Cara Menyampaikan Informasi yang Baik beserta Langkah-langkahnya Lengkap

Cara Menyampaikan Informasi yang Baik beserta Langkah-langkahnya Lengkap – Secara umum, informasi diartikan sebagai kumpulan informasi yang telah diolah dan dikelola sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan bermanfaat bagi penerimanya.

Namun yang menjadi tantangan adalah tidak semua informasi bisa tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, agar tidak terjadi bias informasi diperlukana danya cara menyampaikan informasi secara baik.

Mengenal Apa Itu Informasi

https://unsplash.com/@cowomen

Informasi secara etimologis berasal dari kata Latin “informationem”. Informanem dapat diartikan sebagai ide, kode atau cetak biru.

Raymond McLeod mengatakan bahwa informasi adalah data yang diolah dalam bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk pengambilan keputusan saat ini atau masa depan.

Sementara itu, Azhar Susanto mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan kegunaan bagi penerimanya.

Menurut Jogiyanto HM, informasi adalah hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya, menggambarkan kejadian dunia nyata untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Dan menurut Lina Sidharta, konsep informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang lebih berguna untuk pengambilan keputusan.

Fungsi informasi

Informasi sering dicari atau diperoleh secara tidak sengaja. Jadi apa peran pengetahuan dalam kehidupan seseorang?

1. Menanggapi rasa ingin tahu

Seringkali orang meminta informasi untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Misalnya, benarkah hantu itu ada? Maka ia mencari informasi dan fakta tentang lokasi hantu tersebut.

Kurangnya pengetahuan tentang sesuatu juga menyebabkan rasa tidak aman. Menghilangkan ketidakpastian ini membutuhkan informasi yang lengkap dan valid dari sumber yang dapat dipercaya.

2. Menjadi sumber informasi baru

Pengetahuan valid yang diperoleh menjadi pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih.

Misalnya pengobatan suatu penyakit yang informasinya bisa dari artikel di internet, bisa langsung dari dokter, dll. 

3. Sebagai media hiburan

Informasi juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan bagi pencari. Misalnya informasi tentang hobi, makanan atau dunia selebritis.

4. Sebagai sumber berita

Informasi tentang topik tertentu dapat digunakan sebagai sumber berita untuk masyarakat umum. Misalnya, informasi tentang Piala Dunia dapat ditemukan di televisi, radio, dan situs berita online.

5. Mensosialisasikan kebijakan

Informasi merupakan bagian penting dari komunikasi dengan pihak lain. Salah satu tugasnya adalah mentransfer kebijakan dari negara ke masyarakat, yang dilaksanakan melalui sosialisasi.

6. Mempengaruhi publik

Informasi yang disampaikan oleh media massa biasanya ditujukan untuk mempengaruhi masyarakat.

Misalnya informasi tentang produk melalui media televisi bertujuan agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk menggunakannya.

7. Menyatukan pendapat

Informasi juga menghubungkan pendapat yang berbeda. Terkadang informasi yang valid dari sumber yang dapat dipercaya sangat membantu dalam menilai apakah pendapat yang diungkapkan secara publik konsisten dengan informasi tersebut.  

Media Penyalur Informasi 

1. Melalui Media Elektronik

Informasi bisa disampaikan melalui media elektronik seperti televisi, radio, dan sebagainya.

2. Melalui Internet

Internet kini menjadi gudang informasi dunia. Setiap kali orang butuh informasi, maka mereka bisa melihatnya di internet baik lewat website, sosial media, video di internet dan sebagainya.

3. Melalui Tulisan

Informasi juga dapat disampaikan dari tulisan-tulisan, misalnya surat, surat kabar, cerita di prasasti batu.

4. Melalui Gambar

Selain tulisan, informasi juga dapat disampaikan melalui gambar. Seperti gambar komik, diagram, kurva dan lainnya.

Pengetahuan adalah kata yang didengar orang setiap hari. Karena hampir setiap hari masyarakat menerima informasi dalam berbagai bentuk.

Ada yang berita acaranya berasal dari televisi, berita online, media sosial bahkan dari mulut ke mulut.

Informasi juga dapat berupa berita tentang suatu peristiwa yang telah dilihat atau belum dibagikan kepada orang lain. 

Ada informasi yang benar dan ada informasi yang salah. Informasi yang mengandung informasi palsu, tidak benar dan memfitnah dikenal sebagai informasi palsu, informasi palsu atau penipuan.

Sebelum melanjutkan pembahasan, ada baiknya simak terlebih dahulu pentingnya informasi berikut ini.

Cara Menyampaikan Informasi dengan Baik

1. Ketahui lawan bicara (audiens).

Cara menyampaikan informasi yang pertama. Kita benar-benar perlu mengetahui dan memahami dengan siapa kita berbicara.

