Cerita Tokoh Gatotkaca dalam Pewayangan Jawa Singkat tapi Lengkap

Gatotkaca sebagai lambang pria perkasa memiliki cerita kehidupan yang menarik. Penasaran? Simak ulasan berikut!

01 Januari 2024 Fajar Laksana

Werkudara sampai dibuat pusing oleh keanehan tersebut, untung Werkudara punya saudara yang bisa diandalkan, yakni Arjuna.

Arjuna yang merasa kasihan pada Werkudara lalu bertirakat di suatu gunung untuk meminta petunjuk Dewa terkait tali pusar keponakannya.

Bathara Narada yang tahu kesusahan Arjuna lalu turun bumi guna memberikan senjata Kontawijaya.

Celakanya, saat itu Karna juga sedang bertirakat, Bathara Narada salah mengira kalau Karna adalah Arjuna karena wajah mereka memang mirip, sehingga malah memberikan Kontawijaya pada Karna.

Sesudah memberikan senjata tersebut, Bathara Narada baru sadar, lalu segera memberitahu Arjuna bahwa dia salah memberikan senjata Kontawijaya pada Karna.

Arjuna segera menyusul Karna. Mereka berdua bertarung dengan sengit, dan Arjuna hanya berhasil merebut sarung senjata Kontawijaya, sementara senjatanya sendiri dibawa Karna.

Untungnya sarung senjata Kontawijaya tersebut sudah cukup untuk memutus tali pusar Jabang Tetuka.

Anehnya, sarung senjata Kontawijaya ikut menghilang setelah digunakan memotong tali pusar Jabang Tetuka. 

Prabu Kresna yang menyaksikan kejadian itu lalu berkata bahwa sarung senjata Kontawijaya telah bersatu di dalam Jabang Tetuka, kelak Jabang Tetuka hanya akan mati oleh pemilik senjata Kontawijaya.

Dibesarkan Para Dewa

Setelah tali pusarnya berhasil dipotong, Jabang Tetuka dibawa menuju Kahyangan oleh Bathara Narada. Kebetulan, saat itu Kahyangan sedang diserang habis-habisan oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trebalasuket.

Tindakan Patih Sekipu tersebut karena atas perintah raja Kerajaan Trebalasuket, bernama Kalapracona dalam rangka melamar seorang bidadari bernama Supraba.

Karena para Dewa enggan menyerahkan Supraba, maka mengamuklah Patih Sekipu beserta pasukannya dan memporakporandakan Kahyangan.

Jabang Tetuka yang baru saja datang dibawa oleh Bathara Narada, langsung saja ditaruh Bathara Narada di hadapan Patih Sekipu.

Pertarungan yang secara ukuran tubuh saja tidak masuk akal semakin tidak masuk ketika Jabang Tetuka sama sekali tidak menderita luka akibat dihajar Patih Sekipu.

Bahkan, semakin dihajar, Jabang Tetuka justru semakin kuat dan bertambah besar.

Malu karena gagal mengalahkan Jabang Tetuka, Patih Sekipu menyerahkan Jabang Tetuka pada para Dewa kembali.

Close