Alasan yang Membuat Anak Rantau Malas Pulang ke Kampung Halaman
Alasan yang Membuat Anak Rantau Malas Pulang ke Kampung Halaman – Bagi anak rantau, pulang ke kampung halaman biasanya menjadi momen yang kerap dirindukan. Iya nggak, sih?
Alasan yang Membuat Anak Rantau Malas Pulang ke Kampung Halaman
Daftar Isi
Daftar Isi
Dalam menjalani hidup di perantauan, entah itu untuk pendidikan atau pekerjaan, pasti ada kala kita dilanda rasa lelah, bosan, lalu terpikir untuk pulang ke kampung halaman. Karena kembali menikmati nyamannya suasana rumah bersama Ibu, Ayah dan saudara, biasanya dapat menjadi suntikan semangat untuk kembali berjuang di perantauan. Itulah kenapa kita selalu merasa rindu untuk pulang. Ya, kita punya alasan untuk pergi merantau, bersamaan dengan itu kita juga punya alasan untuk kembali pulang.
Tapi pernahkah kamu terpikir, bahwa ada keadaan yang membuat anak rantau justru merasa malas, atau tidak lagi punya keinginan untuk pulang ke kampung halaman, kecuali ada sesuatu hal yang benar-benar memaksa mereka untuk pulang. Masa, sih?
Baiklah, kita coba ulas, ya. Ini berdasarkan pengalaman, sih. Tapi mana tahu kita sependapat, iya kan?
Menurut saya, ada beberapa alasan yang bisa membuat seorang anak rantau tidak lagi punya hasrat untuk pulang ke kampung halaman. Bahkan meski di dalam hatinya ada kerinduan untuk pulang. Alasan itu di antaranya adalah:
1. Orangtua Telah Meninggal Dunia
Saya yakin, bagi anak rantau, orangtua adalah alasan terbesar mereka untuk pulang ke kampung halaman. Tidak ada kebahagiaan di luar sana yang dapat menandingi bahagianya berada di antara orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita, utamanya orangtua. Tapi ketika mereka sudah tidak lagi ada, suasana rumah akan terasa hambar. Kondisi ini membuat anak rantau merasa malas untuk pulang ke kampung halaman, dan lebih memilih untuk menikmati masa-masa di perantauan. Meskipun masih ada saudara, tapi tetap saja akan terasa sekali bedanya.
2. Tidak Ada Rumah Peninggalan Orangtua
Sebagian orang mungkin beruntung orangtua mereka punya rumah sendiri, yang menjadi tempat pulang bagi anak-anaknya. Tapi sebagian lagi ada yang kurang beruntung, karena hanya tinggal di kontrakan bahkan ada pula yang menumpang di rumah saudara. Maka ketika orangtua telah tiada, anak rantau menjadi bingung kalau ingin pulang ke kampung halaman. Merasa bingung, nanti kalau pulang tidur dimana? Walaupun saudara di kampung sebenarnya bersedia menyediakan tempat menginap kita selama berada disana. Tapi di hati dan pikiran kita pasti akan terbesit, “kita nyusahin nggak, ya?”. Dan itu membuat perasaan kita menjadi tidak nyaman. Terus gimana? Tidur di penginapan atau hotel aja. Nambah biaya lagi dong. Iya kalau lagi banyak duit, kalau nggak? Akhirnya, kita jadi malas untuk pulang ke kampung halaman.
3. Kebiasaan Suka Pamer dalam Keluarga Besar
Hidup di rantau tidak selalu membawa kesuksesan. Tidak sedikit orang yang meski telah lama di rantau, hidupnya begitu-begitu saja, nggak kaya-kaya. Memangnya siapa yang menjamin kalau hidup di rantau kita bakal jadi kaya? Nggak ada, kan? Namun satu hal yang pasti, kehidupan di rantau membuat kita jadi mandiri.
Nah, buat kamu anak rantau yang merasa belum sukses di perantauan, pernah nggak sih, ketika pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga besar, kamu hanya lebih banyak diam? Karena yang lain pada sibuk membicarakan capaian-capaian duniawi mereka, alias pamer. Sudah punya rumah lah, sudah punya mobil lah, usahanya sukses lah, dan lain sebagainya. Sementara kamu, kamu nggak punya apa-apa untuk diceritakan, makanya kamu lebih banyak diam. Kamu tidak iri, hanya merasa sedih. Momen berkumpul dengan keluarga besar yang seharusnya terasa menyenangkan, kenapa malah menjadi momen yang membuat hati terasa kerdil. Kamu merasa, seolah seseorang itu berharga dan dipandang hanya karena banyaknya harta.
Tetapi jika masih punya orangtua, mungkin kamu akan tetap merasa bahagia. Karena ada mereka yang tidak peduli tentang semua itu. Mereka akan selalu menyambut kepulanganmu dengan hangat, apapun keadaanmu. Terpenting bagi mereka kamu pulang dalam keadaan sehat. Tapi kalau orangtua sudah tidak ada, kondisi keluarga besar seperti itu pula, maka lengkaplah sudah hal yang membuatmu malas untuk pulang ke kampung halaman.
Itulah beberapa alasan yang menurut saya dapat membuat anak rantau tidak mau pulang ke kampung halaman. Gimana, kita sependapat nggak, nih?
Tapi meskipun demikian, hal itu jangan membuatmu egois dan melupakan kampung halaman. Tetaplah pulang, demi bisa tetap menyambung silaturahmi. Meskipun tidak ada lagi Ibu dan Ayah yang akan kamu jumpai, tak ada lagi suasana yang akan membesarkan hati, tapi disana masih ada saudara, ada kenangan dimana kamu tumbuh dan dibesarkan, dan itu tetap dapat menjadi alasan bagimu untuk pulang. Pulang lah..
Kontributor: Mardiah
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: