Mengenal Sistem Endokrin pada Manusia, Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Kenali sistem endokrin pada manusia agar kamu semakin memahami kinerja tubuh.

11 Oktober 2023 Lintang Filia

Sistem Endokrin pada Manusia, Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya – Secara umum sistem endokrin pada manusia berfungsi untuk mengatur hormon-hormon yang ada pada tubuh.

Berbagai hormon ini akan sangat berpengaruh terhadap kinerja organ-organ yang menyokong kehidupan manusia.

Kali ini, Mamikos akan mengajak kamu untuk belajar tentang sistem endokrin pada manusia secara lengkap.

Pastikan kamu untuk membaca penjelasan di bawah ini sampai selesai ya.

Memahami Sistem Endokrin pada Manusia

Mengenal Sistem endokrin pada manusia, pengertian, fungsi, dan cara kerjanya
freepik.com/@kjpargeter

Sistem endokrin pada manusia terdiri dari kelenjar endokrin yang menghasilkan berbagai hormon.

Hormon-hormon ini merupakan zat kimia yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan membawa pesan ke berbagai bagian tubuh untuk mengatur fungsi-fungsi tertentu.

Sistem endokrin bekerja beriringan dengan sistem saraf untuk mengontrol berbagai proses fisiologis dalam tubuh, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, dan keseimbangan air.

Hormon-hormon dalam sistem endokrin juga memainkan peran penting dalam merespons stres, mengatur siklus sistem reproduksi, dan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan pada masa pubertas.

Kelenjar dan Letak Sistem Endokrin pada Manusia

Interaksi antara organ dan kelenjar-kelenjar sistem endokrin pada manusia menciptakan jaringan regulasi hormonal yang sangat terkoordinasi.

Mereka memastikan bahwa fungsi-fungsi tubuh berjalan dengan baik dan keseimbangan internal tetap terjaga.

Keseluruhan sistem endokrin bekerja sebagai suatu kesatuan untuk menjaga homeostasis dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hipotalamus

Hipotalamus menjadi pusat pengatur sistem endokrin yang paling utama. Hipotalamus terletak di bagian bawah otak.

Secara terus-menerus hipotalamus memonitor kondisi internal tubuh dan merespons dengan mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari.

Hormon hipotalamus seperti hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH) dan hormon penghambat hormon pertumbuhan (GHIH) yang mengatur produksi hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari.

Kelenjar Pituitari (Kelenjar Hipofisis)

Kelenjar pituitari atau bisa disebut hipofisis terletak di bagian bawah hipotalamus pada otak. Kelenjar ini terbagi pada lobus anterior dan posterior.

Lobus anterior menghasilkan berbagai hormon, termasuk hormon pertumbuhan, hormon stimulasi tiroid (TSH), hormon adrenokortikotropik (ACTH), dan hormon stimulasi ovarium dan testis.

Lobus posterior menyimpan dan melepaskan hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, seperti oksitosin dan vasopressin.

Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok

Letak kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berada di leher, tepatnya di depan trakea yang menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).

Kedua hormon ini mempunyai peran besar dalam kontrol metabolisme tubuh.

Selain itu, ada kalsitonin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid untuk mengatur kadar kalsium di darah.

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor di darah dengan merangsang pelepasan kalsium dari tulang dan meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal.

Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis

Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal dan terbagi menjadi dua bagian.

Bagian korteks menghasilkan hormon kortisol yang mengatur metabolisme, aldosteron yang mengatur keseimbangan elektrolit, dan hormon seks seperti dehidroepiandrosteron (DHEA).

Medula menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin yang memicu respons jika tubuh mengalami stres.

Pankreas

Terletak di belakang perut, dekat lambung. Sel-sel beta pankreas menghasilkan insulin yang mengatur penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh.

Sedangkan sel-sel alfa pankreas menghasilkan glukagon yang meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pelepasan glukosa dari hati.

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal berada di otak. Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin yang mengatur ritme sirkadian tubuh dan berperan dalam regulasi siklus tidur dan bangun.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus terletak di jantung dan berperan dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh pada masa anak-anak.

Kelenjar ini juga menghasilkan hormon timosin yang membantu maturasi dan diferensiasi sel-sel kekebalan tubuh.

Kelenjar Ovarium (pada Wanita)

Kelenjar ovarium menghasilkan hormon estrogen yang mengatur siklus menstruasi, perkembangan organ seksual sekunder, dan menjaga keseimbangan hormonal.