Baik dengan orang tua, anak, laki-laki atau perempuan, apa status sosial, pangkat, jabatan dan sejenisnya.

Mengetahui audiens, kita harus bijak dalam pemilihan kata yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pemikiran kita. 

Dengan kata lain, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang mudah dipahami oleh audiens kita.

Berbicara dengan orang dewasa tentu sangat berbeda dengan berbicara dengan anak-anak. Begitu juga percakapan dengan atasan tentunya sangat berbeda dengan dengan bawahan atau rekan kerja. 

Informasi yang diberikan oleh lawan bicara kita juga harus diperhitungkan.

Informasi yang dikirimkan mungkin bukan hal baru bagi mitra kami, namun jika dikirimkan menggunakan jargon atau istilah yang tidak dipahami mitra, informasi atau ide yang kami kirimkan mungkin tidak dapat dipahami.

Jadi, dengan memperhatikan lawan bicara kita, kita bisa beradaptasi dengan komunikasi dengan mereka. Ketahui tujuannya.

Tujuan pesan kita sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi. Jika kami hanya mengirimkan informasi, komunikasi jelas pemberitahuan.

Tetapi ketika kita membeli atau menjual barang, komunikasi kita adalah negosiasi. Jika tujuan kami adalah untuk menghibur, itulah bahasa yang kami gunakan. 

2. Perhatikan Konteks Informasi

Cara menyampaikan informasi selanjutnya. Konteks di sini berarti ruang atau lingkungan pada saat terjadinya komunikasi. Dalam komunikasi, konteks berperan penting dalam menjelaskan informasi yang disampaikan.

Misalnya dalam kaitannya dengan penggunaan kata. Kata “hemat” dalam kalimat:

“Kita harus menghemat uang, waktu dan tenaga” memiliki arti yang sama sekali berbeda dari kata hemat dalam kalimat berikut:

“Saya pikir kita harus lebih jujur ​​dan terbuka dalam komunikasi kita dengan semua kolega kita.” 

Tidak hanya kata dalam konteks kalimat, tetapi bagaimana kata itu diucapkan dan kepada siapa kata itu diucapkan membuat perbedaan makna yang disampaikan.

“Ah… gila.” Ungkapan ini bisa berarti hinaan atau kekaguman, tergantung bagaimana kita mengungkapkannya. 

Jika diucapkan dengan suara keras, itu berarti hinaan, tetapi jika diucapkan dengan suara tegas, disertai gelengan kepala, ungkapan ini bisa berarti kekaguman. Ungkapan “Gila Lu!”

Untuk teman dekat, itu harus dipahami sebagai ungkapan umum tanpa makna negatif. 

Namun jika kita sampaikan kepada orang yang belum kita temui atau yang baru saja kita temui, ungkapan ini tentu akan dipahami sebagai ungkapan dengan makna negatif. Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi. 

Mengetahui gaya komunikasi antara atasan dan bawahan dalam kehidupan kerja, juga komunikasi antara atasan dan rekan kerja pasti berbeda.

3. Pelajari Budaya Sekitar

Hal penting berikutnya dalam cara menyampaikan informasi. Budaya atau kebudayaan, kebiasaan atau kebiasaan orang atau masyarakat juga harus diperhatikan dalam berkomunikasi.

Orang Jawa atau Sunda pada umumnya dikenal lemah lembut dalam berbicara. Kelembutan tutur kata akan sangat baik jika seimbang. 

Tapi tentu saja bukan berarti mutlak. Atau orang Batak yang terkenal berbicara dengan nada tinggi.

Ketika orang Jawa dan Sunda bertemu dalam suatu bentuk komunikasi, apakah mereka harus saling mengubah budaya, bahasa, dan adat istiadat? Tentu saja tidak. 

Penting bagi komunikator untuk memahami budaya bahasa pasangannya agar tercipta saling pengertian dan perubahan gaya komunikasi. “Saat di Roma, lakukan seperti yang dilakukan orang Romawi.”

4. Pahami Bahasanya

Bahasa merupakan indikasi suatu bangsa, artinya bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Ini termasuk salah satu cara menyampaikan informasi secara baik.

Berbicara tentang identitas berarti berbicara tentang harga diri atau kebanggaan. Memahami bahasa orang lain berarti kamu berusaha menghargai orang lain. 

Namun, memahami bahasa disini bukan berarti kita harus mengerti semua bahasa yang dituturkan oleh lawan bicara kita.

Dalam hal ini, kita harus memahami gaya bahasa masing-masing audiens. Anak muda dengan gayanya sendiri, orang kantoran, pemilik toko atau seniman.

Setiap kelompok dan jenis pekerjaan atau usia seseorang memiliki gaya bicaranya sendiri.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta