Cerita Sejarah Asal Usul Wayang, Pengertian, Fungsi, dan Ciri-cirinya Lengkap
Penasaran bagaimana munculnya wayang di Indonesia? Baca teks cerita asal muasal wayang di artikel berikut ini.
4. Wayang Klithik
Wayang klithik adalah jenis wayang yang bukan terbuat dari kulit, namun dibuat dari kayu tipis yang diukir.
Berbeda dengan wayang kulit yang lentur, wayang klithik memiliki karakter bahan yang lebih kaku.
Cerita yang dibawakan seringkali berhubungan dengan pahlawan cerita lokal berupa legenda maupun mitos seperti Damarwulan dan Minak Jinggo.
5. Wayang Beber
Salah satu jenis wayang yang menarik selanjutnya adalah wayang beber.
Konon, wayang beber merupakan jenis wayang yang sering dipertunjukkan pada masa Kerajaan Majapahit.
Wayang Beber adalah jenis wayang tertua yang digambarkan dalam bentuk gulungan kain atau kertas berisi lukisan adegan-adegan dari cerita.
Setiap gulungan “dibeberkan” (dibuka) oleh dalang, kemudian dalang menceritakan kisah tersebut kepada penonton dengan menggunakan kayu penunjuk.
Wayang beber sudah sangat jarang dimainkan saat ini, akan tetapi masih bisa ditemui di beberapa daerah seperti Pacitan, Wonogiri, dan Gunung Kidul.
6. Wayang Gedhog

Advertisement
Jenis wayang berikutnya adalah wayang gedhog.
Wayang gedhog berfokus pada cerita-cerita Panji, yaitu sebuah kisah yang muncul pada masa Kadiri dengan varian cerita seperti Panji Anggraeni, Keong Mas, dan seterusnya.
Wayang gedhog dimainkan menggunakan boneka kayu seperti wayang klitik, namun dengan cerita yang berbeda.
7. Wayang Sasak
Apabila jenis wayang sebelum-sebelumnya berasal dari Jawa, wayang Sasak adalah jenis wayang yang berasal dan berkembang di Lombok.
Wayang Sasak dimainkan dengan sajian cerita-cerita dari epos Menak yang menceritakan kepahlawanan Amir Hamzah, seorang pahlawan Islam.
Bentuk pertunjukan mirip dengan wayang kulit Jawa, tetapi dengan unsur cerita dan budaya Islam yang kuat.
8. Wayang Potehi
Wayang Potehi merupakan jenis wayang hasil akulturasi antara budaya Tionghoa dengan budaya Jawa.
Wayang potehi dimainkan menggunakan boneka tangan dan biasa dipertunjukkan oleh komunitas Tionghoa di Indonesia.
Cerita yang disajikan sering kali berhubungan dengan sejarah atau legenda Tiongkok, seperti kisah Tiga Kerajaan.
Itulah beberapa jenis wayang beserta ciri khas ceritanya masing-masing.
Fungsi Wayang
Di balik keindahan dan tingkat tinggi estetikanya, wayang mempunyai beragam fungsi yang langsung terikat pada masyarakat. Beberapa fungsi dari wayang antara lain:
1. Fungsi Estetis
Fungsi estetis wayang terletak pada keindahan bentuk, gerakan, serta musik pengiringnya.
Elemen-elemen seni dalam pertunjukan wayang, seperti detail ukiran boneka (pada wayang kulit), tarian aktor (pada wayang wong), hingga komposisi warna dan tata panggung, mencerminkan karya seni yang memukau.
Selain itu, suara gamelan yang mengiringi, vokal sinden, dan penguasaan dalang dalam memainkan karakter juga menambah nilai estetis.
Keindahan visual, auditori, dan narasi dalam pertunjukan wayang menjadikannya sebagai bentuk seni yang kompleks dan dihargai tinggi.