Ovarium memroduksi progesteron yang mempengaruhi proses atau siklus menstruasi dan terjadinya kehamilan.

Kelenjar ini terletak di pinggul.

Kelenjar Testis (pada Pria)

Kelenjar yang berada di kantong buah zakar menghasilkan hormon testosteron.

Hormon inilah yang berperan atas perkembangan ciri-ciri seksual sekunder pada pria.

Seperti pertumbuhan bulu wajah dan perubahan suara menjadi lebih dalam.

Fungsi Sistem Endokrin pada Manusia

Sistem endokrin pada manusia memiliki sejumlah fungsi penting yang mendukung keseimbangan dan fungsi tubuh manusia secara keseluruhan.

Di bawah ini merupakan fungsi dari sistem endokrin pada manusia.

1. Mengatur pertumbuhan dan perkembangan.

2. Pengaturan metabolisme dan daya tahan tubuh.

3. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit.

4. Pengaturan keseimbangan gula darah.

5. Pengaturan tekanan darah.

6. Regulasi respons terhadap stres.

7. Pengaturan siklus reproduksi.

8. Pengaturan suhu tubuh.

9. Regulasi sistem kekebalan tubuh.

10. Pembentukan memori dan konsolidasi belajar.

11. Pengaturan sirkadian.

12. Peran dalam homeostasis.

Cara Kerja Sistem Endokrin pada Manusia

Cara kerja sistem endokrin sangat terkoordinasi dan kompleks, memastikan bahwa tubuh dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi dan menjaga homeostasis.

Interaksi yang tepat antara berbagai hormon dan organ adalah kunci dari keseluruhan sistem ini.

1. Deteksi Kondisi Internal

Kelenjar endokrin mendeteksi kondisi internal tubuh, seperti kadar gula darah, kadar kalsium, atau tekanan darah.

2. Sinyal dari Hipotalamus

Hipotalamus mendeteksi perubahan kondisi internal dan eksternal, serta merespons dengan mengirimkan sinyal untuk merangsang atau menghentikan produksi hormon tertentu.

3. Stimulasi Kelenjar Pituitari

Hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari (hipofisis), yang terletak di dasar otak. Kelenjar pituitari merespons dengan merilis hormon tertentu sesuai dengan sinyal dari hipotalamus.

4. Pelepasan Hormon Pituitari

Hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari mencapai organ-organ target, seperti kelenjar tiroid, adrenal, atau kelenjar seks (ovarium atau testis).

5. Respon Hormonal

Hormon-hormon ini memicu respon hormonal di organ target atau sel-sel tubuh.

Respon ini bisa melibatkan aktivasi atau penonaktifan gen, perubahan tingkat metabolisme, atau perubahan dalam produksi zat tertentu.

6. Umpan Balik Negatif

Hormon-hormon yang sudah mencapai tingkat yang diinginkan melakukan umpan balik negatif.

Kejadian ini bertujuan untuk menghentikan atau mengurangi produksi lebih lanjut dari hormon tersebut agar tidak terjadi penyakit.

Umpan balik negatif membantu menjaga keseimbangan dan mencegah overstimulasi.

7. Interaksi dengan Sistem Saraf

Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf.

Saraf dapat memberikan respons cepat terhadap stimulus atau situasi tertentu, sedangkan sistem endokrin memberikan respons yang lebih bertahan lama.

8. Koordinasi Seluruh Tubuh

Hormon-hormon dari sistem endokrin memengaruhi banyak organ dan sel di seluruh tubuh.

Koordinasi yang tepat antara berbagai hormon dan organ memastikan fungsi tubuh yang efisien dan keseimbangan internal.

9. Regulasi Pertumbuhan dan Perkembangan

Hormon-hormon pertumbuhan, seperti hormon pertumbuhan dan hormon seks, berperan dalam regulasi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

10. Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan

Sistem endokrin membantu tubuh beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti suhu, tekanan darah, dan tingkat aktivitas.

11. Regulasi Siklus Reproduksi

Hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan testosteron mengatur siklus menstruasi, reproduksi, dan karakteristik seksual sekunder.

12. Pengaturan Metabolisme dan Energi

Hormon tiroid, insulin, dan glukagon berperan dalam pengaturan metabolisme dan ketersediaan energi.

Karakteristik Kelenjar Endokrin

Sistem endokrin pada manusia memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari sistem lain dalam tubuh manusia.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari sistem endokrin pada manusia.

