliki banyak warisan budaya yang harus dilestarikan, salah satunya adalah tarian tradisional.

Ada beragam jenis tarian tradisional di Sumatera Utara yang bisa kamu temui, salah satu yang populer adalah Tari Endeng-endeng.

Merupakan tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tari Endeng-endeng sejak dulu seringkali di pertunjukkan di upacara atau acara untuk memanjatkan rasa syukur dan kegembiraan.

Dulunya, tarian ini disebut sebagai seni Berdah, yakni tari yang berisikan shalawattan yang digunakan untuk acara pesta perkawinan, acara aqiqah (mengayun anak), dan khitanan yang bernuansa Melayu.

Kesenian Berdah ini kemudian semakin berkembang dengan datangnya masyarakat Tapanuli Selatan yang merantau ke Labuhanbatu Utara dan membawa Tor Tor Onang-onang.

Bercampurnya masyarakat etnis Melayu dengan etnis Mandailing pun berdampak pada berbaurnya kesenian yang mereka miliki.

Tari Endeng-endeng pun muncul sebagai perpaduan antara seni Berdah dari etnis Melayudan Tor Tor Onang-onang yang dibawa oleh masyarakat etnis Mandailing yang menetap di Labuhanbatu Utara.

Uniknya, gerakan tarian ini memadukan tarian dan pencak silat dengan diiringi oleh iringan musik yang tergolong modern. Yakni, perpaduan alat musik gendang pak pung, rebana, keyboard, drum, serta gitar.

Biasanya, Tari Endeng-endeng ditampilkan selama empat jam dengan suasana riang gembira yang dibawakan oleh semua penarinya.

Tarian Endeng-endeng kini sering dipentaskan masyarakat yang menggelar pesta khitanan atau malam pesta perkawinan oleh masyarakat Tapanuli Selatan.

Close