21 Jenis Industri Kreatif di Indonesia beserta Penjelasannya

21 Jenis Industri Kreatif di Indonesia beserta Penjelasannya – Jika mendengar kata ‘kreatif“ apa yang muncul di kepalamu?

Mungkin yang muncul adalah event-event seru atau produk-produk unik, bukan? Benar sekali! Namun, ternyata industri kreatif tidak hanya itu, lho.

Agar kamu lebih memahami tentang industri kreatif, yuk simak pengertian hingga jenis-jenis industri kreatif yang telah Mamikos siapkan khusus untukmu!

Pengertian Industri Kreatif

Salah satu sosok yang sangat dikagumi dalam bidang ini adalah Wishnutama.

Terbukti beliau selalu diamanahi untuk meng-handle acara-acara besar untuk Indonesia, seperti KTT 20 2022, Asian Games 2018, dan masih banyak lagi.

Industri kreatif sebenarnya merujuk pada sektor ekonomi yang menghasilkan produk dan layanan yang didasarkan pada kreativitas, keahlian, dan inovasi. 

Diantaranya seperti seni, desain, media, fashion, musik, film, teknologi informasi, permainan, dan lainnya. 

Industri kreatif bukan hanya menghasilkan barang fisik, tetapi juga menekankan pada produksi konten immaterial seperti ide, desain, dan pengalaman. 

Jenis Industri Kreatif

Dewasa ini industri kreatif semakin berkembang. Terbukti dengan munculnya banyak sekali jenis industri kreatif yang terus berinovasi. Apa saja jenis industri kreatif? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Media dan Hiburan

Industri media dan hiburan merupakan jenis industri kreatif yang saat ini tengah naik daun. Hal ini karena media selalu bisa menciptakan hal baru di setiap produknya, seperti untuk kepentingan hiburan.

Bahkan, selain menciptakan hiburan, industri ini juga bisa masuk di berbagai bidang seperti hal yang sedang populer, informasi, hingga pendidikan.

Nah, ini termasuk salah satu industri kreatif yang paling banyak diminati, lho.

2. Desain dan Arsitektur

Industri desain dan arsitektur mencakup berbagai disiplin kreatif seperti desain grafis, desain produk, desain interior, dan arsitektur. 

Para profesional di sektor ini menciptakan solusi estetika dan fungsional untuk berbagai kebutuhan. 

Perusahaan desain grafis, misalnya, fokus pada pengembangan identitas merek dan materi pemasaran, sedangkan perusahaan arsitektur merancang bangunan dan ruang yang memenuhi kebutuhan fungsional dan visual.