1. Komunikasi kimiawi.

Sistem endokrin berkomunikasi menggunakan sinyal kimia berupa hormon.

Hormon-hormon ini dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh untuk merangsang atau menghambat aktivitas sel target.

2. Lambat namun tahan lama

Respons sistem endokrin cenderung lebih lambat dibandingkan dengan sistem saraf.

Namun, efek hormon dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Pengaruh terhadap seluruh tubuh.

Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin memengaruhi banyak organ dan sel dalam tubuh.

Karena dipindahkan melalui aliran darah, hormon-hormon dapat mencapai hampir semua bagian tubuh.

4. Koordinasi dengan sistem saraf.

Sistem endokrin bekerja bersama dengan sistem saraf untuk mengatur fungsi tubuh.

Hipotalamus, kelenjar endokrin yang terletak di otak, memainkan peran dalam mengintegrasikan respons hormon dan saraf.

5. Regulasi umpan balik (feedback).

Umpan balik negatif adalah mekanisme umum dalam sistem endokrin yang membantu menjaga homeostasis.

Contohnya, peningkatan kadar glukosa merangsang pelepasan insulin untuk menurunkannya.

6. Regulasi siklus biologis.

Hormon-hormon tertentu, seperti melatonin dari kelenjar pineal, membantu mengatur siklus tidur dan bangun (sirkadian).

7. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Hormon pertumbuhan dan hormon seks seperti estrogen dan testosteron berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama selama masa pubertas.

Penyakit Sistem Endokrin pada Manusia

Sistem endokrin rentan terhadap berbagai penyakit dan gangguan yang dapat memengaruhi produksi, pelepasan, atau respons terhadap hormon-hormon.

Terdapat beberapa penyakit sistem endokrin pada manusia, seperti:

1. Diabetes Mellitus

Kelainan kelenjar terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin dan insulin tidak bisa bekerja dengan baik. Kejadian ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Tipe 1 disebabkan oleh kekurangan insulin, sementara tipe 2 melibatkan resistensi insulin.

2. Hipertiroidis

Kelainan kelenjar tiroid yang menghasilkan terlalu banyak hormon. Gejala termasuk peningkatan denyut jantung, penurunan berat badan, dan kecemasan.

3. Hipotiroidisme

Penyakit atau kelainan ini terjadi saat kelenjar tiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon. Gejala meliputi kelelahan, peningkatan berat badan, dan kulit kering.

4. Hiperparatiroidisme

Kondisi ini dipicu oleh kelenjar paratiroid yang menghasilkan terlalu banyak hormon parathormon dan menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah.

Ini dapat mengakibatkan osteoporosis, batu ginjal, dan masalah lainnya.

5. Hipoparatiroidisme

Ketika kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon yang terlalu sedikit, penurunan kadar kalsium dalam darah terjadi.

Gejala yang terjadi termasuk kejang otot dan kesemutan.

6. Hiperadrenokortikisme (Cushing’s Syndrome)

Penyakit ini terkait dengan produksi berlebihan hormon kortisol oleh kelenjar adrenal.

Gejalanya melibatkan peningkatan berat badan, distribusi lemak yang tidak merata, dan tekanan darah tinggi.

7. Hipoadrenokortikisme (Addison’s Disease)

Penyakit ini dipicu oleh kelenjar adrenal yang tidak menghasilkan cukup hormon kortisol dan aldosteron.

Gejalanya melibatkan kelemahan, penurunan berat badan, dan tekanan darah rendah.

8. Gangguan Reproduksi

Termasuk ketidakseimbangan hormon seks seperti polikistik ovarium (PCOS) pada wanita atau disfungsi ereksi pada pria.

9. Gangguan Pertumbuhan

Seperti gigantisme (pertumbuhan berlebihan pada anak-anak) atau kretinisme (retardasi pertumbuhan pada anak-anak karena kekurangan hormon tiroid).

10. Tumor Endokrin

Penyakit ini terjadi ketika terdapat tumor pada kelenjar endokrin seperti adenoma tiroid, adenoma hipofisis, atau feokromositoma pada kelenjar adrenal.

Penutup

Itulah tadi penjelasan lengkap tentang sistem endokrin pada manusia. Semoga materi ini dapat menambah pemahaman kamu ya.

Pelajari lebih banyak materi tentang tubuh manusia hanya di blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close