Minimalis Untuk Hidup Lebih Manis
Minimalis Untuk Hidup Lebih Manis – Membuat hidup jadi lebih manis dari yang simple hingga nggak krisis. Kamu pasti pernah kan mengusahakan berbagai macam hal untuk menjadikan hidupmu lebih manis, lebih asyik, dan lebih bergairah menjalani hari-harimu.
Minimalis untuk hidup lebih manis
Kegiatan demi kegiatan dilakukan sepert merombak hobi demi gengsi, menabung banyak uang untuk membeli pakaian yang sedang dalam puncak ketenaran fashionable-nya karena cuap-cuap selebgram yang sukses membuat sugesti pada setiap otak orang yang melihat postingan demi postingan di medsos. Alih-alih menjadi seorang yang mudah dikenal dengan gaya hidunya yang serba mewah di medsos dan tidak sesuai dengan realita. Kaum millenials sukses membuat hidupnya sendiri menjadi berantakan karena harus memenuhi kepuasan publik yang hanya ingin manis-manis walaupun aslinya bikin nangis.
Gaya hidup kaum millenials mulai dari apa yang masuk ke mulut, hingga pernak-pernik yang menempel di tubuh menjadi asupan public yang terkadang membuat insecure untuk berbagai kalangan yang menggunakan medsos hanya untuk berselancar dan mengolah berbagai informasi masuk ke dalam analogi berpikir, hingga membuat kita dapat belajar banyak hal. Jika hal-hal seperti itu terus dilakukan dan menjadi kebiasaan maka yang terjadi hanyalah akan menjadikan diri kamu menjadi orang yang cenderung konsumtif, membuang-buang hal yang semestinya tidak dilakukan terus menerus. Banyak kalangan dari kaum millenials yang terjerumus dalam kemaniasan gaya hidup yang kebanyakan tidak sesuai realita. Sehingga banyak hal-hal negatif yang akan timbul seperti penyakit hati, insecure, dan tidak menerima kehidupan yang sedang berjalan. Maka dari itu ada satu dari berbagai macam solusi khususnya untuk kaum millenials yang ingin membuat hidupnya lebih manis tanpa krisis dengan menjalani hidup yang lebih minimalis. Minimalis bukan berarti hanya memakan nasi satu kali sehari, atau hanya memiliki 3 potong pakaian, dan satu sepatu, dan tidak merawat diri dengan baik,itu semua adalah sebaliknya. Minimalis yang sesungguhnya adalah cara untuk kamu agar bisa menerima dengan positif apa yang ada disekitarmu, menghargai dirimu sendiri, belajar mengolah rasa, belajar mengolah pikiran negatif menjadi lebih positif, dan belajar untuk mencintai alam yang diciptakan oleh sang yang Maha Kuasa, dan mengubah pribadi kamu menjadi seorang yang tidak konsumtif.
Minimalis adalah pilihan yang tepat untuk diambil untuk tidak ikut terjerumus dalam surganya ke hoax-an dalam medsos. Belajar menjadi seorang yang minimalis dapat dilakukan mulai dari membersihkan pikiran-pikiran tentang hal-hal yang negatif, mulai dari menerima kenyataan, belajar mengikhlaskan hal-hal yang membuat sakit hati, dan mulai openminded terhadap sesuatu yang lebih sederhana. Biasanya hal-hal yang masih membuat kamu insecure adalah hal-hal yang akan membuat gaya hidupmu menjadi tidak karuan. Dengan hidup minimalis atau sederhana kamu akan bisa menerima dirimu sendiri dan bisa menjadi seorang yang terlahir kembali dengan jiwa yang lebih tenang yang pastinya mebuat hidup kamu jadi lebih manis. Hal kedua yang dapat dilakukan setelah menerima diri sendiri dan menyebarkan positif thingking. Kamu dapat perlahan-lahan mengurangi sikap yang terlalu konsumtif, membeli pakaian yang sedang trend, membeli barang-barang hanya karena omongan manis para tukang endorse, hingga makan makanan yang harganya hanya akan membuat dompet kamu menahan tangis di pojokan sendirian, atau yang lebih ekstrim lagi merombak hobi demi eksistensi. Nah, hal-hal tersebut memang dapat membuat hidup kamu jadi lebih manis tapi lama-lama hanya akan menginggalkan mringis. Selanjutnya kamu dapat mencoba untuk hidup lebih organik, seperti dapat kita ambil contoh dengan membawa tumbler ketika bepergian, membawa bekal makanan yang sehat dari rumah/kos, berolahraga dengan rutin agar badan tetap bugar, selain itu kamu juga dapat membuat hobimu sendiri seperti menanam tanaman hidroponik, bersepeda pancal ke wisata alam, berpikiran positif, menerima diri sendiri, mengurangi sifat konsumtif. Kamu juga dapat menfilter diri kamu sendiri ketika berselancar di media sosial dengan cara bijak dalam memilah-milah berbagai macam sumber pengetahuan yang didapat dengan sengaja melalui akses media sosial.
Belajar menjadi minimalis tidak akan membuat kamu menjadi orang yag cupu, lebih lagi maka akan menjadikan dihup kamu menjadi lebih berwarna, lebih bijaksanan dalam menanggapi berbagai macam hal-hal yang masuk dalam kehidupan kamu. Dengan hal-hal seperti itu maka hidup kamu akan menjadi lebih manis. Yuk, menjadi minimalis untuk hidup yang lebih manis.
Kontributor: Zikya Caryna Siqy
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Denpasar Bali Harga Murah