6 Contoh Jenis Produk yang Dibuat Secara Massal, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangannya

Pada sebuah proses produksi, terdapat sejumlah cara atau jenis untuk melakukannya. Salah satu di antara jenis tersebut adalah produksi massal. Umumnya, orang-orang mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kata ‘massal’ adalah suatu hal yang banyak atau besar. Namun, sebenarnya informasi seputar produksi massal lebih dari pada itu. Ingin tahu? Simak informasi di bawah ini, ya!

Memahami Produksi Massal Melalui Tahapannya

unsplash.com/@kumpan_electric

Produksi bukan sekadar kegiatan yang dilakukan dalam rangka ‘membuat’ saja. Namun, saat proses produksi dilakukan butuh sejumlah susunan informasi agar kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rancangan. Terlebih, bila yang dikerjakan adalah produksi massal. Salah satu saja, maka akibatnya akan terasa pada hasil produksi secara keseluruhan. 

Apa Itu Produksi Massal? 

Produksi merupakan suatu kegiatan menambah nilai guna pada suatu benda. Tidak hanya itu, kegiatan dari produksi juga berhubungan dengan penciptaan barang-barang atau produk baru yang memiliki nilai manfaat dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Sedangkan, kata massal dapat didefinisikan sebagai sesuatu dalam jumlah yang banyak sehingga perlu untuk menyertakan atau melibatkan banyak orang.

Berdasar pada pengertian di atas, maka produksi massal membentuk suatu istilah yang dapat didefinisikan sendiri. Jadi, produksi massal adalah suatu bentuk kegiatan memproduksi barang tertentu yang berdasarkan pada standar spesifikasinya dan dibuat dalam jumlah yang banyak dengan serangkaian tahapan yang saman dengan produk sebelumnya. Selain itu, produksi massal pun bisa diartikan sebagai suatu sistem menciptakan barang atau produk dengan jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama di dalamnya pada lini perakitan.

Istilah produksi massal dipopulerkan oleh suplemen artikel 1926 pada sebuah Encyclopedia Britannica yang sebelumnya merujuk pada korespondensi dengan Ford Motor Company. Faktanya, New York Times menggunakan istilah itu dalam sebuah judul artikel yang telah terbit sebelum publikasi artikel Britannica itu.

Tahapan Produksi Massal

Setelah membahas pengertian dari produksi massal, maka berikutnya akan beralih ke informasi tentang tahapan apa saja yang perlu dilakukan pada produksi massal. Berikut ini adalah tahapan dari produksi massal:

1. Dokumentasi Persyaratan Produk

Umumnya, untuk tanggung jawab yang satu ini dipegang oleh Manajer Produk. Tugasnya adalah untuk memimpin dan turut membuat dokumen persyaratan produk. Nantinya, produk tersebut tetap harus disetujui oleh divisi lain, seperti teknik, penjualan, QA, eksklusif, dan pemasaran. Dokumen persyaratan atau yang akrab dengan sebutan PRD (Product Requirements Documentation) berkaitan dengan sejumlah hal, yaitu:

  • Keseluruhan fitur yang hendak disertakan pada produk
  • Metrik kinerja spesifik yang wajib untuk dipenuhi oleh masing-masing fitur
  • Estimasi volume produksi
  • Anggaran target
  • Target perilisan produk
  • Roadmap produk hasil produksi massal

2. Validasi dan Pengujian Teknik

Setelah dokumentasi persyaratan produk, terdapat langkah berikutnya yang perlu dilakukan dalam produksi massal, yaitu validasi dan pengujian teknik atau yang dikenal juga sebagai Engineering Validation and Testing (EVT). Dimana, tahap ini nantinya menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan fitur yang hendak diimplemasikan sebagai hal tersebut telah dijelaskan pada dokumentasi persyaratan produk.

Tujuan dari tahapan validasi dan pengujian teknik, yaitu guna membuktikan bahwa memungkinkan secara manusiawi, tanpa adanya penentangan terhadap hukum fisika, dan untuk merancang serta membangun suatu instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam  ORD. Adapun, untuk tujuan awal dari EVT adalah menemukan dan menganalisis risiko-risiko dari persyaratan yang telah diuraikan dalam PRD dan mencari tahu cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.

3. Validasi dan Pengujian Produksi

Pada tahapan validasi dan pengujian produksi atau yang kerap disbeut dengan Production Validation and Testing (PVT) atau pra-produksi. Tujuan dari tahapan yang satu ini adalah untuk memastikan bahwa produk DVT itu bisa diproduksi sesuai dengan volume dan biaya target yang termuat dalam PRD.

4. Validasi dan Pengujian Desain

Tujuan dari adanya tahap validasi dan pengujian desain atau Design Validation Testing (DVT) diperuntukkan agar terus bekerja sesuai dengan tampilan dan sentuhan akhir produk. Di tahap inilah terdapat pemilihan bahan dan desain mekanik yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, estetika yang diuraikan pada PRD sebelumnya. Selain itu, PVT memiliki tujuan lainnya, yaitu guna memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan. Di mana cara terbaik untuk bisa mewujudkannya yaitu dengan membuat proses pra-produksi produk yang sudah menerapkan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sesungguhnya.

5. Proses Produksi

Setelah melalui dua rangkaian produksi massal, maka tahapan yang sebenarnya akan dimulai. Untuk yang satu ini bisa menjadi tahapan yang menggairahkan sekaligus mengkhawatirkan. Mengapa? Sebab, tahap proses produksi akan segera dimulai.

Ciri-ciri Produksi Massal

unsplash.com/ The Creative Exchange

Untuk dapat mengidentifikasi bentuk dari produksi massal, tentu setidaknya diperlukan pengetahuan seputar ciri-cirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari produksi massal:

  1. Menghasilkan barang atau produk dalam jumlah yang besar
  2. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk per unitnya cenderung rendah
  3. Memiliki misi menguasai pasaran
  4. Berbagai tipe penjual dapat menjual hasil dari produksi massal secara bebas
  5. Produk cenderung tidak bervariasi
  6. Stok harus selalu terjaga

Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Semua hal tentu akan mempunyai dua sisi. Dalam hal ini, produksi massal termasuk didalamnya, yakni terdapat kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari adanya produksi massal:

Kelebihan Produksi Massal

Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa kegiatan produksi massal memiliki dua sisi. Untuk yang pertama ini akan dibhasa terlebih dahulu kelebihan dari produksi massal:

  1. Biaya produksi dan tenaga yang dapat ditekan menjadikannya lebih hemat
  2. Tepat waktu
  3. Proses produksi yang tidak banyak memakan waktu
  4. Lebih akurat dan sesuai standar

Kekurangan Produksi Massal

Jika sebelumnya adalah kelebihan, maka uraian di bawaha ini akan membahas kekurangan dari kegiatan produksi massal, sebagai berikut:

  1. Proses produksi yang tidak fleksibel dna cenderung kaku
  2. Minimnya variasi produk
  3. Biaya produksi tinggi ada pada mesin, baik untuk pengoperasiannya maupun untuk pemeliharaan
  4. Bersifat judi. Artinya, bisa jadi laku dipasaran ataupun sebaliknya

Contoh Produksi Massal

  1. Makanan: Makanan kaleng, makanan beku
  2. Bahan bakar: Solar, Pertamax, Pertalite
  3. Bahan kimia
  4. Tambang mineral
  5. Peralatan rumah tangga
  6. Kendaraan: Motor, mobil

Itu tadi informasi seputar produksi massal. Kini, setelah membaca artikel di atas apakah kamu telah memahami tahapan apa saja yang perlu dilalui pada produksi massal? Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta